Puisi Hamzah Fansuri

Puisi Hamzah Fansuri

puisi Hamzah Fansuri

Daftar Isi

1. puisi Hamzah Fansuri


Jawaban:

salah satu puisi karya Hamzah Fansuri adalah " Syair Perahu "

Semoga Membantu..


2. Puisi karya hamzah fansuri


Berikut daftar daftar puisi karya hamzah fansuri
- Syair Burung unggas
- Syair dagang
- Syair Perahu
- Syair si burung pipit
- Syair si burung pungguk
- Syair sidang fakir- syair burung pingai
- syair dagang
- syair pungguk
- syair sidang faqir
- syair ikan tongkol
- syair perahu

3. Contoh puisi rakyat hamzah fansuri


Sabda Rasul Allah Nabi kamu
Lima’a Allahi sekali waktu
Hamba dan Tuhan menjadi Satu
Inilah ‘arif bernama tahu

Kata Bayazid terlalu ‘ali
Subhani ma a’zama sya’ni
Inilah ilmu sempurna fani
Jadi senama dengan Hayyu al-Baqi

Kata Mansur penghulu ‘Asyiq
Ia itu juga empunya natiq
Kata siapa ia la’iq
Mengatakan diri akulah khaliq

Dengarkan olehmu hai orang yang kamil
Jangan menunut ilmu yang batil
Tiada bermanfaat kata yang jahil
Ana al-Haq Manshur itulah washil

Hamzah Fansuri terlalu karam
Ke dalam laut yang maha dalam
Berhenti angin ombaknya padam
Menjadi sultan pada kedua alam

Beberapa syairnya yang lain:

Campurkan yang empat alam
Hancurkan di laut dalam
Syariat nabi yang khatam
Kerjakan da’im siang dan malam

Aho segala kita yang membawa iman
Jangan berwaqtu mengkaji qur’an
Halal dan haram terlalu bayan
Jalan kepada Tuhan dalam ‘iyan

Qur’an itu ambilkan dalil
Pada mizan Allah supaya tsaqil
Jika kaum ambil syariat akan wakil
Pada kedua alam engkaulah jamil

Kerjakan shalat lagi dan sha’im
Itulah makna bernama qa’im
Pada segala malam kurangkan na’im
Menjadkani alam kerjakan da’imsyair burung pinggai,dagang,pungung,perahu

4. syair dagang Hamzah fansuri


Syair Dagang merupakan salah satu karya Hamzah Fansuri, iaitu seorang penyair yang dipercayai dilahirkan pada akhir abad ke-16 di Barus atau Panchor, Sumatera Utara. Pada tahun 1726, Francois Valentijn dalam bukunya Oud en Nieuw Oost-Indie (Hindia Timur Lama dan Baharu) pada bab mengenai Sumatera, menyebut Hamzah Fansuri sebagai seorang penyair yang dilahirkan di Fansur.

Syair Dagang merupakan salah satu dari jenis­-jenis syair yang berkenaan dengan agama ciptaan Hamzah Fansuri yang hidup pada pertengahan kurun yang kedua Masehi ke XVI di negeri Acheh di bawah pemerintahan Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam.

Di antara syair-syair ciptaan Hamzah Fansuri yang lain adalah:-

Syair Burung Pingai

Syair Burung Pungguk

Syair Dagang

Syair Perahu

Syair Sidang Fakir

Tamsil anak dagang sangat banyak
dijumpai dalam sajak-sajak Hamzah
Fansuri. Ia terutama berfungsi sebagai
penanda kepengarangan atau kesufian.
Sebagai penanda ia sering dipertukarkan
dengan penanda lain seperti faqir dan anak
jamu (orang yang bertamu). Alangkah
serasinya apabila penanda ini dihubungkan
dengan citraan simbolik perahu dan kapal
serta laut. Pemakaian tamsil anak dagang
dan faqir, diambil dari Quran dan Hadis.
Di samping itu ia memiliki konteks sejarah,
khususnya dengan penyebaran agama Islam
dan pembentukan kebudayaannya di
Nusantara.

5. Hamzah Fansuri membuat syair berjudul?


SYAIR PERAHU adalah salah satu karya Hamzah Fansuri yang fenomenal.

6. tema dari syair perahu oleh hamzah fansuri


Temanya : masa muda
pesannya:Jangan sia sia kan masa muda untuk bersenang                       senang gunakanlah kelak di waktu yang akan datang

7. syech hamzah fansuri berasal dari wilayah


gujarat

maaf kalau salah

8. Carilah satu syair Hamzah Fansuri


semoga membantu yaaaaapetikan syair dagang ~ Hamzah Fansuri

Hai sekalian kita yang kurang
nafsumu itu lawan berperang
jangan hendak lebih baiklah kurang
janganlah sama dengan orang

Amati-amati membuang diri
menjadi dagang segenap diri
baik-baik engkau fikiri
supaya dapat emas sendiri

~Hamzah Fansuri

semoga membantu ya

9. 5. hamzah fansuri, syamsudin adalah tokoh .......​


Jawaban:

Hamzah al-Fansuri atau dikenal juga sebagai Hamzah Fansuri adalah seorang ulama sufi dan sastrawan yang hidup pada abad ke-16Penjelasan:

Semoga membantu

Jawaban:

tokoh sufi terkenal di Aceh.


10. yang merupakan syair karya Hamzah Fansuri adalah


Sidang Fakir Empunya Kata

Tuhanmu zhâhir terlalu nyata

Jika sungguh engkau bermata

Lihatlah dirimu rata-rata

Kenal dirimu hai anak jamu

Jangan kau lupa akan diri kamu

Ilmu hakikat yogya kau ramu

Supaya terkenal akan dirimu

Jika kau kenal dirimu bapai

Elokmu itu tiada berbagai

Hamba dan Tuhan dâ‘im berdamai

Memandang dirimu jangan kau lalai

Kenal dirimu hai anak dagang

Menafikan dirimu jangan kau sayang

Suluh itsbât yogya kau pasang

Maka sampai engkau anak hulu balang

Kenal dirimu hai anak ratu

Ombak dan air asalnya satu

Seperti manikam much îth dan batu

Inilah tamtsil engkau dan ratu

Jika kau dengar dalam firman

Pada kitab Taurat, Injil, Zabur, dan Furqân

Wa Huwa ma‘akum fayak ûnu pada ayat Qur‘an

Wa huwa bi kulli syai‘in muchîth terlalu ‘iyân

Syariat Muhammad ambil akan suluh

Ilmu hakikat yogya kau pertubuh

Nafsumu itu yogya kau bunuh

Maka dapat dua sama luruh

Mencari dunia berkawan-kawan

Oleh nafsu khabî ts badan tertawan

Nafsumu itu yogya kau lawan

Maka sampai engkau bangsawan

Machbûbmu itu tiada berch â‘il

Pada ainamâ tuwallû jangan kau ghâfil

Fa tsamma wajhul-L âhisempurna wâ shil

Inilah jalan orang yang kâmil

Kekasihmu zhâhir terlalu terang

Pada kedua alam nyata terbentang

Pada ahlul-ma‘rifah terlalu menang

Wâ shil nya dâ‘im tiada berselang

Hapuskan akal dan rasamu

Lenyapkan badan dan nyawamu

Pejamkan hendak kedua matamu

di sana kau lihat permai rupamu

Rupamu itu yogya kau serang

Supaya sampai ke negeri yang henang

Seperti Ali tatkala berperang

Melepaskan Duldul tiada berkekang

Hamzah miskin orang ‘uryâ ni

Seperti Ismail menjadi qurbâni

Bukannya ‘Ajam lagi ‘Arab î

Syair Burung Unggas

Unggas itu yang amat burhana,

Daimnya nantiasa di dalam astana,

Tempatnya bermain di Bukit Tursina,

Majnun dan Laila adalah disana.

Unggas itu bukannya nuri,

Berbunyi ia syahdu kala hari,

Bermain tamasya pada segala negeri,

Demikianlah murad insan sirri.

Unggas itu bukannya balam,

Nantiasa berbunyi siang dan malam,

Tempatnya bermain pada segala alam,

Disanalah tamasya melihat ragam.

Unggas tahu berkata-kata,

Sarangnya di padang rata,

Tempat bermain pada segala anggota,

Ada yang bersalahan ada yang sekata.

Unggas itu terlalu indah,

Olehnya banyak ragam dan ulah,

Tempatnya bermain di dalam Ka’bah,

Pada Bukit Arafat kesudahan musyahadah.

Unggas itu bukannya meuraka,

Nantiasa bermain di dalam surga,

Kenyataan mukjizat tidur dan jaga,

Itulah wujud meliputi rangka.

Unggas itu terlalu pingai,


11. bacalah puisi yang ada di daerahmu, biografi hamzah fansuri/raja ali haji, atau buku lain yang berkaitan dengan puisi rakyat.


buku gurindam 12 karya raja ali haji

12. berikan 2 contoh puisi rakyat tapi bukan karya hamzah fansuri


CHAIRIL ANWAR MUNGKIN 

MAAF KALAU SALAH

13. 1Siapa nama ayah hamzah fansuri 2 kapan hamzah fansuri berdakwah


1. abdur rauf singkel Fansuri

yg nomer 2 aq gak tau
maaf kalo salah

14. syair karya dari hamzah fansuri


syair perahu, syair burung pingai, syair burung pungguk, syair dagang, syair sidang pakir                                                                                              
Syair burung pungguk




15. ringkasan isi biografi hamzah fansuri yang berkaitan dengan puisi lama


. hidup pada abad 16
. lahir di Ayuthayya
. penganut aliran wahdatul wujud
. A. Teeuw menyebutnya sebagai Sang Pemula Puisi Indonesia

16. pantun karya hamzah fansuri


maaf kalo salah soalnya aku yang tahu cuman itu doanh

17. Hamzah Fansuri telah berperan besar didalam membuat sebuah puisi lama yang memiliki khas Melayu yaitu​


Penjelasan:

Penyair Melayu terkenal di abad ke-17 yang berperan besar dalam membentuk syair khas melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain: Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir. ... 2. Syair Kiasan, adalah syair yang menceritakan tentang perumpamaan terhadap kejadian tertentu.


18. Pujangga terkenal antara lain Hamzah Fansuri dan ulama ...


ULAMA BUYA HAMKA (ULAMA SEKALIGUS PUJANGA TERKENAL DI INDONESIA)

19. Hamzah fansuri adalah sastrawan dari...


Banus (sekarang berada di provinsi Sumatra Utara) semoga membantuHamzah al-Fansuri atau dikenal juga sebagai Hamzah Fansuri adalah seorang ulama sufi dan sastrawan yang hidup pada abad ke-16. Ia 'berasal dari Barus' ada pula sarjana yang berpendapat ia lahir di Ayutthaya, ibukota lama kerajaan Siam.

20. Siapakah Hamzah Al-Fansuri?​


Jawaban:

Hamzah al-Fansuri adalah seorang ulama sufi dan sastrawan yang hidup pada abad ke-16. Ia 'berasal dari Barus' ada pula sarjana yang berpendapat ia lahir di Ayutthaya, ibu kota lama kerajaan Siam.

Jawaban:

Hamzah al-Fansuri atau dikenal juga sebagai Hamzah Fansuri adalah seorang ulama sufi dan sastrawan yang hidup pada abad ke-16. Ia 'berasal dari Barus' ada pula sarjana yang berpendapat ia lahir di Ayutthaya, ibu kota lama kerajaan Siam.

Penjelasan:

Semoga Membantu:)


21. Komentar syair hamzah fansuri


bagus dan mudah di pahami...............

maaf tapi menurut saya puisinya hamzah fansuri susah....

22. Hamzah Fansuri merupakan pujangga dari kerajaan


kerajaan aceh dibanda aceh

23. karya sastra hamzah fansuri


Syair Burung Unggas
Syair Dagang
Syair Perahu
Syair Si Burung pipit
Syair Si Burung Pungguk
Syair Sidang Fakir

24. Puisi-puisi karya hamzah fansuri tapi bukan syairr? Tolong bantu ya


Pada dunia nin jangan kau amin

Lenyap pergi seperti angin

Kuntu kanzan tempat yang batin

Di sana da’im yogya kau sakin



Lemak manis terlalu nyaman

Oleh nafsumu engkau tertawan

Sakarat al-mawt sukarnya jalan

Lenyap di sana berkawan-kawan



Hidup dalam dunia upama dagang

Datang musim kita ’kan pulang

La tasta’khiruna sa’atan lagi kan datang

Mencari ma`rifat Allah jangan alang-alang



Semoga membantu ya

25. tempat dan wafat tahun hamzah fansuri


di aceh (kalo gak salah)

26. karya sastra yang merupakan karya hamzah fansuri adalah


Syair burung pingai, Syair dagang, Syair pungguk, Syair sidang faqir, Syair ikan tongkol, Syair perahu, Asfarul ‘arifin fi bayaani ‘ilmis suluki wa tauhid, Syarbul ‘asyiqiin, Al-Muhtadi, Ruba’i Hamzah al-Fansuri.

cr. google

27. Karya sastra hamzah fansuri adalah


Hamzah Fansuri adalah seorang ulama sufi dan sastrawan yang hidup pada abad ke-16 ,maaf kalo salahmenurut saya

Di antara karyanya yang ekstentik itu adalah "Syair Burung Perahu", "Syair Burung Pingai", "Syair Burung Unggas", "Syair Perahu" dan "Bismilllahir Rahmanir Rahim". 

28. siapa Hamzah Fansuri?


Hamzah al-Fansuri atau dikenal juga sebagai Hamzah Fansuri adalah seorang ulama sufidan sastrawan yang hidup pada abad ke-16. Ia 'berasal dari Barus' (sekarang berada di provinsi Sumatera Utara) ada pula sarjana yang berpendapat ia lahir di Ayutthaya, ibukota lama kerajaan Siam.Nama 'al-Fansuri' sendiri berasal dari arabisasi kata Pancur, sebuah kota kecil di pesisir Barat Tapanuli Tengah dekat kota bersejarah Baru.Dalam zaman Kerajaan Aceh Darussalam, kampung Fansur itu terkenal sebagai pusat pendidikan Islam di bagian Aceh Selatan.

semoga membantu

29. Syekh Hamzah Fansuri berasal dari wilayah​


Jawaban:

syeikh Hamzah Fansuri berasal dri daerah Barus,Sumatera Utara

Jawaban:

Syekh Hamzah Fansuri adalah berasal dari wilayah sekitar Aceh, yang terdapat padanya Fansur (Aceh Selatan), Tanah Shahrnawi (Perlak), negeri Melayu (Pasai-Malaka), Barus (Sumatra Utara). Adapun pernyataannya sebagai orang Uryani dan bukan Ajami lagi Arabi, dapat ditafsirkan sebagai keturunan yang berasal rumpunnya dari bangsa Aria, yang lebih dekat dengan bangsa Romawi. Biasanya rumpun Melayu asal lebih mendekati keturunannya dari suku Iskandar Zulkarnaen yang memang diketahui berasal dari Rumawi klasik dan bukan dari bangsa Ajami yang biasanya menunjuk kepada bangsa Parsia dan juga bukan dari keturunan bangsa Arab secara langsung.

semoga membantu


30. Syair-syair hamzah fansuri?


syair perahu
syair bangau

semoga membantu

31. Asal hamzah fansuri yaitu


ia berasal dari barus(sumatera utara) berasal Dari Sumatera Utara

32. karya karya besar hamzah fansuri


puisi

Syair Burung Unggas
Syair DagangSyair Perahu
Syair Si Burung pipit
Syair Si Burung Pungguk
Syair Sidang Fakir

Prosa

Asrar al-Arifin
Sharab al-Asyikin
Kitab Al-Muntahi / Zinat al-Muwahidin
..maaf klo slah...

33. hamzah fansuri berasal dari....?


Penjelasan:

Hamzah al-Fansuri atau dikenal juga sebagai Hamzah Fansuri adalah seorang ulama sufi dan sastrawan yang hidup pada abad ke-16. Ia 'berasal dari Barus' (sekarang berada di provinsi Sumatera Utara) ada pula sarjana yang berpendapat ia lahir di Ayutthaya, ibukota lama kerajaan Siam. Nama 'al-Fansuri' sendiri berasal dari arabisasi kata Pancur, sebuah kota kecil di pesisir Barat Tapanuli Tengah dekat kota bersejarah Barus. Dalam zaman Kerajaan Aceh Darussalam, kampung Fansur itu terkenal sebagai pusat pendidikan Islam di bagian Aceh Selatan.

Jawaban:

Hamzah Fansuri berasal dari Barus' (sekarang berada di provinsi Sumatera Utara)

Penjelasan:

Semoga membantu:[)


34. Hamzah fansuri adalah sastrawan yang berasal dari Kerajaan …. ​


Jawaban:

Hamzah al-Fansuri atau dikenal juga sebagai Hamzah Fansuri adalah seorang ulama sufi dan sastrawan yang hidup pada abad ke-16. Ia 'berasal dari Barus' (sekarang berada di provinsi Sumatera Utara) ada pula sarjana yang berpendapat ia lahir di Ayutthaya, ibukota lama kerajaan Siam.


35. apa bentuk karya hamzah fansuri!


berbentuk syair,misalnya syair perahu,dalam bentuk puisi dan prosa

36. Tentukan diksi pada puisi perahu karya hamzah fansuri dan puisi sajak ibunda karya w.s rendra?


Syair Hamzah Fansuri

Syair Perahu

Inilah gerangan suatu madah

Mengarangkan syair terlalu indah

Membetuli jalan tempat berpindah,

Disanalah i’tikad diperbetuli sesudah

            Bait  pertama yang berupa awal dari segala  pembahasan, dapat kita lihat bahwa nilai yang terkandung yaitu berupa nasihat  sosial , pendidikan dan tauhid. Yang mana nasihat berupa bagaimana kehidupan yang berjalan sesuai dengan i’tiqad  , iman yang awal harus di betulkan, disanalah muara kehidupan berawal.


Wahai muda, kenali dirimu,

Ialah perahu tamsil tubuhmu,

Tiadalah berapa lama hidupmu,

Ke akhirat jua kekal diammu.

            Selanjutnya, bait ini menjelaskan insan patutlah kita mengenali siapa diri kita, manusia itu layaknya sebuah perahu yang akan terus melaju menjalani arus kehidupan layaknya perahu yang terus berlayar, perahu mempunyai tujuan , sama seperti manusia tujuan hidup kita yaitu akhirat kelak. Tidaklah lama hidup kita di dunia ini.  Nilai yang terkandung pada bait ini yaitu pendidikan.


Hai Muda arif-budiman,

Hasilkan kemudi dengan pedoman,

Alat perahumu jua kerjakan,

Itulah jalan membetuli insan.

            Penyair menjelaskan bahwa kandungan dalam bait ini ialah untuk menuju ke suatu tujuan mesti adanya bekal, bekal yaitu “ pedoman “ yang di maksut dalam syair tersebut juga selain bekal juga jalan kehidupan yang bagaimana kita lalui, karena disanalah tergantung untuk memperbaiki diri kita dan menuju tujuan. Bait ini mengandung nilai sosial dan pendidikan.


Perteguh jua alat perahumu,

Hasilkan bekal air dan kayu,

Dayung pengayuh taruh disitu,

Supaya laju perahumu itu.

            Kuatkan bekal yang kita tekuni, supaya mengalir dan kuat maka jangan pula bergantung biar hidup berjalan dengan sendirinya, berjalan dengan bekal yang kita punya. Nilai sosial dan pendidikan.


Sudahlah hasil kayu dan ayar

Angkatlah pula sauh dan layar,

Pada beras bekal jantanlah taksir,

Niscaya sempurna jalan yang kabir.

Dalam kehidupan, tidak hanya tujuan dengan i’tiqad yang kuat namun juga pada bekal yang lain, supaya iman kan kuat ketakwaan dan kebajikan dalam hidup di perluaskan dan di kuatkan agar tujuan hidup yang sempurna.        Nilai tauhid dan pendidikan juga sosial.


Perteguh jua alat perahumu,

Muaranya sempit tempat mu lalu,

Banyaklah disana ikan dan hiu,

Menanti perahumu lalu disitu.

            Teguhkan jalan yang engkau pilih, karena hidup di dunia ini sangat lah tidak mudah sempit dan hanya sesaat, teguhkan imanmu dan optimis karena godaan itu akan selalu datang, godaan yang sangat banyak jenisnya, dengan imanmu yang teguh maka engkau dapat mengabaikan godaan.  Nilai pendidikan dan Tauhid.



37. Sebutkan Karya Hamzah Fansuri


syair burung pingai,syair dagang,syair pungguk,syair perahu

38. syair perahu karya hamzah fansuri


Inilah gerangan suatu madah
mengarangkan syair terlalu indah,
membetuli jalan tempat berpindah,
di sanalah i'tikat diperbetuli sudah

Wahai muda kenali dirimu,
ialah perahu tamsil tubuhmu,
tiadalah berapa lama hidupmu,
ke akhirat jua kekal diammu.

Hai muda arif-budiman,
hasilkan kemudi dengan pedoman,
alat perahumu jua kerjakan,
itulah jalan membetuli insan.

Perteguh jua alat perahumu,
hasilkan bekal air dan kayu,
dayung pengayuh taruh di situ,
supaya laju perahumu itu

Sudahlah hasil kayu dan ayar,
angkatlah pula sauh dan layar,
pada beras bekal jantanlah taksir,
niscaya sempurna jalan yang kabir.

Perteguh jua alat perahumu,
muaranya sempit tempatmu lalu,
banyaklah di sana ikan dan hiu,
menanti perahumu lalu dari situ.

Muaranya dalam, ikanpun banyak,
di sanalah perahu karam dan rusak,
karangnya tajam seperti tombak
ke atas pasir kamu tersesak.

Ketahui olehmu hai anak dagang
riaknya rencam ombaknya karang
ikanpun banyak datang menyarang
hendak membawa ke tengah sawang.

Muaranya itu terlalu sempit,
di manakan lalu sampan dan rakit
jikalau ada pedoman dikapit,
sempurnalah jalan terlalu ba'id.

Baiklah perahu engkau perteguh,
hasilkan pendapat dengan tali sauh,
anginnya keras ombaknya cabuh,
pulaunya jauh tempat berlabuh.

Lengkapkan pendarat dan tali sauh,
derasmu banyak bertemu musuh,
selebu rencam ombaknya cabuh,
La ilaha illallahu akan tali yang teguh.

Barang siapa bergantung di situ,
teduhlah selebu yang rencam itu
pedoman betuli perahumu laju,
selamat engkau ke pulau itu.

La ilaha illallahu jua yang engkau ikut,
di laut keras dan topan ribut,
hiu dan paus di belakang menurut,
pertetaplah kemudi jangan terkejut.

Laut Silan terlalu dalam,
di sanalah perahu rusak dan karam,
sungguhpun banyak di sana menyelam,
larang mendapat permata nilam.

Laut Silan wahid al kahhar,
riaknya rencam ombaknya besar,
anginnya songsongan membelok sengkar
perbaik kemudi jangan berkisar.

Itulah laut yang maha indah,
ke sanalah kita semuanya berpindah,
hasilkan bekal kayu dan juadah
selamatlah engkau sempurna musyahadah.

Silan itu ombaknya kisah,
banyaklah akan ke sana berpindah,
topan dan ribut terlalu 'azamah,
perbetuli pedoman jangan berubah.

Laut Kulzum terlalu dalam,
ombaknya muhit pada sekalian alam
banyaklah di sana rusak dan karam,
perbaiki na'am, siang dan malam.

Ingati sungguh siang dan malam,
lautnya deras bertambah dalam,
anginpun keras, ombaknya rencam,
ingati perahu jangan tenggelam.

Jikalau engkau ingati sungguh,
angin yang keras menjadi teduh
tambahan selalu tetap yang cabuh
selamat engkau ke pulau itu berlabuh.

Sampailah ahad dengan masanya,
datanglah angin dengan paksanya,
belajar perahu sidang budimannya,
berlayar itu dengan kelengkapannya.

Wujud Allah nama perahunya,
ilmu Allah akan [dayungnya]
iman Allah nama kemudinya,
"yakin akan Allah" nama pawangnya.

"Taharat dan istinja'" nama lantainya,
"kufur dan masiat" air ruangnya,
tawakkul akan Allah jurubatunya
tauhid itu akan sauhnya.

Salat akan nabi tali bubutannya,
istigfar Allah akan layarnya,
"Allahu Akbar" nama anginnya,
subhan Allah akan lajunya.

"Wallahu a'lam" nama rantaunya,
"iradat Allah" nama bandarnya,
"kudrat Allah" nama labuhannya,
"surga jannat an naim nama negerinya.

Karangan ini suatu madah,
mengarangkan syair tempat berpindah,
di dalam dunia janganlah tam'ah,
di dalam kubur berkhalwat sudah.

Kenali dirimu di dalam kubur,
badan seorang hanya tersungkur
dengan siapa lawan bertutur?
di balik papan badan terhancur.

Di dalam dunia banyaklah mamang,
ke akhirat jua tempatmu pulang,
janganlah disusahi emas dan uang,
itulah membawa badan terbuang.

Tuntuti ilmu jangan kepalang,
di dalam kubur terbaring seorang,
Munkar wa Nakir ke sana datang,
menanyakan jikalau ada engkau sembahyang.

Tongkatnya lekat tiada terhisab,
badanmu remuk siksa dan azab,
akalmu itu hilang dan lenyap,
tanpa ada tujuan yg tetap,

Munkar wa Nakir bukan kepalang,
suaranya merdu bertambah garang,
tongkatnya besar terlalu panjang,
cabuknya banyak tiada terbilang.

kalau kepanjangan diringkas aja. semoga bermanfaat

39. Bagaimana menurutmu biografi hamzah fansuri


Hamzah Fansuri adalah seorang tokoh yang lumayan terkenal, dia adalah orang yang menciptakan syair perahu

40. asal hamzah fansuri yaitu dari


Berasal dari Barus. Ada juga sarjana yang berpendapat ia lahir di Ayutthaya, ibukota lama kerajaan Siam. Hamzah al-Fansuri atau dikenal juga sebagai Hamzah Fansuri adalah seorang ulama sufi dan sastrawan yang hidup pada abad ke-16. Ia 'berasal dari Barus' ada pula sarjana yang berpendapat ia lahir di Ayutthaya, ibukota lama kerajaan Siam.

Semoga membantu....

Video Terkait

Kategori seni