tema " sajak tafsir " oleh Sapardi djoko damono
1. tema " sajak tafsir " oleh Sapardi djoko damono
Jawaban:
Kau bilang aku burung?
Jangan sekali-kali berkhianat
kepada sungai, ladang, dan batu
Aku selembar daun terakhir
yang mencoba bertahan di ranting
yang membenci angin
Aku tidak suka membayangkan
keindahan kelebat diriku
yang memimpikan tanah
tidak mempercayai janji api yang akan menerjemahkanku
ke dalam bahasa abu
Tolong tafsirkan aku
sebagai daun terakhir
agar suara angin yang meninabobokan
ranting itu padam
Tolong tafsirkan aku sebagai hasrat
untuk bisa lebih lama bersamamu
Tolong ciptakan makna bagiku
apa saja — aku selembar daun terakhir
yang ingin menyaksikanmu bahagia
ketika sore tiba.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Puisi Sajak Tafsir Sapardi Djoko Damono, https://jateng.tribunnews.com/2020/08/30/puisi-sajak-tafsir-sapardi-djoko-damono.
Penulis: iam
Editor: abduh imanulhaq
Penjelasan:
2. apa makna dari puisi "sajak tafsir" Sapardi Djoko Damono
Makna dari puisi "Sajak Tafsir" karya Sapardi Djoko Damono adalah KEINGINAN SESEORANG UNTUK TIDAK DIADILI OLEH MASYARAKAT AKAN IDENTITAS DAN JATI DIRINYA BERDASARKAN PENILAIAN MASYARAKAT, MELAINKAN MELALUI TINDAKAN, PEMIKIRAN, SIKAP, DAN BUDI PEKERTINYA.
Pembahasan
Sajak Tafsir merupakan salah satu puisi karya penyair Sapardi Djoko Damono. Beliau dikenal sebagai salah satu sosok yang aktif bergerak di bidang puisi kontemporer. Puisi kontemporer merupakan puisi yang berupaya melepaskan diri dari segala peraturan dan konsep yang mengikat puisi lama. Puisi ini, misalnya, tak jarang bebas dari penggunaan rima berpola tertentu, majas, bahkan kata-kata bermakna kiasan. Meski begitu, puisi ini tidak kehilangan keindahannya karena berpaku pada pesan yang ingin disampaikan oleh sang penyair.
Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk mencari makna yang terdapat di dalam puisi "Sajak Tafsir" tersebut. Sebagai rujukan, berikut kakak sertakan teks yang dimaksud oleh soal.
Sajak Tafsir
1
Siapa gerangan berani menafsirkanku
sebagai awan yang menjadi merah ketika senja?
Aku batu. Kota boleh mengembara ke langit
dan laut, aku tetap saja di sini.
Siapa tahu untuk selamanya.
Dan tidak boleh tidur,
meskipun kadang-kadang memahami
diri sendiri sebagai telur.
Tidak boleh menghardik pohon
yang malam-malam mengirimkan karbon.
Sungguh, aku batu
yang begitu saja di tengah jalan,
yang tak tampak sehabis hujan.
Siapa pula sampai hati
menafsirkanku sebagai langit
yang letih menggerakkan awan
dan menghirup udara jika hari hujan
dan matahari berusaha menembus
rambut tebalnya?
2
Aku sungai, biar saja.
Siapa kau yang merasa berhak
menafsirkanku sebagai batu?
Aku tak boleh letih menuruni bukit,
tak semestinya menanjak
mengatasi langit,
tak seharusnya memadamkan
matahari waktu siang
atau bersembunyi dari bulan
kalau malam tiba-tiba mengambang
di antara butir-butir udara
yang suka meretas
jika kau sedang menundukkan kepala.
Sungguh. Sungai tak akan bisa menjadi bunyi
atau sekedar rentetan aksara.
Aku sungai yang hanya bisa
mengikat pohon
agar tidak ikut kota mengembara
ke hutan dan meninggalkannya begitu saja.
Padahal dari sana pula asal-usulnya,
dulu ketika masih purba.
3
Siapa yang menyuruhmu menafsirkanku
sebagai sungai yang bisa menjadi suara
yang mengambang bersama cahaya sore
di sela-sela awan yang kadang-kadang
juga kautafsirkan sebagai lambang
kefanaan? Aneh.
Aku tak lain sawah yang dicangkul
musim dan dibiarkan tersiksa
oleh padi yang begitu saja tumbuh
di tengah-tengahnya.
Aku hanya suka menerima kota
jika kebetulan berjalan di hari libur
dari desa ke desa bercengkerama tentang
cuaca yang suka ke sana ke mari,
yang tiba-tiba menjadi sama sekali diam
jika kau menafsirkanku sebagai batu.
Aku sawah, yang tak akan bisa ramah
terhadapmu.
4
Sawah? Siapa pula yang telah membisikkan
kebohongan itu padamu?
Aku burung, yang boleh saja
membayangkan telah lahir
dari telur yang dibayangkan batu,
terlibat dalam kisah cinta yang pernah kaubaca
di kitab terjemahan itu.
Aku tidak menerjemahkan diriku
sendiri menjadi burung,
karena aku burung.
Bukan sawah yang masih suka
menerjemahkan dirinya menjadi kota
atau bahkan menafsirkan dirinya
sebagai batu.
Burung hanya mencintai
sayapnya sendiri,
mengagumi terbangnya sendiri
yang mengungguli ladang,
bahkan mengatasi batu.
Sungai pun, yang sesekali terjun,
tidak pernah berkeberatan akan
cintaku kepada selembar daun
yang merindukan langit.
5
Kau bilang aku burung?
Jangan sekali-kali berkhianat
kepada sungai, ladang, dan batu.
Aku selembar daun terakhir
yang mencoba bertahan di ranting
yang membenci angin.
Aku tidak suka membayangkan
keindahan kelebat diriku
yang memimpikan tanah,
tidak mempercayai janji api
yang akan menerjemahkanku
ke dalam bahasa abu.
Tolong tafsirkan aku
sebagai daun terakhir
agar suara angin yang meninabobokan
ranting itu padam.
Tolong tafsirkan aku sebagai hasrat
untuk bisa lebih lama bersamamu.
Tolong ciptakan makna bagiku,
apa saja – aku selembar daun terakhir
yang ingin menyaksikanmu bahagia
ketika sore tiba.
6
Siapa pula yang bilang
aku berurusan dengan duniamu?
Kyai mana yang membohongimu?
Pendeta mana yang selama ini
berdusta padamu?
Jangan tafsirkan aku
sebagai apa pun
sebab aku tidak pernah ada
dan tidak akan ada.
Aku tidak terlibat dalam makna
seperti yang mereka bayangkan
tentang diri mereka sendiri –
bukan bahasa yang tak lain masa lalu.
Dan kau juga tak akan mampu
membayangkan aku
sebagai kapan saja.
Aku tidak memerlukan bahasa –
diam bukan batu, mengalir bukan sungai,
dicangkul bukan sawah,
terbang bukan burung,
bertahan bukan daun.
Aku tidak, bukan apa pun.
Pelajari lebih lanjutPada materi ini, kamu dapat belajar tentang makna puisi:
https://brainly.co.id/tugas/9282515
Detil jawabanKelas: VIII
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Bab: Bab 1 - Sastra
Kode kategori: 8.1.1
kata kunci: makna, puisi, sajak tafsir, puisi kontemporer, sapardi djoko darmono
3. unsur fisik dari sajak karya sapardi djoko damono ?
1. Perwajahan puisi (tipografi)
2. Diksi
3. Imaji
4. Kata konkret
5. Gaya bahasa
6. Rima dan Irama
4. biografi sapardi djoko
Prof.Dr. Sapardi Djoko Damono lahir di Surakarta , 20 maret 1940. Masa mudanya dihabiskan di Surakarta. Sapardi bersekolah SD di Sekolah Dasar Kasatrian. Setelah itu ia melanjutkan ke SMP Negeri 2 Surakarta. Pada saat itulah kegemarannya terhadap sastra mulai nampak. Sapardi lulus dari SMA pada tahun 1955. Kemudian ia melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 2 Surakarta. Sapardi menulis puisi sejak duduk di kelas 2 SMA. Karyanya dimuat pertama kali oleh sebuah suat kabar di Semarang. Tidak lama kemudian, karya sastranya berupa puisi-puisi banyak diterbitkan di berbagai majalah sastra, majalah budaya dan diterbitkan dalam buku-buku sastra. Sapardi lulus dari SMA pada tahun 1958.
5. pernyataan yang sesuai dengan isi teks ulasan tersebut adalah antologi Hujan Bulan Juni sepilihan sajak berisi ....a.titik ide yang ditulis Sapardi Djoko damono b.kumpulan sajak karya para sastrawan c. puisi kontemporer yang menarik d. kumpulan sajak Sapardi di Djoko damono ditulis antara tahun 1959 - 1994 TOLONG JAWAB CEPAT YA KAKBESOK MAU DIKUMPULKAN
Jawaban:
d. kumpulan sajak sapardi di djoko damono ditulis antara tahun 1959-1994
Penjelasan:
semoga bermanfaat
6. Hal yang dapat diteladani dari sosok sapardi djoko damono
Memajukan sastra hingga usia senja
7. Jelaskan unsur nilai yang terkandung dalam kumpulan sajak babad batu karya Sapardi Djoko Damono
Jawaban:
sejarah, sastra, sosial, budaya, agama, hingga politik
Penjelasan:
Unsur nilai dalam kumpulan sajak babad batu mengajak pembaca menafsirkan sejarah, sastra, sosial, budaya, agama, hingga politik, melalui diksi, proses kreatif Sapardi Djoko Damono; pencapaian estetikanya; serta pembicaraan dari tukang kritik puisi Indonesia pada masanya.
8. Novel yang ditulis oleh sapardi djoko darmono dan di terbitkan oleh gramedia, yang berjudul yang fana adalah waktu dan sajak-sajak untuk pingkan. berdasarkan aturan tentang hak cipta, bagaimanakah kedudukan penulis novel dan penerbit novel ini?
Jawaban:
kedudukannya penulis novel ialah menulis atau mengarang cerita. penerbit novel kedudukannya ialah menerbitkan suatu cerita ke dalam sebuah buku.
9. PADA SUATU HARI NANTI Pada suatu hari nanti Jasadku tak akan ada lagi Tapi dalam bait-bait sajak ini Kau takkan kurelakan sendiri Pada suatu hari nanti Suaraku tak terdengar lagi Tapi diantara larik-larik sajak ini Kau akan tetap kusiasati Pada suatu hari nanti Impianku tak dikenal lagi Namun di sela-sela huruf sajak ini Kau takkan letih-letihnya kucari Sapardi Djoko Damono 1. Nada yang digunakan penyair melalui puisinya tersebut adalah …. A. senang D. susah B. gembira E. sedih C. duka
sangat sedih jawaban Enada C. duka bisa jadi kemungkinannya sih iyaa
10. Sapardi Djoko Damono:*Pada Suatu Hari Nanti*Pada suatu hari nanti,Jasadku tak aka nada lagi,Tapi dalam bait-bait sajak ini,Kau tak akan kurelakan sendiri.Pada suatu hari nanti,Suaraku tak terdengar lagi,Tapi di antara larik-larik sajak ini,Kau akan tetap kusiasati.Pada suatu hari nanti,Impianku pun tak dikenal lagi,Namun di sela-sela huruf sajak ini,Kau tak akan letih-letihnya kucari.(1991)Tulis makna Yang terkandung dalam puisi di atas!
Jawaban:
Puisi "Pada Suatu Hari Nanti" berisi ...
Penyair merasakan kehampaan pada suatu hari nanti.undefined
Pesan penyair kepada orang yang dicintainya bahwa ia akan selalu ada saat sudah mati.undefined
Keputusasaan penyair karena dilupakan oleh seseorang yang dicintainya.undefined
Kesedihan penyair atas nasib yang menimpanya .undefined
Semangat penyair dalam menemukan orang yang dicintainya.undefined
Penjelasan:
kalo salah gpp sih
11. PADA SUATU HARI NANTI Pada suatu hari nanti Jasadku tak akan ada lagi Tapi dalam bait-bait sajak ini Kau takkan kurelakan sendiri Pada suatu hari nanti Suaraku tak terdengar lagi Tapi diantara larik-larik sajak ini Kau akan tetap kusiasati Pada suatu hari nanti Impianku tak dikenal lagi Namun di sela-sela huruf sajak ini Kau takkan letih-letihnya kucari Sapardi Djoko Damono 1. ekspresi yg tepat utk membaca puisi tersebut adalah …. A. senang D. susah B. gembira E. sedih C. duka
e. insya allah benardalam sajak ini pengarang menyimpan perasaan akan kesedihan
12. 3 opini penulis dalam teks ulasan tersebut adalah A hasil karya sarpati Djoko damono tidak diragukan lagi B antologi berjudul hujan bulan Juni se pilihan sajak diterbitkan Gramedia pustaka utama C buku kumpulan puisi Sapardi Djoko damono ditulis antara tahun 1959-1994 D saja hujan bulan Juni merupakan salah satu sajak terkenal Sapardi Djoko damono 4 tujuan menulis teks ulasan tersebut adalah memberitahu pembaca antologi hujan bulan Juni se pilihan sajak A sinopsis B identitas C kelebihan D kelemahan
Jawaban:
Jelaskan apa arti penting teks ulasan!
Cermati teks ulasan berikut dengan saksama.
Judul : Hujan Bulan Juni Sepilihan Sajak Pengarang : Sapardi Djoko Damono
Cetakan : ke-8
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit 2016
Tebal halaman : 120 halaman
Deskripsi #
(2) Sederhana, itulah kata yang dapat menggambarkan sajak-sajak karya Sapardi Djoko Damono. Sajak-sajak Sapardi memang sudah menjadi karya emas dan mempunyai tempat tersendiri di hati para penikmat sastra Indonesia. Bahkan, sajak-sajak Sapardi Joko Damono sering diubah menjadi bentuk seni lain, seperti musikalisasi dan novel. Dengan maraknya musikalisasi sajak karya Sapardi Djoko Damono, generasi milenia, yang notabene masih muda, dapat berkenalan dengan karya sederhana penuh nilai seni tersebut.
(3) Sajak-sajak karya Sapardi Djoko Damono dimuat dalam antologi berjudul Hujan Bulan Juni Sepilihan Sajak. Antologi berjudul Hujan Bulan Juni Sepilihan Sajak ini merupakan cetakan kedelapan
dari judul yang sama terbitan Gramedia Pustaka Utama. Buku ini berisi kumpulan sajak Sapardi Djoko
Damono yang ditulis antara tahun 1959-1994. Seratus sajak pilihan dari Sapardi Djoko Damono
merupakan kombinasi yang ada pada buku edisi sebelumnya, dengan ditambah beberapa sajak yang
ditulis sejak tahun 1959. (4) Hasil karya Sapardi Djoko Damono sebagai salah satu sastrawan besar Indonesia pastilah tidak diragukan lagi. Sajak-sajak sederhana menjadi kekuatan Sapardi Dioko Damono. Menurut Teeuw, kritikus sastra Indonesia, puisi karya Sapardi Djoko Damono telah menciptakan genre baru yang belum ada namanya. Sebagai penyair, Sapardi sangat orisinil dan kreatif. Inovasi dan eksperimen yang
dibuatnya lewat sajak sederhana mampu mengejutkan para penikmat sastra Indonesia. Berbicara tentang antologi Hujan Bulan Juni Sepilihan Sajak ini, haruslah dikupas dahulu dari
tampilan luarnya. Tampilan luar buku ini cukup sederhana, tetapi terkesan elegan. Bagaimana tidak, judul buku ini ditulis dengan warna perak yang menampilkan kesan indah dan elegan. Sampul buku ini dibuat hard cover. Dengan demikian, sampulnya tidak mudah rusak. Menelisik ke dalam isinya, buku ini seperti halnya buku antologi sajak lain, hanya berisi kata-kata yang dirangkal dalam sajak. Kekuatan sajak Sapardi dituliskan dengan apik dalam buku ini. Perbaikan salah ketik dan koreksi membuat isi
buku ini semakin sempurna.
(6) Secara keseluruhan buku Hujan Bulan Juni Sepilihan Sajak ini sangat bagus. Apalagi buku kumpulan puisi atau sajak sangat jarang ada di indonesia. Para pembaca dapat memahami sajak karya Sapardi dari tahun ke tahun. Buku ini sangat cocok dibaca oleh semua kalangan, baik pecinta seni, sastrawan, Kesederhanaan sajak nan indah dapat dibaca dan diartikan dengan berbeda dari berbagai kalangan tersebut akan menarik untuk dibahas, maupun masyarakat awam.
2. Tentukanlah struktur teks ulasan tersebut!
3. Tuliskan keunggulan karya yang sampaikan pengulasan dalam teks ulasan tersebut! 4. Berdasarkan teks ulasan tersebut, apa rekomendasi yang disampaikan oleh pengulas?
5. Perhatikan data buku berikut! Judul Pesona Batik
Penulis : Nanik Herawati Penerbit Intan Pariwara, Klaten
Cetakan : Juli, 2010 Tebal : iv+68
Keunggulan Penyampaian dengan bahasa yang mudah dipahami. Kelemahan : Penampilan gambar kurang jelas karena ukurannya kecil dan tidak berwama.
Buatlah paragraf ulasan singkat berdasarkan data buku di atas!
Jawaban:
jawaban ada di bawah
Penjelasan:
3. D
4. B
13. Siapakah Sapardi Djoko Damono?
Jawaban:
Sapardi Djoko Damono (lahir di Surakarta, 20 Maret 1940 – meninggal di Tangerang Selatan, 19 Juli 2020 pada umur 80 tahun) adalah seorang pujangga berkebangsaan Indonesia terkemuka. Ia kerap dipanggil dengan singkatan namanya, SDD.Ia dikenal melalui berbagai puisinya mengenai hal-hal sederhana namun penuh makna kehidupan, sehingga beberapa di antaranya sangat populer, baik di kalangan sastrawan maupun khalayak umum.
Jawaban:
Nama Lengkap
Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono
Alias
No Alias
Tempat Lahir
Kampung Baturono, Solo
Tanggal Lahir
Rabu, 20 Maret 1940
Zodiak
Pisces
Warga Negara
Indonesia
Ayah
Sadyoko
Ibu
Sapariah
Biografi
Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono adalah seorang pujangga Indonesia terkemuka, yang dikenal lewat berbagai puisi-puisinya, yang menggunakan kata-kata sederhana, sehingga beberapa di antaranya sangat populer.
Sapardi merupakan anak sulung dari pasangan Sadyoko dan Sapariah. Sadyoko adalah abdi dalem di Keraton Kasunanan, mengikuti jejak kakeknya. Berdasarkan kalender Jawa, ia lahir di bulan Sapar. Hal itu menyebabkan orang tuanya memberinya nama Sapardi. Menurut kepercayaan orang Jawa, orang yang lahir di bulan Sapar kelak akan menjadi sosok yang pemberani dan teguh dalam keyakinan.
Awal karir menulis Sapardi dimulai dari bangku sekolah. Saat masih di sekolah menengah, karya-karyanya sudah sering dimuat di majalah. Kesukaannya menulis semakin berkembang ketika dia kuliah di Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM.
Dari kemampuannya di bidang seni, mulai dari menari, bermain gitar, bermain drama, dan sastrawan, tampaknya bidang sastralah yang paling menonjol dimilikinya. Pria yang dijuluki sajak-sajak SDD ini tidak hanya menulis puisi, namun juga cerita pendek. Ia juga menerjemahkan berbagai karya penulis asing, esai, dan sejumlah artikel di surat kabar, termasuk kolom sepak bola. Sapardi juga sedikit menguasai permainan wayang, karena kakeknya selain menjadi abdi dalem juga bekerja sebagai dalang.
Penyair yang tersohor namanya di dalam maupun luar negeri ini juga sempat mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Ia juga pernah menjadi dekan di sana dan juga menjadi guru besar serta menjadi redaktur pada majalah Horison, Basis, dan Kalam. Namun kini ia telah pensiun.
Hal lain yang membuat jasanya besar untuk sastra adalah berkat jasanya merintis dan memprakarsai Himpunan Sarjana Kesustraan Indonesia (Hiski), setiap tahun dewasa ini ada penyelenggaraan seminar dan pertemuan para sarjana sastra yang terhimpun di dalam organisasi tersebu
Pendidikan
Sekolah Dasar Kasatrian
SMP II Mangkunagaran
SMA II di Margoyudan
Jurusan Sastra Barat Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM
Karir
Guru Besar Ilmu Sastra
Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI
Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI
Ketua Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI
Pendiri Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI)
Dosen Universitas Diponegoro
Direktur Pelaksana Yayasan Indonesia
Dosen tetap di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI
Anggota Dewan Kesenian Jakarta
Pelaksana harian Pusat Dokumentasi HB Jassin
Anggota redaksi majalah kebudayaan Basis
Country editor untuk majalah Tenggara
Koresponden untuk Indonesian Circle
Pendiri Yayasan Puisi dan menerbitkan Jurnal Puisi
Penghargaan
Cultural Award dari Australia (1978)
Anugerah Puisi Putra dari Malaysia (1983)
SEA Write Award dari Thailand (1986)
Anugerah Seni dari Pemerintah Indonesia (1990)
Mataram Award (1985)
Kalyana Kretya (1996) dari Menristek RI
Penghargaan Achmad Bakrie (2003)
Penjelasan:
semoga bermanfaat kak:")
semoga bermanfaat kak:")JADIKAN JAWABAN TERBAIK:D
#AyoBelajar14. apa makna puisi sajak putih karya sapardi djoko damono ?
Penjelasan:
Maknanya adalah harus patuh terhadap orang tua.
15. Hal yang dapat diteladani dari sosok sapardi djoko damono
kita ambil dari sisi positinya dengan sabar ramah tegas dan bertanggung jawab
16. pernyataan yang sesuai dengan isi teks ulasan tersebut adalah antologi hujan bulan juni sepilihan sajak berisi........a. ide yang di tulis sapardi djoko damono. b. kumpulan sajak karya para sastrawan.c. puisi kontemporer yang menarik di baca.d. kumpulan sajak sapardi djoko damono ditulis antara tahun 1959-1994.
d. kumpulan sajak sapardi djoko damono
ditulis antara tahun 1959-1994.
Jawaban:
Jawabannya d
Kumpulan sajak sapardi djoka damono ditulis antara tahun 1959 1994
17. Buatlah parafrase dari puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul sajak kecil Tentang cinta
Jawaban:
Mencintai gunung harus menjadi terjal .... jika mencintai gunung, berarti kita harus siap dengan keterjalannya. Mencintai cakrawala harus menebas jarak .... kata yang dipilih adalah menebas, bermakna jika kita mencintai cakrawala ... berarti kita harus menebas jarak yang membentang.
Dan klimaksnya ada di baris terakhir Mencintaimu harus menjadi aku dimaknai sebagai berikut ...
Bahwa untuk bisa mencintai sesuatu tersebut, maka kita harus siap mejadi bagian dari yang kita cintai. Jika kita mencintai Sang Pencipta .... berarti kita harus menjadi seperti seperti apa yang diinginkan oleh Sang Pencipta. Begitu pula jika mencintai seseorang, kita harus menjadi diri sendiri, bukan kamu atau kalian ... karena yang mencintaimu adalah AKU, bukan orang lain atau siapapun itu...mencintai kamu dengan semua kelebihan dan kekuranganmu.
Penjelasan:
Semoga membantu
#Jadilah yang terbaik nyan°
18. Sikap yang bisa di teladani dari Sapardi djoko damono
1. berani
2. mengembangkan segala kelebihan
3. Berusaha Menjadi yang Terbaik
semoga membantu
19. apa pengalaman Sapardi
Jawaban:
Sapardi Djoko Damono adalah seorang penyair Indonesia yang terkenal. Beliau dikenal karena karya-karyanya yang penuh dengan perasaan, romantisme, dan keindahan bahasa. Pengalaman Sapardi sebagai penyair mencakup perjalanan hidupnya dalam menggali dan mengekspresikan perasaan, pengalaman, dan pemikirannya melalui puisi.
Pengalaman Sapardi dapat dilihat melalui karya-karyanya yang mencerminkan kehidupan sehari-hari, cinta, kehilangan, keindahan alam, dan refleksi pribadi. Puisi-puisinya seringkali menggambarkan perasaan dan emosi yang mendalam, serta menyelami kehidupan manusia dengan kepekaan yang tinggi.
Sapardi telah menerima berbagai penghargaan dan pengakuan atas karyanya, termasuk Hadiah Puisi Nasional pada tahun 1977 dan Penghargaan Achmad Bakrie pada tahun 1997. Karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan menjadi bagian penting dari sastra Indonesia kontemporer.
Pengalaman Sapardi sebagai seorang penyair dapat dirasakan melalui puisi-puisi yang menggugah emosi dan membawa pembaca masuk ke dalam dunia perasaan dan pemikirannya. Karya-karyanya memberikan keindahan dan wawasan yang mendalam tentang kehidupan manusia.
20. biografi sapardi djoko damono
Jawaban:
Nama Lengkap
Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono
Alias
No Alias
Tempat Lahir
Kampung Baturono, Solo
Tanggal Lahir
Rabu, 20 Maret 1940
Zodiak
Pisces
Warga Negara
Indonesia
Ayah
Sadyoko
Ibu
Sapariah
Biografi
Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono adalah seorang pujangga Indonesia terkemuka, yang dikenal lewat berbagai puisi-puisinya, yang menggunakan kata-kata sederhana, sehingga beberapa di antaranya sangat populer.
Sapardi merupakan anak sulung dari pasangan Sadyoko dan Sapariah. Sadyoko adalah abdi dalem di Keraton Kasunanan, mengikuti jejak kakeknya. Berdasarkan kalender Jawa, ia lahir di bulan Sapar. Hal itu menyebabkan orang tuanya memberinya nama Sapardi. Menurut kepercayaan orang Jawa, orang yang lahir di bulan Sapar kelak akan menjadi sosok yang pemberani dan teguh dalam keyakinan.
Awal karir menulis Sapardi dimulai dari bangku sekolah. Saat masih di sekolah menengah, karya-karyanya sudah sering dimuat di majalah. Kesukaannya menulis semakin berkembang ketika dia kuliah di Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM.
Dari kemampuannya di bidang seni, mulai dari menari, bermain gitar, bermain drama, dan sastrawan, tampaknya bidang sastralah yang paling menonjol dimilikinya. Pria yang dijuluki sajak-sajak SDD ini tidak hanya menulis puisi, namun juga cerita pendek. Ia juga menerjemahkan berbagai karya penulis asing, esai, dan sejumlah artikel di surat kabar, termasuk kolom sepak bola. Sapardi juga sedikit menguasai permainan wayang, karena kakeknya selain menjadi abdi dalem juga bekerja sebagai dalang.
Penyair yang tersohor namanya di dalam maupun luar negeri ini juga sempat mengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. Ia juga pernah menjadi dekan di sana dan juga menjadi guru besar serta menjadi redaktur pada majalah Horison, Basis, dan Kalam. Namun kini ia telah pensiun.
Hal lain yang membuat jasanya besar untuk sastra adalah berkat jasanya merintis dan memprakarsai Himpunan Sarjana Kesustraan Indonesia (Hiski), setiap tahun dewasa ini ada penyelenggaraan seminar dan pertemuan para sarjana sastra yang terhimpun di dalam organisasi tersebu
Pendidikan
Sekolah Dasar Kasatrian
SMP II Mangkunagaran
SMA II di Margoyudan
Jurusan Sastra Barat Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM
Karir
Guru Besar Ilmu Sastra
Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI
Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI
Ketua Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI
Pendiri Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI)
Dosen Universitas Diponegoro
Direktur Pelaksana Yayasan Indonesia
Dosen tetap di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI
Anggota Dewan Kesenian Jakarta
Pelaksana harian Pusat Dokumentasi HB Jassin
Anggota redaksi majalah kebudayaan Basis
Country editor untuk majalah Tenggara
Koresponden untuk Indonesian Circle
Pendiri Yayasan Puisi dan menerbitkan Jurnal Puisi
Penghargaan
Cultural Award dari Australia (1978)
Anugerah Puisi Putra dari Malaysia (1983)
SEA Write Award dari Thailand (1986)
Anugerah Seni dari Pemerintah Indonesia (1990)
Mataram Award (1985)
Kalyana Kretya (1996) dari Menristek RI
Penghargaan Achmad Bakrie (2003)
Penjelasan:
Jawaban:
Prof.Dr. Sapardi Djoko Damono lahir di Surakarta , 20 maret 1940. Masa mudanya dihabiskan di Surakarta. Sapardi bersekolah SD di Sekolah Dasar Kasatrian. Setelah itu ia melanjutkan ke SMP Negeri 2 Surakarta. Pada saat itulah kegemarannya terhadap sastra mulai nampak. Sapardi lulus dari SMA pada tahun 1955. Kemudian ia melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 2 Surakarta. Sapardi menulis puisi sejak duduk di kelas 2 SMA. Karyanya dimuat pertama kali oleh sebuah suat kabar di Semarang. Tidak lama kemudian, karya sastranya berupa puisi-puisi banyak diterbitkan di berbagai majalah sastra, majalah budaya dan diterbitkan dalam buku-buku sastra. Sapardi lulus dari SMA pada tahun 1958.
Setelah lulus SMA, Sapardi melanjutkan pendidikan di jurusan Sastra Barat FS&K di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Setelah lulus kuliah, selain menjadi penyair ia juga melaksanakan cita-cita lamanya untuk menjadi dosen. Ia meraih gelar sarjana sastra tahun 1964. Kemudian Sapardi memperdalam pengetahuan di Universitas Hawaii, Honolulu, Amerika Serikat (1970-1971) dan meraih gelar Doktor dari Universitas Indonesia (1989). Setelah itu, Sapardi mengajar di IKIP Malang cabang Madiun selama empat tahun. Kemudian dilanjutkan di Universitas Diponegoro , Semarang, juga selama empat tahun. Sejak tahun 1974, Sapardi mengajar di FS UI. Beberapa karyanya yang sudah ada di tengah masyarakat antara lain DukaMu Abadi (1969), Mata Pisau dan Aquarium (1974). Sapardi juga menulis buku ilmiah, satu di antaranya Sosiologi Sastra, Sebuah Pengantar Ringkas. (1978).
Para pengamat menilai sajak-sajak Sapardi dekat dengan Tuhan dan kematian. “Pada Sapardi, maut atau kematian dipandang sebagai bagian dari kehidupan; bersama kehidupan itu pulalah maut tumbuh,” tulis Jakob Sumardjo dalam harian Pikiran Rakyat, 19 Juli 1984. Sebuah karya besar yang pernah ia buat adalah kumpulan sajak yang berjudul Perahu Kertas dan memperoleh penghargaan dari Dewan Kesenian Jakarta dan kumpulan sajak Sihir Hujan – yang ditulisnya ketika ia sedang sakit – memperoleh Anugerah Puisi Poetra Malaysia. Kabarnya, hadiah sastra berupa uang sejumlah Rp 6,3 juta saat memperoleh Anugerah Puisi Poetra Malaysia langsung dibelanjakannya memborong buku. Selain itu ia pernah memperoleh penghargaan SEA Write pada 1986 di Bangkok, Thailand.
Bekas anggota Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) ini juga menulis esei dan kritik. Sapardi, yang pernah menjadi redaktur Basis dan kini bekerja di redaksi Horison, berpendapat, di dalam karya sastra ada dua segi: tematik dan stilistik (gaya penulisan). Secara gaya, katanya, sudah ada pembaruan di Indonesia. Tetapi di dalam tema, belum banyak. Selain melahirkan puisi-puisi, Sapardi juga aktif menulis esai, kritik sastra, artikel serta menerjemahkan berbagai karya sastra asing. Dengan terjemahannya itu, Sapardi mempunyai kontribusi penting terhadap pengembangan sastra di Tanah Air. Selain dia menjembatani karya asing kepada pembaca sastra, ia patut dihargai sebagai orang yang melahirkan bentuk sastra baru. Sumbangsih Sapardi juga cukup besar kepada budaya dan sastra, dengan melakukan penelitian, menjadi narasumber dalam berbagai seminar dan aktif sebagai administrator dan pengajar, serta menjadi dekan Fakultas Sastra UI periode 1995-1999. Dia menjadi penggagas pengajaran mata kuliah Ilmu Budaya Dasar di fakultas sastra.
Beberapa puisinya sangat populer dan banyak orang yang mengenalinya, seperti Aku Ingin (sering kali dituliskan bait pertamanya pada undangan perkawinan), Hujan Bulan Juni, Pada Suatu Hari Nanti, Akulah si Telaga, dan Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari.
21. Aku InginSapardi Djoko DamonoAku ingin mencintaimu dengan sederhanadengan kata yang tak sempat diucapkankayu kepada api yang menjadikannya abuAku ingin mencintaimu dengan sederhanadengan isyarat yang tak sempat disampaikanawan kepada hujan yang menjadikannya tiadaTentukan Pola Sajak Puisi diatasBeserta Alasannya?
pola sajak puisinya yaitu abcabc
alasannya krn huruf dan bunyi akhir di tiap sajak abcabc
semoga jawaban ini membantu ya
22. Kata konkret dalam puisi aku ingin karya sapardi
Kata Konkret Merupakan Pernyataan Yg Benar2 ada Dan Berwujud., Yang Bertujuan untuk Menunjukan Benda
23. sebutkan gaya bunyi pada puisi sajak putih karya sapardi djoko damono!
Jawaban:
puisi terdiri dari 4 bait
Penjelasan:
semoga membantu
24. Analisis puisi sajak putih karya sapardi djoko damono, tentukan kata konkret dan gaya bahasa
Berikut adalah analisis lebih lanjut mengenai kata konkret dan gaya bahasa yang digunakan dalam puisi tersebut:
Kata konkret:
Kata konkret adalah kata yang mengacu pada objek atau hal yang dapat dilihat, diraba, atau diindera secara fisik. Dalam "Sajak Putih," Sapardi Djoko Damono menggunakan beberapa kata konkret yang memberikan gambaran visual yang kuat kepada pembaca, antara lain:"burung-burung jalak" (baris 2): menggambarkan burung jalak sebagai objek yang konkret dan dapat terlihat."sajak-sajak" (baris 4): menggambarkan sajak-sajak sebagai objek konkret yang dapat diraba."pohon" (baris 6): menggambarkan pohon sebagai objek konkret yang dapat dilihat.Gaya bahasa:
Gaya bahasa yang digunakan dalam puisi ini juga mencerminkan kekhasan Sapardi Djoko Damono. Beberapa gaya bahasa yang dapat ditemukan dalam "Sajak Putih" antara lain:Metafora: Gaya bahasa ini digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda namun memiliki kesamaan. Contohnya terdapat pada baris 5, "aku ingin mencintaimu dengan sederhana," di mana mencintaimu dengan sederhana bukanlah makna harfiah, tetapi menggambarkan cara mencintai yang tulus dan tidak rumit.Personifikasi: Gaya bahasa ini memberikan atribut manusia pada objek non-manusia. Contohnya terdapat pada baris 2, "burung-burung jalak sering hinggap di halaman rumahku," di mana burung-burung jalak diberikan kemampuan untuk hinggap di halaman rumah.Rekursi: Gaya bahasa ini mengulang kata atau frasa untuk memberikan penekanan dan kekuatan dalam pengungkapan. Contohnya terdapat pada baris 9, "maka dari itu aku tak mencoba menceritakan," di mana pengulangan kata "maka dari itu" memberikan penekanan pada alasan mengapa penulis tidak mencoba menceritakan.Repetisi: Gaya bahasa ini mengulang kata atau frasa secara berulang-ulang untuk memberikan efek ritme atau pengulangan makna yang kuat. Contohnya terdapat pada baris 3, "itu saja," yang diulang sebanyak tiga kali untuk memberikan kesan pengulangan yang menonjol.PembahasanPuisi yaitu merupakan sebuah karya sastra yang isinya berupa ungkapan hati dari seorang penulis yang di mana di dalamnya terdapat suatu irama, lirik, rima, dan ritme pada tiap baris puisi. Puisi itu sendiri akan dikemas dalam bahasa yang penuh dengan imajinatif serta disusun dengan kata yang padat dan juga bermakna.
Ciri-ciri puisi:
Berima dan bersajak teratur.Memiliki makna yang konotatif.Bersifat simetris.Puisi bersajak syair, atau berpola pantun yang terdapat pada puisi lama.Puisi terdiri dari satu bentuk kesatuan yang bersifat sintaksis atau yang disebut dengan gatra.Bahasa yang dipakai oleh puisi yaitu bahasanya lebih padat daripada prosa dan juga drama.Pelajari lebih lanjutMateri penjelasan tentang puisi pada link brainly.co.id/tugas/21548899Materi penjelasan tentang puisi bertema cita-cita pada link brainly.co.id/tugas/16070487Materi penjelasan tentang contoh puisi pada link brainly.co.id/tugas/5137511Detil JawabanKelas : VIII
Mapel : Bahasa Indonesia
Bab : Bab 1 - Sastra
Kode : 8.1.1
#AyoBelajar
#SPJ2
25. Permisi, halo, ada yang bisa bantu menentukan suasana puisi, tema puisi, dan diksinya puisi "Sajak Putih" karya Sapardi Djoko Damono?? Terima kasih ^_^
jawaban :
puisi "Sajak Putih" karya Sapardi Djoko Damono
bersuasana sedih.
Tema puisi ini adalah manusia diharuskan untuk menjaga dan melestarikan bumi yang sudah tua ini.
Beribu saat dalam kenangan
Surut perlahan
Kita dengarkan bumi menerima tanpa mengaduh
Kita dengarkan bumi menerima tanpa mengaduhSewaktu detik pun jauh
bait 1 berisi tentang kenangan-kenangan yang sudah dilalui.
Kita dengar bumi yang tua dalam setia
Kita dengar bumi yang tua dalam setiaKasih tanpa suara
Kita dengar bumi yang tua dalam setiaKasih tanpa suaraSewaktu bayang-bayang kita memanjang
Kita dengar bumi yang tua dalam setiaKasih tanpa suaraSewaktu bayang-bayang kita memanjangMengabur batas ruang
bait 2 berisi tentang ajakan kepada manusia untuk memahami bumi yang selalu setia.
Kita pun bisu tersekat dalam pesona
Kita pun bisu tersekat dalam pesonaSewaktu ia pun memanggil-manggil
Kita pun bisu tersekat dalam pesonaSewaktu ia pun memanggil-manggilSewaktu kata membuat kita begitu terpencil
Kita pun bisu tersekat dalam pesonaSewaktu ia pun memanggil-manggilSewaktu kata membuat kita begitu terpencilDi luar cuaca
bait 3 berisi tentang manusia tidak memiliki kepekaan terhadap fase yang akan dialami oleh bumi.
penjelasan :
SEMOGA MEMBANTU DAN JADIKAN JAWABAN TERCERDAS (✯ᴗ✯)
26. Pada Suatu Hari Nanti Pada suatu hari nanti Jasadku tak akan ada lagi Tapi dalam bait-bait sajak ini Kau takkan kurelakan sendiri Pada suatu hari nanti Suaraku tak terdengar lagi Tapi di antara larik-larik sajak ini Kau akan tetap kusiasati Pada suatu hari nanti Impianku pun tak dikenal lagi Namun di sela-sela huruf sajak ini Kau takkan letih-letihnya kucari Karya : Sapardi Djoko Damono Perasaan yang diungkapkan dalam puisi tersebut adalah.... a. sedih dan senang b. kecewa dan marah c. bahagia dan kecewa d. marah dan takut e. takut dan kecewa
Jawaban:
Kalau Menurut Aku...
Dari Pelafalan Intonasi Nya Itu Menandakan Bahwa Puisi Tersebut ...
Mengungkapkan Perasaan :
E. ( Takut Dan Kecewa )
Semoga Bermanfaat
#MaafJikaSalah..:/
#JadikanYangTerbaik...
#FollowSaya!BantuSampai1KBakalAdaQUIZ!:)
27. Prestasi dan penghargaan sapardi djoko damono
Penghargaan
*Cultural Award dari Australia (1978)
*Anugerah Puisi Putra dari Malaysia (1983)
*SEA Write Award dari Thailand (1986)
*Anugerah Seni dari Pemerintah Indonesia (1990)
*Mataram Award (1985)
*Kalyana Kretya (1996) dari Menristek RI
*Penghargaan Achmad Bak
28. cita cita sapardi djoko damono
Jadi dosen. ... .... ... .... ....cita-cita lamanya: menjadi dosen. “Jadi dosen ‘kan enak. Kalau pegawai kantor, harus duduk dari pagi sampai petang,”
semoga membantu ☺
29. Sapardi lagi cukur pakai aksara Jawa
maaf klo salah soalnya ngarang
30. Pada Suatu Hari Nanti Pada suatu hari nanti Jasadku tak akan ada lagi Tapi dalam bait-bait sajak ini Kau takkan kurelakan sendiri Pada suatu hari nanti Suaraku tak terdengar lagi Tapi di antara larik-larik sajak ini Kau akan tetap kusiasati Pada suatu hari nanti Impianku pun tak dikenal lagi Namun di sela-sela huruf sajak ini Kau takkan letih-letihnya kucari Karya : Sapardi Djoko Damono Imaji auditif dalam kutipan puisi tersebut terdapat pada larik ... a. Jasadku tak akan ada lagi b. Suaraku tak terdengar lagi c. Tapi dalam bait-bait sajak ini d. Namun di sela-sela huruf sajak ini e. Kau tak kan letih-letihnya kucari
Imaji auditif dalam kutipan puisi tersebut terdapat pada larik Suaraku tak terdengar lagi (b).
-------------------
PembahasanImaji atau citraan adalah kesan dari kata-kata dalam suatu puisi yang dirasakan oleh panca indera pembaca/pendengar puisi tersebut. Penyair dengan sengaja memilih kata-kata yang digunakan untuk mebuat pembaca/pendengar seolah-olah melihat, mendengar, merasakan, mencium, dan meraba sendiri apa yang dideskripsikan oleh penyair.
Jenis-jenis imaji:
1. Imaji visual membuat pembaca seperti melihat apa yang digambarkan oleh penyair.
2. Imaji auditif membuat pembaca seperti mendengar apa yang digambarkan oleh penyair. Kata-kata yang digunakan merangsang indera pendengaran seperti bunyi, suara, tawa, lantang, dll.
3. Imaji taktil membuat pembaca seperti meraba dan merasakan sendiri apa yang digambarkan oleh penyair. Kata-kata yang digunakan merangsang indera perabaan (kulit) seperti panas, dingin, halus, dll.
4. Imaji gustatif membuat pembaca seperti mengecap sendiri apa yang digambarkan oleh penyair. Kata-kata yang digunakan merangsang indera pengecapan seperti manis, pahit, asin, lezat, dll.
5. Imaji olfaktori membuat pembaca seperti mencium sendiri apa yang digambarkan oleh penyair. Kata-kata yang digunakan merangsang indera penciuman seperti harum, wangi, anyir, dll.
-----------------
KesimpulanImaji auditif dalam kutipan puisi tersebut terdapat pada larik suaraku tak terdengar lagi karena terdapat kata suaraku dan terdengar. Kata-kata ini berhubungan dengan indera pendengaran sehingga pembaca seolah-olah mendengar sendiri apa yang digambarkan oleh penyair.
---------------
Pelajari lebih lanjut:https://brainly.co.id/tugas/20980686
---------------
Detail jawabanMata pelajaran: Bahasa indonesia
Kelas: IX
Materi: Unsur intrinsik dan ekstrinsik
Kode kategori: 9.1.15
Kata kunci: imaji, citraan, auditif
31. Apa makna puisi Sajak Putih karya Sapardi dan Pesan moral
Jawaban:
supaya kita bisa belajar menghargai sesama
Penjelasan:
maaf kalo salah
32. hal menarik dari cerita sapardi Djoko darmono
Jawaban:
1. Masa kecil
Sapardi Djoko Damono lahir di Solo, Jawa Tengah pada 20 Maret 1940 dari pasangan Sadyoko dan Sapariah. Ia merupakan anak tertua dari dua bersaudara. Sapardi menempuh pendidikan di Solo hingga SMA. Kemudian ia mengambil jurusan Sastra Inggris di Universitas Gadjah Mada (UGM) dan meraih gelarnya pada 1964. Lulus dari UGM, ia melanjutkan pendidikan non gelar di Unversity of Hawaii.
2. Karier di bidang pendidikan
Selepas kuliah, Sapardi pernah menjadi dosen tetap Ketua Jurusan Bahasa Inggris di IKIP Malang Cabang Madiun tahun 1964-1968. Tahun 1973, Sapardi pindah dari Semarang ke Jakarta untuk menjadi direktur pelaksana Yayasan Indonesia yang menerbitkan majalah sastra Horison.
Sejak tahun 1974, ia mengajar di Fakultas Sastra-Budaya Universitas Diponegoro. Sapardi pernah menjabat sebagai dekan FIB UI periode 1995-1999 dan menjadi guru besar di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia Jurusan Sastra Indonesia.
Ia menjabat Pembantu Dekan III, Fakultas Sastra Universitas Indonesia tahun 1979-1982, lalu diangkat sebagai Pembantu Dekan I pada 1982-1996 dan akhirnya menjabat sebagai Dekan pada 1996-1999 di fakultas dan universitas yang sama. Tahun 2005 Sapardi memasuki masa pensiun sebagai guru besar di Fakultas Ilmu Budaya.
3. Aktif di lembaga
Selain mengajar sebagai dosen, Sapardi Djoko Damono juga aktif di berbagai lembaga seni sastra. Ia pernah menjadi Direktur Pelaksana Yayasan Indonesia Jakarta, redaksi majalah sastra Horison (1973), Sekretaris Yayasan Dokumentasi Sastra HB Jassin (1975), angggota Dewan Kesenian, anggota Badan Pertimbangan Perbukuan Balai Pustaka Jakarta.
Tahun 1986, Sapardi mendirikan organisasi profesi kesastraan di Indonesia dengan nama Himpunan Sarjana-Kesusasteraan Indonesia atau Hiski. Selama tiga periode, Sapardi terpilih sebagai Ketua Umum Hiski Pusat.
Sapardi juga tercatat sebagai anggota Himpunan Pembina Bahasa Indonesia (HPBI) dan anggota Koninklijk Instituut vor Taal Land-en Volkenkunde (KITLV). Tak hanya aktif di dunia sastra dalam negeri, Sapardi Djoko Damono juga sering menghadiri berbagai pertemuan internasional, seperti Translation Workshop dan Poetry International di Rotterdam, Belanda dan Seminar on Literature and Social Exchange in Asia di Australia National University Canberra.
4. Karya sastra
Dalam dunia sastra Indonesia, Sapardi Djoko Damono mempunyai peran yang sangat penting. Sapardi masuk dalam kelompok pengarang angkatan 1970-an. Puisi Sapardi dikagumi karena banyak kesamaan dengan yang ada dalam persajakan Barat.
Beberapa karya yang telah dibuatnya antara lain, Duka-Mu Abadi (1969), Mata Pisau (1974), Perahu Kertas (1983), Sihir Hujan (1984), Hujan Bulan Juni (1994), dan Arloji (1998). Serta Ayat-ayat Api (2000), Mata Jendela (2000), Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro (2003), kumpulan cerpen Pengarang Telah Mati (2001), dan kumpulan sajak Kolam (2009).
5. Penghargaan karya
Atas peran dan karyanya di dunia sastra Indonesia, Sapardi Djoko Damono pernah memeperoleh sederet penghargaan dan hadiah sastra. Di antaranya seperti Basis atas puisinya "Balada Matinya Seorang Pemberontak" (1963), Cultural Award dari Pemerintah Australia (1978), Puisi-Puisi Putera II untuk bukunya Sihir Hujan dari Malaysia (1983), Dewan Kesenian Jakarta atas bukunya yang berjudul Perahu Kertas (1984), SEA Write Award (Hadiah Sastra Asean) dari Thailand (1986) Mendapat Anugerah Seni dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1990) dan masih banyak lagi.
Maaf kalau salah
33. Pada suatu hari nanti, Suaraku tak terdengar lagi, Tapi, di antara larik-larik sajak ini (Sapardi Djoko Damono) Citraan yang terdapat pada kutipan puisi tersebut adalah . .
Jawaban:
A. Pendengaran. maaf kalau ada yang salah dan semoga bisa membantu.
34. 1. Jelaskan apa arti penting teks ulasan!Cermati teks ulasan berikut dengan saksama.Judul : Hujan Bulan Juni Sepilihan Sajak Pengarang : Sapardi Djoko DamonoCetakan : ke-8Penerbit : Gramedia Pustaka UtamaTahun terbit 2016Tebal halaman : 120 halamanDeskripsi #(2) Sederhana, itulah kata yang dapat menggambarkan sajak-sajak karya Sapardi Djoko Damono. Sajak-sajak Sapardi memang sudah menjadi karya emas dan mempunyai tempat tersendiri di hati para penikmat sastra Indonesia. Bahkan, sajak-sajak Sapardi Joko Damono sering diubah menjadi bentuk seni lain, seperti musikalisasi dan novel. Dengan maraknya musikalisasi sajak karya Sapardi Djoko Damono, generasi milenia, yang notabene masih muda, dapat berkenalan dengan karya sederhana penuh nilai seni tersebut.(3) Sajak-sajak karya Sapardi Djoko Damono dimuat dalam antologi berjudul Hujan Bulan Juni Sepilihan Sajak. Antologi berjudul Hujan Bulan Juni Sepilihan Sajak ini merupakan cetakan kedelapandari judul yang sama terbitan Gramedia Pustaka Utama. Buku ini berisi kumpulan sajak Sapardi DjokoDamono yang ditulis antara tahun 1959-1994. Seratus sajak pilihan dari Sapardi Djoko Damonomerupakan kombinasi yang ada pada buku edisi sebelumnya, dengan ditambah beberapa sajak yangditulis sejak tahun 1959. (4) Hasil karya Sapardi Djoko Damono sebagai salah satu sastrawan besar Indonesia pastilah tidak diragukan lagi. Sajak-sajak sederhana menjadi kekuatan Sapardi Dioko Damono. Menurut Teeuw, kritikus sastra Indonesia, puisi karya Sapardi Djoko Damono telah menciptakan genre baru yang belum ada namanya. Sebagai penyair, Sapardi sangat orisinil dan kreatif. Inovasi dan eksperimen yangdibuatnya lewat sajak sederhana mampu mengejutkan para penikmat sastra Indonesia. Berbicara tentang antologi Hujan Bulan Juni Sepilihan Sajak ini, haruslah dikupas dahulu daritampilan luarnya. Tampilan luar buku ini cukup sederhana, tetapi terkesan elegan. Bagaimana tidak, judul buku ini ditulis dengan warna perak yang menampilkan kesan indah dan elegan. Sampul buku ini dibuat hard cover. Dengan demikian, sampulnya tidak mudah rusak. Menelisik ke dalam isinya, buku ini seperti halnya buku antologi sajak lain, hanya berisi kata-kata yang dirangkal dalam sajak. Kekuatan sajak Sapardi dituliskan dengan apik dalam buku ini. Perbaikan salah ketik dan koreksi membuat isibuku ini semakin sempurna.(6) Secara keseluruhan buku Hujan Bulan Juni Sepilihan Sajak ini sangat bagus. Apalagi buku kumpulan puisi atau sajak sangat jarang ada di indonesia. Para pembaca dapat memahami sajak karya Sapardi dari tahun ke tahun. Buku ini sangat cocok dibaca oleh semua kalangan, baik pecinta seni, sastrawan, Kesederhanaan sajak nan indah dapat dibaca dan diartikan dengan berbeda dari berbagai kalangan tersebut akan menarik untuk dibahas, maupun masyarakat awam.2. Tentukanlah struktur teks ulasan tersebut!3. Tuliskan keunggulan karya yang sampaikan pengulasan dalam teks ulasan tersebut! 4. Berdasarkan teks ulasan tersebut, apa rekomendasi yang disampaikan oleh pengulas?5. Perhatikan data buku berikut! Judul Pesona BatikPenulis : Nanik Herawati Penerbit Intan Pariwara, KlatenCetakan : Juli, 2010 Tebal : iv+68Keunggulan Penyampaian dengan bahasa yang mudah dipahami. Kelemahan : Penampilan gambar kurang jelas karena ukurannya kecil dan tidak berwama.Buatlah paragraf ulasan singkat berdasarkan data buku di atas!
Jawaban:
1. Jelaskan apa arti penting teks ulasan!
Cermati teks ulasan berikut dengan saksama.
Judul : Hujan Bulan Juni Sepilihan Sajak Pengarang : Sapardi Djoko Damono
Cetakan : ke-8
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit 2016
Tebal halaman : 120 halaman
Deskripsi #
(2) Sederhana, itulah kata yang dapat menggambarkan sajak-sajak karya Sapardi Djoko Damono. Sajak-sajak Sapardi memang sudah menjadi karya emas dan mempunyai tempat tersendiri di hati para penikmat sastra Indonesia. Bahkan, sajak-sajak Sapardi Joko Damono sering diubah menjadi bentuk seni lain, seperti musikalisasi dan novel. Dengan maraknya musikalisasi sajak karya Sapardi Djoko Damono, generasi milenia, yang notabene masih muda, dapat berkenalan dengan karya sederhana penuh nilai seni tersebut.
(3) Sajak-sajak karya Sapardi Djoko Damono dimuat dalam antologi berjudul Hujan Bulan Juni Sepilihan Sajak. Antologi berjudul Hujan Bulan Juni Sepilihan Sajak ini merupakan cetakan kedelapan
dari judul yang sama terbitan Gramedia Pustaka Utama. Buku ini berisi kumpulan sajak Sapardi Djoko
Damono yang ditulis antara tahun 1959-1994. Seratus sajak pilihan dari Sapardi Djoko Damono
merupakan kombinasi yang ada pada buku edisi sebelumnya, dengan ditambah beberapa sajak yang
ditulis sejak tahun 1959. (4) Hasil karya Sapardi Djoko Damono sebagai salah satu sastrawan besar Indonesia pastilah tidak diragukan lagi. Sajak-sajak sederhana menjadi kekuatan Sapardi Dioko Damono. Menurut Teeuw, kritikus sastra Indonesia, puisi karya Sapardi Djoko Damono telah menciptakan genre baru yang belum ada namanya. Sebagai penyair, Sapardi sangat orisinil dan kreatif. Inovasi dan eksperimen yang
dibuatnya lewat sajak sederhana mampu mengejutkan para penikmat sastra Indonesia. Berbicara tentang antologi Hujan Bulan Juni Sepilihan Sajak ini, haruslah dikupas dahulu dari
tampilan luarnya. Tampilan luar buku ini cukup sederhana, tetapi terkesan elegan. Bagaimana tidak, judul buku ini ditulis dengan warna perak yang menampilkan kesan indah dan elegan. Sampul buku ini dibuat hard cover. Dengan demikian, sampulnya tidak mudah rusak. Menelisik ke dalam isinya, buku ini seperti halnya buku antologi sajak lain, hanya berisi kata-kata yang dirangkal dalam sajak. Kekuatan sajak Sapardi dituliskan dengan apik dalam buku ini. Perbaikan salah ketik dan koreksi membuat isi
buku ini semakin sempurna.
(6) Secara keseluruhan buku Hujan Bulan Juni Sepilihan Sajak ini sangat bagus. Apalagi buku kumpulan puisi atau sajak sangat jarang ada di indonesia. Para pembaca dapat memahami sajak karya Sapardi dari tahun ke tahun. Buku ini sangat cocok dibaca oleh semua kalangan, baik pecinta seni, sastrawan, Kesederhanaan sajak nan indah dapat dibaca dan diartikan dengan berbeda dari berbagai kalangan tersebut akan menarik untuk dibahas, maupun masyarakat awam.
2. Tentukanlah struktur teks ulasan tersebut!
3. Tuliskan keunggulan karya yang sampaikan pengulasan dalam teks ulasan tersebut! 4. Berdasarkan teks ulasan tersebut, apa rekomendasi yang disampaikan oleh pengulas?
5. Perhatikan data buku berikut! Judul Pesona Batik
Penulis : Nanik Herawati Penerbit Intan Pariwara, Klaten
Cetakan : Juli, 2010 Tebal : iv+68
Keunggulan Penyampaian dengan bahasa yang mudah dipahami. Kelemahan : Penampilan gambar kurang jelas karena ukurannya kecil dan tidak berwama.
Buatlah paragraf ulasan singkat berdasarkan data buku di atas!
35. Perhatikan puisi berikut Pada Suatu Pagi Hari Sapardi Djoko Damono Pada suatu pagi hari Jasadku tak akan ada lagi Tapi dalam bait-bait sajak ini Kau tak akan kurelakan sendiri Puisi di atas bermakna….
Jawaban:
mengingat orang yang sudah tiada/meninggal
yaitu kenangan
penjelasan:
36. Dalam karya sastra puisi berjudul Hanya karya Sapardi Djoko Damono ,karya sastra tersebut merupakan sebuah keseluruhan batiniah dengan kriteria intrinsik. Berdasarkan keberadaannya yang saling berhubungan antara unsur pembentuk satu dengan yang lainnya. Analisislah sajak berikut menggunakan pendekatan objektif
Jawaban:
karya sastra adalah karya estetis yang memiliki fungsi untuk menghibur ... intrinsik puisi. Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam struktur fisik puisi menurut.
30 halaman·307 KB
Penjelasan:
maaf kalo salah
37. Sebagian besar pembaca novel ini akan menyatakan bahwa akhir ceritanya tidak selesai. (…..) Di sisi lain, memang benar bahwa cerita Sapardi ini memang tidak akan pernah selesai. Sajak penutup akan membuat akhir cerita menjadi bermacam-macam tafsir.Kalimat yang sesuai untuk melengkapi bagian rumpang kutipan teks ulasan tersebut adalah….
Penjelasan:
Namun, sebagian pembaca yg lain berpikir atau berspekulasi bahwa cerita tsb akan segera selesai.
Jawaban:
Namun
Penjelasan:
Karena kata NAMUN lebih nyambung ketika di sambung kan dengan kalimat tersebut
Semoga membantu yaa;)
38. Pada Suatu Hari Nanti Pada suatu hari nanti, Jasadku tak akan ada lagi, Tapi dalam bait-bait sajak ini, Kau tak akan kurelakan sendiri Pada suatu hari nanti, Suaraku tak terdengar lagi, Tapi dalam bait-bait sajak ini, Kau akan tetap kusiasati, Pada suatu hari nanti, Impianku pun tak dikenal lagi, Namun di sela-sela huruf sajak ini, Kau tak akanletih-letihnya kucari (Sapardi Djoko Damono) Buatlah parafrasa (kembangkan) puisi diatas menjadi sebuah paragraph (minimal 4 kalimat)
Jawaban:
Pada suatu hari nanti aku sudah tidak akan ada lagi di bumi. Tapi di setiap harinya percayalah aku akan menemanimu agar kau tak sendiri. Dan pada suatu hari nanti, kau tidak akan bisa mendengar suaraku lagi disini. Tapi di setiap harinya pun, aku tetap berusaha menjagamu. Dan pada suatu hari nanti, aku akan berhenti berharap disini. Tetapi aku tidak akan melupakanmu dan aku akan terus bersamamu
Penjelasan:
mmf ya klo salah hwhw
39. Siapa tokoh yang mengagumi sapardi djoko damono
Jawaban:
prof. Dr .Sapardi Djoko Damono adalah seorang pujangga berkebangsaan Indonesia terkemuka. Ia kerap dipanggil dengan singkatan namanya, SDD. Ia adalah putra pertama pasangan Sadyoko dan Saparian . Sapardi dikenal melalui berbagai puisinya mengenai hal-hal sederhana namun penuh makna kehidupan, sehingga beberapa di antaranya sangat populer, baik di kalangan sastrawan maupun khalayak umum.
Penjelasan:
#smoga membantu☺️
40. Bacalah puisi berikut, kemudian simpulkan makna dari puisi tersebut!Pada Suatu Hari Nantipada suatu hari nantijasadku tak akan ada lagitapi dalam bait-bait sajak inikau tak akan kurelakan sendiripada suatu hari nantisuaraku tak terdengar lagitapi di antara larik-larik sajak inikau akan tetap kusiasatipada suatu hari nantiimpianku pun tak dikenal laginamun di sela-sela huruf sajak inikau tak akan letih-letihnya kucari(Sapardi Djoko Damono)
Jawaban:
berusaha untuk tetap menjadi sesuatu yang berharga dan melekat pada diri seseorang