Bunatin dong pantun berbahasa sekayu yg bertema lingkungan hidup 3sampiran 3isi
1. Bunatin dong pantun berbahasa sekayu yg bertema lingkungan hidup 3sampiran 3isi
dari jogja ke bagan kota
hendak melepas kereta kencana
mari jaga lingkungan kita
supaya terhindar dari bencana
2. Buatin pantun bahasa sekayu tentang 'wajib belajar' Peraturan : 3 sampiran 3 isi
jalan jalan ke kota jambar
jadi anak wajib belajar
jangan lupa beli ikan paer paer
jangan lupa untuk belajar
wauuuu sungguh cantik bunga mawar
wauuuu sunggu anak pelajar
3. 5. Perhatikan pantun di bawah ini!Jalan-jalan ke sekayuJangan lupa membeli bukuHormatilah guru-guru muAgar ilmu mu berkah selaluPantun diatas termasuk jenis pantun ....
Jawaban:
jenis pantun nasihat
Penjelasan:
Pantun Nasehat ialah salah satu jenis pantun yang isinya terdapat banyak ajaran maupun nasehat baik itu tentang akhlak atau moral dan juga ilmu dan agama.
maaf kalo salah
4. jarak Palembang ke Sekayu 75 cm jika skala peta 1:2.500.000 .jarak sebenarnya adalah.....kmbantu jawab
Jawaban:
Js = 1.875 km
.
Pembahasan Materi:Skala adalah suatu perbandingan antara jarak pada gambar dengan jarak yang sebenarnya.
.
Rumus mencari skala peta:
S = Jp : Js
.
Rumus mencari jarak pada peta:
Jp = S × Js
.
Rumus mencari jarak sebenarnya:
Js = Jp : S
.
Keterangan:
S = Skala Peta
Jp = Jarak pada Peta
Js = Jarak Sebenarnya
.
Penyelesaian:Diketahui:
Skala peta = 1 : 2.500.000
Jarak pada peta = 75 cm
.
Ditanya: Jarak sebenarnya = ?
.
Dijawab:
[tex]js \: = \: \frac{jp}{s} \: \\ \: js \: = \: \frac{75}{ \frac{1}{2.500.000} } \: \\ \: js \: = \: 75 \: \times \: 2.500.000 \: \\ \: js \: = \: 187.500.000 \: cm \: \\ \: js \: = \: 1.875 \: km \: [/tex]
.
Detail JawabanMapel: MTK
Kelas: 7 SMP
Materi: Bab 5 - Perbandingan Skala
Kode Soal: 2
Kode Kategorisasi: 7.2.5
Kata Kunci: Skala Peta, Jarak pada Peta, Jarak Sebenarnya
Jawaban:
1.875 km
Penjelasan dengan langkah-langkah:
jarak sebenarnya = 75 cm/1 : 2.500.000
= 75×2.500.000/1
= 187.500.000 cm
diubah ke km = 187.500.000 : 100.000
= 1.875
jadi jarak sesungguhnya Palembang ke Sekayu yaitu 1.875 km
5. KALAU TUAN PERGI KE TANJUNG BEWALAH KAIN BARANG SEKAYU KALAU TUAN MENJADI BURUNG SAYA MENJADI SI RANTING KAYU Pesan yg terdapat dalam pantun tersebut adalah..
MENURUTKU:
maksudnya sang pengucap pantun ingin selalu di sisi tuannyaSang Pengikut
Ingin Selalu Ada Di Samping Si Tuan
Semoga Benar:*
6. Cerita rakyat legenda sekayu dalam bahasa inggris
There is a village located on the edge of the Musi river called the Suak hamlet. Muara Jongot Intersection (Keruh River Estuary) flows upstream of the Musi River. The Suak hamlet is headed by a deputy named "Sahmab Bin Sahaji" who is also known by the community as Puyang Bupati or Puyang Depati. With the increase in months and years the community grew, with the initiative of the head of the hamlet / village then opened a new area around the Prince Hall. New areas or new hamlets are named "Pangkalan Balai" (estimated to be around the lower reaches of Simpit Now). This new area was used as a residential area and as a rice field in the Pang Sako area. Thus the name of the hamlet becomes 2 (two), namely the Suak Hamlet and Pangkalan Balai Hamlet and is still headed by the hamlet chief named Sahmad Bin Sahaji (Puyang Depati) and named as Gindo.
In the 17th century AD, the sultanate was established in Palembang, Palembang Darussalam, with the establishment of the sultanate, which also influenced the development of hamlets within the Southern Sumatra region including Jambi, Lampung and Bengkulu. At that time the area included in the auspices of the Sultanate of Palembang lived in harmony, safe and peaceful. The first Sultan was Abdurrahman with the title Sultan Abdurrahman Amirul Mukmini Sayyidul Imam, then went down to his son, Sultan Manssur, and then his grandson, Sultan Mahmud Badaruddin. In connection with the period of the Sultanate, a government called the Kadipaten Pedatuan, Gindo, Penggawo and in the field of religion there were also terms called Penghulu, Ketip, Mudin, Lebai and Hulubalang.
The Sultan's era to (3) three in the form of a rock. This union is in charge of heading several pengandeng villages, as the surrender of the Sultan's government extension in the area with the term Marga, Pesiren power from the Sultanate to the clan government at that time, then Puyang Depati Sahmad Bin Sahaji was appointed by the Sultan to establish a clan namely Malay Mantam with the center of government is in Sekayu. Long before Puyang Depati (Sahmad Bin Sahaji) was appointed to be Datuk and moved from Soak Hamlet to Pangkalan Balai, that in the city of Sekayu there was a rice field called the community with the term Pang Sako rice fields and in the downstream called Pang Sambut rice fields. The rice fields are cultivated by the people of Soak and Pangkalan Balai villages every year, in cultivating paddy fields there is often a commotion between the residents of these two hamlets and always the reconciling Puyang Depati.
During that time there was a child from the lineage of Sahmad Bin Sahaji (Puyang Depati), Sahmad had a younger sister named Sajidin, Sajidin had a child named Tahaji, Tahaji had three daughters named: Tasaima, Tasaiyah, Sak Ayu (Silsila family attached) . Of the three most beautiful Tahaji Bin Sajidin's daughters, Sak Ayu. Sak Ayu often follows her parents to the fields and when the harvest gets a lot. As adults mature, Sak Ayu is rarely invited by her parents to the bottom, so in reality the harvest is reduced, this is always considered by her parents, including local residents.
The mother of three daughters named Mahesa Binti Madaru once dreamed that one of her children had Tuah Padi and the dream was told to Puyang Depati. Puyang Depati begged for guidance from the Almighty God about the truth of his wife's dream about her three daughters, and it turned out that the daughter who took the Padi was Sak Ayu, the youngest daughter of Puyang's drought.
Since then the community believes that if they want to harvest successfully they should take Sak Ayu down to the bottom to lower the seeds and ask to be prayed so that the seeds planted will avoid disease and bear fruit. Eventually this story spread throughout the hamlet and until now people still believe in this rice dish.
The entire Pang Sako rice field every year managed to harvest abundantly and many people thanked Sak Ayu. The community felt the benefits so that Pang Sako's rice fields were known by the community as the spirit of Sakayu's women's rice, and over time the area continued to grow and houses were built around the banks of the Musi river, starting from around the Simpit Canal to the upper reaches.
In 1745 AD the community began to build a lot of houses and open the rice fields, so the name Dusun Pangkalan Balai and Dusun Soak were renamed by Puyang Depati to Sak Ayu or Sekayu. After Puyang Depati was appointed as the leader of the clan, namely the Marga Mantri Melayu, the capital of the clan was named "Sakayu", gradually the community began to call the clan capital become Sekayu.
Sahmad Bin Tahaji (Puyang Depati) has powers such as: can call from a distance, can reduce rain, experts in the field of religion and in the field of medicine. Sahmad Bin Tahaji (Puyang Depati) was also elected
7. lagu Dek Sangke berasal daria. lahat b. sekayuc. okud. oki
Lagu daerah Dek Sngke berasal dari Provinsi Sumatera Selatan yang berasal dari daerah ( jawabannya A. Lahat )Dari kota Pagalambaran,Sumsel.Jadi jawabannya a..Semoga membantu
8. Jarak antara Kota Sekayu dan Lubuk Linggau 350 km, akan dibuat dalam peta 7 cm, maka jarak kota Sekayu dan LubukLinggau dala skala peta adalahbantuin yh
Jawaban:
Dik : Jarak sebenarnya (JS) = 350km = 350000 m
Jarak peta (JP) = 7 cm = 0,07 m
Dit : Skala (S)?
Jawab :
S = JP / JS
S = 0,07 m / 350000 m
S = 1 / 5000000
S = 1 : 5000000
9. 5. Perhatikan pantun di bawah iniJalan-jalan ke sekayuJangan lupa membeli buluHommatilah guru-guru muAgar imu mu berkah selaluPantun diatas termasuk jenis pantun
Pantun diatas termasuk jenis pantun Nasehat
PembahasanPantun nasihat adalah pantun yang berisi petuah, petunjuk, peringatan, teguran, pesan moral, anjuran, atau ajaran baik.
Contoh Pantun Nasehat
Ikut lomba namun masih kalah
Lalu pulang dengan perasaan kesal
Ketika muda kau rajin ke sekolah
Saat tua tentu saja tak menyesal
10. Artinya apa ya....ذهبت إلى مدرسة Sekayu الابتدائيةdhahabt 'iilaa madrasat Sekayu alaibtidayiyaIseng iseng aja...^_^
ذهبت إلى مدرسة Sekayu الابتدائية dhahabt 'iilaa madrasat Sekayu alaibtidayiya
Artinya
Saya pergi ke Sekayu Primary School
artinya saya lergi ke sekolah dasar (SD) Sekayu
11. 5. Dewi tinggal di Jalan Sriwijaya 3, Palembang. Ia berencana untukmengirim sebuah hadiah untuk Dewa yang tinggal di JalanSekayu 18, Lampung. Berdasarkan informasi ini, maka padabagian nama dan alamat pengirim diisi dengan keteranganA Dewi - Jalan Sriwijaya 3, PalembangB. Dewa - Jalan Sriwijaya 3, PalembangC. Dewa - Jalan Sekayu 18, LampungD. Dewi - Jalan Sekayu 18, Lampung
Jawaban:
a. Dewi - Jalan Sriwijaya 3, Palembang
Penjelasan:
maaf kalo salah
12. jika kota palembang - sekayu pada peta 3 cm jarak sebenarnya 72 cm skala peta adalah
Diket
Jp = 3 cm
Js = 72 km = 7.200.000 cm
Ditanya = skala..?
Jawab
skala
= Jp/Js
= 3 cm / 7.200.000 cm
= 1 / 2.400.000
= 1 : 2.400.000
semoga membantu
13. sebutkan bahasa daerah sekayu?beserta penjelasannya
Bahasa Musi adalah bahasa yang digunakan beberapa suku di sepanjang hulu dan hilirsungai Musi, di antaranya adalah suku Belide,Lakitan, Lematang, Musi Banyuasin, Suku Musi, Palembang, Panesak, dan Rawas.[1]Bahasa ini juga digunakan oleh penutur bahasa lain, seperti penutur bahasa Komering, sebagai bahasa perdagangan. Beberapa dialek diantaranya Pegagan, Musi Sekayu, Penukal, Kelingi, dan Rawas. Bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa Austronesia. Ciri khas Bahasa Musi adalah dialek Melayu dengan akhiran E (seperti menyebut ember) mirip dengan Bahasa Bangka dan Bahasa Betawi.
14. Tolong ceritakan legenda kota sekayu
Dahulu kala sebelum pemerintahan Puyang Depati (Sahmad Bin Sahaji) diangkat menjadi Datuk dan pindah dari dusun Soak ke Pangkalan Balai (cikal bakal Kota Sekayu), bahwa duluhnya di dusun soak ada persawahan yang di kenal masyarakat dengan sebutan Pang Sako di hulu dan Pang Sambut di hilirnya. Areal persawahan ini di garap oleh masyarakat dusun soak dan pangkalan balai setiap tahunnya, dalam penggarapan sawah sering terjadi keributan antara warga dua dusun tersebut dan lagi-lagi Puyang Depati sebagai penengahnya. Dan pada masa itu Puyang Depati memiliki seorang adik laki-laki yang bernama Sahaji dan Puyang Sahaji memiliki anak laki-laki bernama Sajidin dan Sajidin memiliki anak bernama Tahaji yang dikenal dengan sebutan Puyang Kilat kemarau, berfokus pada puyang kilat kemarau ini beliau memiliki tiga putri nan cantik jelita bernama : Tasaima, Tasaiyah dan Sak Ayu. Dari ketiga putri Tahaji yang tercantik adalah Sak Ayu. Putrinya nan cantik jelita inilah yang paling sering turun ke sawah dan saat panen banyak memperoleh hasil. Tapi saat beranjak dewasa Sak Ayu jarang di ajak ke sawah maka kenyataan yang terjadi adalah hasil panen menurun, hal tersebut terasa begitu janggal dan menjadi perhatian orang tua dan masyarakat sekitar. Ibu dari ketiga putri tersebut bernama Mahesa binti Madaru pernah bermimpi bahwa salah satu anaknya memiliki tuah padi dan mimpi itu di ceritakannya pada Puyang Depati. Kemudian Puyang Depati memohon petunjuk dari Sang Kuasa agar mendapat pencerahan. Tak lama dari itu diyakini Puyang Depati mendapatkan pencerahan dari Sang Kuasa bahwasanya Sak Ayu Putri dari Puyang Kilat Kemarau ternyata memang benar mempunyai tuah padi (Keberuntungan dalam hal berladang/bersawah).
Sejak saat itu masyarakat percaya bahwa kalau ingin panen berhasil mereka harus mengajak Sak Ayu turun ke sawah untuk menurunkan bibit dan minta di doakan agar bibit yang di tanam terhindar dari penyakit dan berbuah banyak dan itu pun memang benar adanya. Akhirnya tersebarlah ke seantero dusun dan sampai sekarang masyarakat masih mempercayai tuah padi ini. Seluruh areal persawahan Pang Sako setiap tahun berhasil panen dengan melimpah ruah dan masyarakat banya berterima kasih pada Sak Ayu. Masyarakat merasakan manfaatnya maka areal persawahan Pang Sako di gelari masyarakat dengan istilah semangat padi Putri Sak Ayu, lama kelamaan areal ini terus berkembang dan mulai di dirikan perumahan di sekitar pinggiran sungai musi, mulai dari sekitar areal terusan simpit sampai ke arah hulunya.
Singkat cerita pada tahun 1745 masehi masyarakat mulai membangun perkampungan dan pertanian, dan kedua dusun terdahulu di ganti namanya oleh Puyang Depati menjadi Sak Ayu atau Sekayu. Setelah Puyang Depati di angkat menjadi Mantri Marga Melayu, maka ibu kota Marga Mantri Melayu di beri nama “Sakayu”, lambat laun masyarakat mulai menyebut ibu kota Marga tersebut menjadi Sekayu.
15. pendapat tentang tradisi mandi bongen di Sekayu
Budaya Mandi bongen salah satu tradisi yang banyak menimbulkan opini-opini berkaitan dengan tradisi mitos, alam, serta sejarahnya yang sangat kompleks sekali. Mandi bongendi kalangan masyarakat Sekayu, Musi Banyuasin tidak hanya sekadar menjadi tradisi saja tetapi banyak sekali nilai-nilai budaya yang bisa diaplikasikan ke dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Mempererat Tali Persaudaraan
Pada saat bongen luas, banyak masyarakat yang mandi di atas pasir karena airnya terasa lebih segar. Bahkan, bongen ini akan dipenuhi masyarakat berbagai usia dari pagi hingga sore hari. Tidak hanya aktivitas mandi di atas pasirnya saja yang membuat tradisi ini berbeda dengan tradisi lainnya. Mitos masyarakat juga berkembang seiring dengan berjalannya tradisi ini setiap tahunnya. Sehingga sering kali banyak persepsi mengenai mandi bongen ini, ada yang mengatakan bahwa jika orang jauh atau bukan orang daerah tersebut maka harus hati-hati karena bisa saja orang asing tersebut tenggelam, atau bahkan digigit buaya
16. Buat yel yel paskibraka dengan membawa SMK N 3 SEKAYU yang lucu singkat
minggir dong......3×
smk n3 Sekayu mau lewat...
jangan di tengah tengah...nanti terinjak injak..
minggir dong....3×
mau marah silakan...
mau benci silakan...
asal jangan kau putuskan cintaku...
aku rela menunggumu..
sampai hilang jerawatmu...
malam minggu aku apel ke rumahmu..
itu yelyel yang lucu bisa saya buat...
17. Jalan-jalan ke sekayuJangan lupa membeli bukuHormatilah guru-guru muAgar ilmu mu berkah selaluPantun diatas termasuk jenis pantun ... jawab yg benar ya;))
Jawaban:
menurut saya itu adalah pantun orang tua tapi sorry ya kalo salah
Jawaban:
nasihat
maaf kalo salah
18. Apa Saja Adat Istiadat Sekayu?(Musi Banyu Asin)
Jawaban:
1. Madik Dalam tradisi madik keluarga calon mempelai pria berkunjung ke rumah calon mempelai wanita untuk berkenalan sekaligus melakukan observasi terhadap keadaan calon mempelai wanita dan keluarganya. Dalam tradisi ini biasanya calon mempelai pria mengutus orang kepercayaan dari kerabat ibu atau bapak calon mempelai pria yang dapat memberikan informasi yang akurat. Utusan tersebut datang berkunjung sambil melihat apakah calon mempelai wanita sudah cocok dan pantas untuk dijadikan pasangan hidup untuk calon mempelai pria. Penting juga untuk diketahui asal usul serta silsilah keluarga masing-masing dan apakah wanita yang dituju itu belum ada orang lain yang meminangnya. Beberapa "tenong" atau "songket" yang berbentuk bulat terbuat dari anyaman bambu, juga beberapa "tenong" berbentuk songket segi empat dibungkus dengan kain batik bersulam benang emas yang berisi bahan makanan, seperti : mentega, telur, gula diserahkan kepada calon mempelai wanita sebagai buah tangan yang bersifat tidak resmi. 2. Menyenggung. Tradisi ini merupakan bentuk tanda keseriusan dari calon mempelai pria. Seperti halnya "madik", dalam "menyenggung" calon mempelai pria juga mengutus kerabat dekat dan orang kepercayaannya untuk membicarakan kesepakatan dan mengatur tanggal kedatangan berikutnya untuk melamar. Buah tangan yang dibawa juga serupa dengan madik seperti "tenong" atau "songket" dan beberapa bahan makanan. 3. Meminang/Melamar Keluarga calon mempelai pria beserta orang-orang yang diutus dan kerabat dekat lainnya datang ke rumah keluarga calon mempelai wanita untuk meminang. Rombongan tersebut menjelaskan maksud dan tujuan untuk meminang dengan membawa buah tangan dan apabila lamaran sudah diterima maka barang-barang hantaran diserahkan kemudian dilanjutkan dengan memutus "rasan" atau menentukan hari dan tanggal pernikahan. 4. Berasan dan Mutus Bermusyawarah untuk menentukan dua keluarga menjadi satu keluarga besar kedua belah pihak keluarga memutuskan dan menetapkan kata sepakat tentang hari, tanggal dan tahun pernikahan. Pihak yang datang biasanya adalah keluarga dekat calon mempelai serta 9 orang wanita dengan membawa "tenong". Utusan yang diwakili juru bicaranya menyampaikan kata-kata indah kadang berupa pantun. Selanjutnya para utusan melakukan upacara pengikatan tali keluarga, yakni dengan mengambil tembakau setumpuk dari sasak gelungan (konde) dan dibagi-bagikan pada para utusan dan keluarga. Kedua belah pihak mengunyah sirih dengan tembakau yang artinya kedua keluarga tersebut telah saling mengikat diri untuk menjadi satu keluarga. 5. Akad Nikah/Perkawinan Sseperti halnya akad nikah dan perkawinan pada umumnya, acara ini dihadiri oleh karib kerabat dan keluarga kedua mempelai. Mas kawin yang diserahkan biasanya berupa perhiasan atau barang lain sesuai dengan apa yang diminta oleh keluarga pihak wanita dan telah disetujui pihak pria. Pengantin pria dibawa masuk ke ruangan, lalu penghulu memimpin pelaksanaan akad nikah. 6. Mengarak Pacar. Acara ini merupakan simbol bahwa mempelai wanita menerima pribadi suami atas pengakuan dan kemudian ditimbang-timbang, seolah-olah mempelai wanita berkata : pada saat ini suamiku kusambut dan kuterima segala titah dan kewajibanku sebagai ratu rumah tangga yang baik. Arak-arakan rombongan keluarga mempelai pria tiba di rumah pengantin wanita. Rombongan disambut oleh ibu mempelai wanita. Para sesepuh perempuan sudah siap dengan semangkok kecil beras tabur (beras tabur yang dicampur uang receh) untuk ditaburkan kepada pengantin laki-laki beserta rombongan. Semoga terbantu19. pada waktu yang sama di sekayu menunjukkan pukul 08.30 sedangkan di Jayapura menunjukkan pukul
Sekayu terdapat di Sumatera Selatan, sedangkan Jayapura di Papua.
Sumatera selatan kan WIB dan
Jayapura di WIT. WIB ke Wita kan
ditambah 2 jam jadi 08.30 ditambah dua jam jadi jan 10.30 .
Maaf ya kalau salah.
20. Apa perbedaan dan persamaan novel sekayu dengan hikayat indra bangsawan?
persamaanya cerita tersebut sama sama mengandung nilai ke daerahan.
perbedaanya novel tsb lebih berwujud karangan, sedangkan hikayat indra bangsawan tsb dapat bersifat fiktif belaka
21. jarak palembang sekayu 32km jarak di peta palembang sekayu 3cm berapakah sekala nya
Jarak pd peta : jarak sebenarnya 3 : 3200000 1 : 166666dik: jarak sebenarnya = 32 km = 3200000 cm.
jarak pada peta = 3cm
skala = jarak pada peta/jarak sebenarnya.
= 3/3200000
=3:3/3200000/3
=1/1066666,66667
jadi skalanya adalah 1:1066666,66667
22. faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan sekayu secara alami adalah
Jawaban:
1.kepanasan
2.akibat unsur biotik pada zat kayu
3.kekurangan zat air
maaf klo salah!
23. tuliskan 3 lagu daerah sekayu
Jawaban:
Dek sangkeCuk Mak ilangSayang selayakPenjelasan:
maaf kalo salah;D
Jawaban:
sayang selayak maaf kau salah
24. 4. Denis tinggal di Jalan Anggrek 3,Palembang. la berencana untuk me-ngirim sebuah hadiah untuk Shafa yang tinggal di Jalan Sekayu 18, LampungBerdasarkan informasi ini, pada bagiannama dan alamat pengirim diisi denganketerangan ....Denis - Jalan Anggrek 3, Palembangb. Denis - Jalan Sekayu 18, LampungC. Shafa - Jalan Anggrek 3, Palembangd. Shafa - Jalan Sekayu 18, Lampung
Jawaban:
a.
Penjelasan:
Denis - jalan anggrek 3, palembang
25. Pada peta skala 1:1.000.000,jarak antara Babat Toman dengan sekayu adalah 5,5 cm. Berapa jarak antara Babat Toman dan sekayu yang sesungguhnya? A. 50 km B. 55 km C. 55,5 km D. 60,5km
Jarak Sesungguhnya = Jarak pada peta : skala.
= 5,5 cm x 1.000.000/1
= 5500000 cm
= 5 km.
Trims.
26. Kelas 7.10 mengadakan study tour ke sekayu dgn naik bis berangkat dr paoembang jam 14.30 tiba di sekayu jam 17.00 jarak dari palembang ke sekayu 75 km hitunglah kecepatan bis tersebut?
t = 17.00 - 14.30 = 2 jam 30 menit = 2,5 jam
s = 75 km
v = s/t
= 75/2,5
= 30 km/jam
27. jumlah penduduk Sekayu pada tahun 2020 adalah 552,78 jiwa dengan luas 39,871 H maka hitunglah kepadatan penduduk
Jawaban:
Luas Wilayah = 39.871 Ha = 398,71 Km2
Jumlah penduduk = 552.780 Jiwa
Kepadatan penduduk = Jumlah penduduk / luas wilayah
Kepadatan penduduk = 1.386,42... dibulatkan menjadi 1.386 penduduk/Km2
Artinya terdapat 1.386 penduduk setiap kilometer persegi di Sekayu.
28. Tuliskan salan satu karya seni deaerah sekayu
Jawaban:
Kerajinan tenun tradisional berupa tajung dan songket.
Semoga membantu
Jawaban:
karya seni patung
Penjelasan:
jadikan jawaban ini yg terbaik.
29. jalan-jalan ke sekayu jangan lupa membeli buku hormatilah guru-guru muka agar ilmu mau berkas selalu makna pantun adalah
Jawaban:
kita harus menghormati nya dan mendengarkan perkataan nya
30. cerita rakyat sekayu mok mok antum menggunakan bahasa sekayu/Palembang
Jawaban:
Dulu kala, di kota Sekayu, Sumatera Selatan, hiduplah seorang pemuda bernama Mok Mok Buntum. Ia terkenal di kota tersebut karena keberaniannya dalam berburu dan berpetualang di hutan-hutan sekitar kota. Mok Mok Buntum juga terkenal akan keahliannya dalam memanah, sehingga ia sering diundang untuk mengikuti perlombaan memanah di kota-kota sekitar.
Suatu hari, Mok Mok Buntum mendengar kabar bahwa di hutan belantara yang jauh dari kota Sekayu, terdapat seekor burung merak yang sangat indah dan langka. Mok Mok Buntum sangat ingin menangkap burung tersebut, sehingga ia pun mempersiapkan diri dan pergi ke hutan belantara tersebut.
Setelah berjalan selama beberapa hari, Mok Mok Buntum akhirnya berhasil menemukan burung merak tersebut. Namun, ketika ia hendak menangkap burung tersebut, tiba-tiba muncul sekelompok perampok dan menyerangnya. Mok Mok Buntum berhasil melawan para perampok tersebut, namun sayangnya burung merak yang indah tersebut berhasil kabur.
Mok Mok Buntum sangat kecewa karena gagal menangkap burung merak yang indah tersebut. Namun, ia tidak menyerah dan terus mencari burung tersebut. Setelah berhari-hari mencari, Mok Mok Buntum akhirnya menemukan burung merak tersebut di sebuah lembah yang sangat indah.
Mok Mok Buntum sangat senang dan ingin menangkap burung merak tersebut. Namun, tiba-tiba muncul seorang putri dari kerajaan di kota Sekayu yang juga ingin menangkap burung merak tersebut. Mok Mok Buntum dan putri tersebut pun bertarung untuk menentukan siapa yang berhak menangkap burung merak tersebut.
Setelah pertarungan yang sengit, akhirnya Mok Mok Buntum berhasil menangkap burung merak tersebut. Namun, putri tersebut sangat kecewa dan marah kepada Mok Mok Buntum. Namun, Mok Mok Buntum meminta maaf dan memberikan burung merak tersebut kepada putri tersebut sebagai hadiah.
Putri tersebut sangat terharu dengan tindakan Mok Mok Buntum yang baik hati dan berani. Ia pun mengundang Mok Mok Buntum untuk datang ke kerajaannya dan menjadi sahabatnya. Sejak saat itu, Mok Mok Buntum sering datang ke kerajaan dan menjadi sahabat putri tersebut.
Itulah kisah tentang Mok Mok Buntum, pemuda berani dari kota Sekayu yang berhasil menangkap burung merak yang indah. Cerita ini menjadi legenda di kota Sekayu dan masih diceritakan hingga saat ini.
Cerito iku tentang Rakyat Sekayu, kang nyeritakake tokoh Mok Mok Buntum, seorang anak mudo sekayu nu penuh semangat sareng keberanian.
Sajane, ing suatu dinten, Mok Mok Buntum kedengaran kabar mengenai hutan nu amat misterius kang geos banget, nyawijuke deket kampungna. Hutan ieu konon punya kekuatan magis sareng kabarana ngeunaheun. Lamun, ketertarikan Mok Mok Buntum kana petualangan nyiptakeunna urang nekat pikeun menjelajah hutan ieu.
Mangrupaakeun bekal anu cukup sareng hati nu penuh semangat, Mok Mok Buntum neangan hutan ieu. Dina hutan ieu, anjeun kacaplok kana hal-hal nu teu terduga. Anjeun nemu sareng makhluk-makhluk hutan nu leutik sareng ogé makhluk-makhluk nu ngeri. Tapi, anjeun terus juara sareng tekadna.
Dina perjalanan dina hutan, Mok Mok Buntum kacaplok kana sumber air nu amat jernih sareng kilauan. Kabarnana, air ti sumber ieu milik kekuatan pikeun nyembuhkeun sakit eta sareng disakaki sakit. Mok Mok Buntum mantun pilih nepi ka kampung sareng ngabagi-bagi air ti sumber ieu ka urang nu sakit, sareng urang-sakitna sehat serep. Kabar mengenai ajaiban air ti sumber hutan ieu tersebar kana sadayana kampung, sareng Mok Mok Buntum jadi pahlawan dina pandangan sadaya urang.
Dengan keberanianna sareng niat baekna, Mok Mok Buntum teu sekadar hadirkeun ajaiban dina idupna sorangan, tapi ogé kanggo sadaya kampungna. Cerito mengenai petualangan sareng keberanianna bakal selalu disimpen dina pikiran urang Sekayu.
31. asal usul kota Sekayu yg tau jawab ya kakak adek
Jawaban:
dari Bali kalo gak slah
Penjelasan dengan langkah-langkah:
maaf kalo salah:(
Jawaban:
yo Ndak tau kok tanya saya
32. Apa menurut mu tentang smk negeri 1 sekayu
Jawaban:
bagussssssssss
Penjelasan:
bagussss
Jawaban:
daerah mana itu?
Penjelasan:
emg knp itu ?
33. 1.ciri khas pantun teka teki,kecuali....a. berisi tebakanb. berisi nasihatc. ada pertanyaan pada baris terakhird. biasanya bersifat hiburan2.pantun termasuk jenis.....dalam karya sastraa. cerita fiksib. cerita non fiksic. puisid. prosa3.Bagaimana aturan suku kata dalam pantun??? 4. Bagaimana cara melihat rima dalam pantun??? 5.Jalan jalan ke sekayu jangan lupa membeli buku hormatilah guru-guru mu agar ilmu mu berkah selalupantun di atas termasuk jenis pantun... makna pantun tersebut adalahbantu jawab ya
Jawaban:
1.a
2.c
3.terdiri 4-6
4.dengan melihat ujung huruf dalam pantun
5. pantun nasihat. kita harus menghormati guru
34. jarak antara palembang dan sekayu pada peta 20cm. Jarak sebenarnya 200 km tentukan skalanya
Jawaban:
1 : 1.000.000
Penjelasan dengan langkah-langkah:
→ Jarak peta : Jarak sebenarnya
→ 20 cm : 200 km
→ 20 : ( 200 × 100.000 ) cm
→ 20 : 20.000.000
→ 1 : 1.000.000
[tex]\purple{\boxed{\blue{\boxed{\green{\star{\orange{\ \: \: JK \: \: \: {\green{\star}}}}}}}}} [/tex]
Diketahui:- Jarak pada peta (JP) : 20 cm
- Jarak sebenarnya (JS) : 200 km
Ditanya: Skala (S) ?Jawab:Rumus skala: JP ÷ JS
= 20 cm ÷ 200 km
= 20 cm ÷ 20000000 cm
[tex] = \frac{20 \: cm \: \div \: 20 \: cm}{20000000 \: cm \: \div \: 20 \: cm \: =} [/tex]
[tex] = \frac{1}{1.000.000} [/tex]
[tex] = \: 1 \: \: 1.000.000: [/tex]
Jadi, Hasil skala dari soal diatas adalah 1 : 1.000.000
Jangan Lupa tekan tombol hati dan bintang nya ya gan (^^)
35. Pada atlas terdapat indeks tertulis "Sekayu 10A4" artinya ...A. Sekayu terletak di halaman 4 kolom A baris 10B. Sekayu terletak di halaman 4 kolom 10 baris AC. Sekayu terletak di halaman 10 kolom A baris 4D. Sekayu terletak di halaman 10 kolom 4 baris A
Jawaban:
C. Sekayu terletak di halaman 10 kolom A baris 4
karena biasanya tutorialnya adalah **(halaman)-*(kolom)-*(baris)
36. peta provinsi Sumatera Selatan mempunyai skala 1:2.000.00. jika jarak antara lubuk Linggau dengan Sekayu pada peta 15cm. jarak sebenarnya antara lubuk Linggau dengan Sekayu adalah??TOLONG bantu saya??
jarak sebenarnya
skala × jarak pada peta
2.000.000 × 15cm
= 30.000.000cm
= 300km
jarak sebenarnya = 300km
Jawaban:
300 km
Penjelasan:
Skala = 1:2.000.000
Jarak A ke B = 15 cm
Jarak sebenarnya = 15 x 2.000.000
= 30.000.000 cm
= 300.000 m
= 300 km
Semoga bermanfaat. :v
37. asal usul desa muara teladan sekayu Sumatra Selatan
Jawaban:
Desa Muara Teladan terletak di kecamatan
Sekayu, Kabupaten Muba (Musi Banyuasin), Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Mengenai asal usul desa Muara Teladan, ada beberapa faktor sejarah yang mempengaruhi pembentukan desa ini.
Pada masa kolonial Belanda, daerah Sekayu dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan dan pemerintahan di wilayah tersebut. Menurut catatan sejarah, pada saat itu terdapat sebuah kota yang bernama Muara Teladan, yang kemudian berkembang menjadi desa.
Pada masa penjajahan Belanda, kota
Muara Teladan merupakan pusat aktivitas perdagangan dan transportasi air di sungai Musi. Kota ini menjadi tempat bongkar muat dan transshipment barang dari kapal-kapal yang berlayar di Sungai Musi. Selain itu, kota Muara Teladan iuaa memiliki kantor
38. Asal usul desa muara teladan sekayu Sumatera Selatan
Jawaban:
Desa Muara Teladan terletak di kecamatan Sekayu, Kabupaten Muba (Musi Banyuasin), Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Mengenai asal usul desa Muara Teladan, ada beberapa faktor sejarah yang mempengaruhi pembentukan desa ini.
Pada masa kolonial Belanda, daerah Sekayu dikenal sebagai salah satu pusat perdagangan dan pemerintahan di wilayah tersebut. Menurut catatan sejarah, pada saat itu terdapat sebuah kota yang bernama Muara Teladan, yang kemudian berkembang menjadi desa.
Pada masa penjajahan Belanda, kota Muara Teladan merupakan pusat aktivitas perdagangan dan transportasi air di sungai Musi. Kota ini menjadi tempat bongkar muat dan transshipment barang dari kapal-kapal yang berlayar di Sungai Musi. Selain itu, kota Muara Teladan juga memiliki kantor pemerintahan kolonial Belanda.
Namun, seiring berjalannya waktu dan perkembangan transportasi, pusat aktivitas perdagangan dan pemerintahan di daerah tersebut bergeser ke Sekayu. Kota Muara Teladan mengalami pergeseran dan perubahan fungsi menjadi sebuah desa, dan namanya pun dikenal sebagai Desa Muara Teladan hingga saat ini.
Secara singkat, Desa Muara Teladan dibentuk sebagai hasil pemindahan dan perubahan fungsi pusat perdagangan dan pemerintahan dari kota Muara Teladan ke Sekayu, yang terletak di sebelahnya. Desa ini juga menjadi bagian dari sejarah perdagangan dan transportasi di Sungai Musi di masa kolonial Belanda.
Sekayu merupakan salah satu kota cukup tua yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.
Jika berkisah tentang Kota Sekayu diawali pada sebelum pemerintahan Puyang Depati (Sahmad Bin Sahaji) diangkat menjadi Datuk dan pindah dari dusun Soak ke Pangkalan Balai yang merupakan Cikal Bakal Kota Sekayu. Dusun Soak dulunya merupakan areal persawahan yang di kenal masyarakat dengan sebutan Pang Sako di hulu dan Pang Sambut di hilirnya.
Areal persawahan ini di garap oleh masyarakat dusun soak dan pangkalan balai setiap tahunnya. Namun ketika menggarap sawah sering terjadi keributan antara warga dua dusun tersebut dan lagi-lagi Puyang Depati sebagai penengahnya. Dalam sejarahnya Puyang Depati memiliki seorang adik laki-laki yang bernama Sahaji.
Dimana Puyang Sahaji memiliki anak laki-laki bernama Sajidin. Nah Sajidin memiliki anak bernama Tahaji yang dikenal dengan sebutan Puyang Kilat kemarau. Puyang Kilat kemarau memiliki istri bernama Mahesa binti Madaru serta tiga putri, pertama bernama Tasima, kedua Tasaiyah dan terakhir Sak Ayu.
Dari ketiga putri Puyang Kilat ini hanya Sak Ayu yang selain memiliki paras cantik namun juga rajin. Sak Ayu rajin turun ke sawah dan banyak menghasilkan Padi. Namun ketika beranjak dewasa Gadis Cantik Sak Ayu jarang di ajak ke sawah, ternyata ini berpengaruh dengan penghasilan sawah yang menurun drastis. Kedua orang tuanya pun merasa heran dengan kondisi tersebut. Suatu malam Mahesa Binti Madaru pernah bermimpi bahwa salah satu anaknya memiliki tuah padi. Mahesa pun menceritakan mimpi itu pada Puyang Depati. Dari situlah Puyang Depati memohon petunjuk dari Sang Kuasa agar mendapat pencerahan.
Tak lama dari itu diyakini Puyang Depati mendapatkan pencerahan dari Sang Kuasa bahwasanya Sak Ayu Kemarau ternyata memang benar mempunyai tuah padi atau Keberuntungan dalam menggarap sawah. Sejak saat itu masyarakat percaya bahwa kalau ingin panen berhasil mereka harus mengajak Sak Ayu turun ke sawah. Sak Ayu pun diajak ketika menurunkan bibit dan mendoakan agar bibit yang di tanam terhindar dari penyakit dan berbuah banyak. Benar saja hasil pertanian masyarakat kala itu pun meningkat. Kabar ini pun menyebar ke semua sudut dusun dan sampai sekarang masyarakat masih mempercayai tuah padi ini. Seluruh areal persawahan Pang Sako setiap tahun berhasil panen dengan melimpah ruah dan masyarakat banya berterima kasih pada Sak Ayu.
Masyarakat merasakan manfaatnya maka areal persawahan Pang Sako di gelari masyarakat dengan istilah semangat padi Putri Sak Ayu. Lama kelamaan areal ini terus berkembang dan mulai di dirikan perumahan di sekitar pinggiran sungai musi, mulai dari sekitar areal terusan simpit sampai ke arah hulunya. Akhirnya pada tahun 1745 masehi masyarakat mulai membangun perkampungan dan pertanian, dan kedua dusun terdahulu di ganti namanya oleh Puyang Depati menjadi Sak Ayu atau Sekayu.
Setelah Puyang Depati di angkat menjadi Mantri Marga Melayu, maka ibu kota Marga Mantri Melayu di beri nama 'Sakayu', lambat laun masyarakat mulai menyebut ibu kota Marga tersebut menjadi Sekayu.
39. Jarak antara palembang dan sekayu pada peta 20 cm. jarak sebenarnya 200 km. tentukan skalanya!
Skala = Jarak pada peta : Jarak sebenarnya
__________________________________
↑ Pahami Rumusnya.
__________________________________
1 Km = 1 x 100.000
1 Km = 100.000 cm
________________
↑ Ingat!
________________
200 Km = 200 x 100.000
200 Km = 20.000.000 Cm
_____________________
S = Jp/Js
S = 20/20.000.000
S = 1/1.000.000
Skala = 1 : 1.000.000
40. musi sekayu adalah suku yang terdapat di provinsi...
provinsi sumatera selatan SUMATERA SELATAN
(: semoga membantu