pantun Melayu Riau zaman dahulu yg berbalaspantun
1. pantun Melayu Riau zaman dahulu yg berbalaspantun
Jawaban:
Betawi kak semoga bermanfaat
2. pantun baju melayu (BMR) Budaya Melayu Riau
Jawaban:
Baju kurung baju Melayu
Dipakai anggun orang Melayu
Perut Kenyang makan taufu
Loh riang memakai samfu
Cakep...
Cakep...
Cakep...
Cakep...
3. apa saja tantangan dan hambatan yang kamu ke tahui dalam melestarikan budaya melayu riau
Jawaban:
1. Sifat malas
2. budget
3. tidak ada motivasi
maaf jika salah
4. pantun yang kita kenal di masyarakat melayu khususnya di Kepulauan Riau yaitu adalah
Jawaban:
pantun nasihat , pantun anak , pantun jenaka , pantun budi , pantin adat , pantun pribahasa
semoga membantu
5. Pantun nasehat dalam tulisan arab melayu riau
asam kandis asam gelugur
ketiga asam siriang riang
menangis mayat di pintu kubur
teringat bada tidak sembahyang
6. sejarah budaya melayu riau
Jawaban:
Penjelasan:
pada masa silam kota ini hanya berupa dusun kecil yang dikenal dengan sebutan Dusun Senapelan, yang dikepalai oleh seorang Batin (kepala dusun). Dalam perkembangannya, Dusun Senapelan berpindah ke tempat pemukiman baru yang kemudian disebut Dusun Payung Sekaki, yang terletak di tepi Muara Sungai Siak. Perkembangan Dusun Senapelan ini erat kaitannya dengan perkembangan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Pada masa itu, raja Siak Sri Indrapura yang keempat, Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah, bergelar Tengku Alam (1766-1780 M.), menetap di Senapelan, yang kemudian membangun istananya di Kampung Bukit berdekatan dengan Dusun Senapelan (di sekitar Mesjid Raya Pekanbaru sekarang). Tidak berapa lama menetap di sana, Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah kemudian membangun sebuah pekan (pasar) di Senapelan, tetapi pekan itu tidak berkembang. Usaha yang telah dirintisnya tersebut kemudian dilanjutkan oleh putranya, Raja Muda Muhammad Ali di tempat baru yaitu di sekitar pelabuhan sekarang.
Selanjutnya, pada hari Selasa tanggal 21 Rajab 1204 H atau tanggal 23 Juni 1784 M., berdasarkan musyawarah datuk-datuk empat suku (Pesisir, Lima Puluh, Tanah Datar dan Kampar), negeri Senapelan diganti namanya menjadi Pekan Baharu. Sejak saat itu, setiap tanggal 23 Juni ditetapkan sebagai hari jadi Kota Pekanbaru. Mulai saat itu pula, sebutan Senapelan sudah ditinggalkan dan mulai populer dengan sebutan Pekan Baharu. Sejalan dengan perkembangannya, kini Pekan Baharu lebih populer disebut dengan sebutan Kota Pekanbaru, dan oleh pemerintah daerah ditetapkan sebagai ibukota Provinsi Riau.
Jauh sebelum Sultan Abdul Djalil Alamuddin Syah, putra Sultan Abdul Djalil Rahmat Syah memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Siak dari Sungai Mempura ke Senapelan pada 1763 Masehi, Petapahan dan Teratak Buluh juga menjadi pusat perdagangan yang cukup ramai pada saat itu. Kedua daerah ini tempat berkumpulnya para pedagang dari pedalaman Sumatera membawa hasil pertanian, hasil hutan, dan hasil tambang.
Oleh para pedagang, hasil pertanian, hasil hutan dan hasil tambang tersebut mereka bawa ke Singapura dan Malaka mengunakan perahu. Untuk jalur perdagangan Sungai Kampar, pusat perdagangannya terletak di Teratak Buluh. Sedangkan pusat perdagangan jalur Sungai Siak terletak di Petapahan. Perdagangan jalur Sungai Kampar kondisinya kurang aman, perahu pedagang sering hancur dan karam dihantam gelombang (Bono) di Kuala Kampar dan sering juga terjadi perampokan yang dilakukan oleh para lanun. Sedangkan Sungai Siak termasuk jalur perdagangan yang cukup aman.
Senapelan ketika itu hanya sebuah dusun kecil yang letaknya di kuala Sungai Pelan, hanya dihuni oleh dua atau tiga buah rumah saja (sekarang tepatnya di bawah Jembatan Siak I). Pada saat itu di sepanjang Sungai Siak, mulai dari Kuala Tapung sampai ke Kuala Sungai Siak (Sungai Apit) sudah ada kehidupan, hanya pada saat itu rumah-rumah penduduk jaraknya sangat berjauhan dari satu rumah ke rumah lainnya. Ketika itu belum ada tradisi dan kebudayaan, yang ada hanya bahasa, sebagai alat komunikasi bagi orang-orang yang tinggal di pinggir Sungai Siak.
Bahasa sehari-hari yang mereka pakai adalah bahasa Siak, bahasa Gasib, bahasa Perawang dan bahasa Tapung, karena orang-orang inilah yang lalu-lalang melintasi Sungai Siak. Pada saat itu pengaruh bahasa Minang, bahasa Pangkalan Kota Baru dan bahasa Kampar belum masuk ke dalam bahasa orang-orang yang hidup di sepanjang Sungai Siak.
Setelah Sultan Abdul Djalil Alamuddin Syah memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Siak dari Sungai Mempura ke Senapelan, pembesar-pembesar kerajaan serta orang-orang dalam kerajaan serta keluarganya ikut pindah ke Senapelan. Dan pada saat itulah tradisi serta budaya, bahasa sehari-hari terbawa pindah ke Senapelan. Di Senapelan, sultan membangun istana (istana tersebut tidak terlihat lagi karena terbuat dari kayu). Sultan juga membangun masjid, masjid tersebut berukuran kecil, terbuat dari kayu, makanya masjid tersebut tidak bisa kita lihat lagi sekarang ini. Dari dasar masjid inilah menjadi cikal bakal Masjid Raya Pekanbaru di Pasar Bawah sekarang ini.
Sultan juga membangun jalan raya tembus dari Senapelan ke Teratak Buluh. Sultan Abdul Djalil Alamuddin Syah membangun pasar, yang aktivitasnya hanya sepekan sekali. Belum sempat Senapelan berkembang, Sultan Abdul Djalil Alamuddin Syah wafat pada 1765 masehi dan dimakamkan di samping Masjid Raya Pekanbaru, sekarang dengan gelar Marhum Bukit.
7. apa itu budaya melayu riau dan melayu riau itu seperti apa
Jawaban :
Suku Melayu Riau (Jawi: ملايو رياو) adalah salah satu dari banyak Rumpun Melayu yang ada di nusantara. Mereka berasal dari daerah Riau yang menyebar di seluruh wilayah sampai ke pulau-pulau terkecil yang termasuk dalam wilayah provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Wilayah kediaman mereka yang utama adalah di daerah pantai timur Riau, sebagian besar di Bengkalis, Indragiri Hulu, Kampar, dan wilayah Kota Pekanbaru yang merupakan kekuatan kerajaan Riau pada masa lampau.Provinsi Riau, terletak di bagian tengah Pulau Sumatra. Sebelah Utara provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Sumatra Utara dan Selat Malaka, di sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Jambi, sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sumatra Utara dan Sumatra Barat, dan di sebelah Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan. Meskipun sebagian besar penduduk Melayu Riau hidup di Pulau Sumatra, sebagian lain tinggal di kepulauan. Dua pulau yang paling berkembang dalam gugusan pulau itu adalah Pulau Batam dan Pulau Bintan.
Provinsi Riau, terletak di bagian tengah Pulau Sumatra. Sebelah Utara provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Sumatra Utara dan Selat Malaka, di sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Jambi, sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sumatra Utara dan Sumatra Barat, dan di sebelah Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan. Meskipun sebagian besar penduduk Melayu Riau hidup di Pulau Sumatra, sebagian lain tinggal di kepulauan. Dua pulau yang paling berkembang dalam gugusan pulau itu adalah Pulau Batam dan Pulau Bintan.Bahasa Melayu Riau adalah bagian dari rumpun Bahasa Melayu. Bahasa Riau sendiri memiliki dua dialek, yakni dialek Melayu Riau Daratan yang digunakan di Pulau Sumatra, dan dialek yang mereka gunakan di Kepulauan Riau dan di daerah pesisir pantai. Sastra Melayu Riau terekam dengan baik dalam pantun, syair, gurindam, hikayat, karmina, seloka, puisi-puisi tradisional, peribahasa lokal, mantra-mantra, dan kisah-kisah roman, serta bentuk-bentuk ekspresi lainnya yang mereka gunakan untuk mengungkapkan perasaan mereka.
8. jelaskan Pengetian Syair Dan pantun Dalam aksara Melayu riau
Jawaban:
Pantun merupakan sejenis puisi yang terdiri atas 4 baris bersajak a-b-a-b, a-b-b-a, a-a-b-b. Dua baris pertama merupakan sampiran, yang umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut. 1 baris terdiri dari 4-5 kata, 8-12 suku kata
Syair adalah puisi atau karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak. Biasanya terdiri dari 4 baris, berirama aaaa, keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair (pada pantun, 2 baris terakhir yang mengandung maksud). Syair berasal dari Arab.
Penjelasan:
sumber : dosen pendidikan.co.id
when brainly said : maaf kalo salah
9. Tuliskan 7 pantun budaya melayu riau (bmr)bantu jawab ya:)
Jawaban:
1.asap api embun berderai
patah galah didalam perahu
niat hati tidak bercerai
kehendak Allah siapakah tahu
2.sugi damar jangan padam
kuah dimangkuk jangan tumpah
kalau tuan anak cucu Adam
Khabar sepatah jangan berubah
3.burung aji terbang ke aji
terbang jauh terlalu penat
barang siapa mungkirkan janji
hidupnya tidak mendapat selamat
4.inderagiri kualanya empat
empat-2 terus kelaut
kesana sini mencari tempat
bagai ajal ditunda maut
5.galah sebatang dibelah-belah
diikat-ikat rendam ke paya
jikalau datang kehendak Allah
siapakah cakap melarang dia
6.menjagat rotan ditarik-2
jangan luka tangan sendiri
ingat-2 jaga badan baik-2
boleh terpelihara badan sendiri
7.kepinding disambar helang
jatuh ke daerah inderagiri
dagang terselit dikampung orang
tahu-tahu membawa diri
10. buatlah 1 contoh pantun 6 kerat tentang riau! gk boleh dri buku cetakno ngasalMapel: BMR (Budaya Melayu Riau).
Jawaban:
Kunjung kunjung di bukit tinggi
Kolam sebuah di bawahnya
Wajib insan mengenai diri
Sifat Allah pada tubuhnya
Nurani hakikat khatam
Supaya terang taut maha dalam
Berhenti angin ombak pun padam
Menjadi sultan kedua alam
Penjelasan:
maaf banget ya kalau salah,kan namanya juga belajar jadi kalo salah ya diterima aja ga usah mengeluh
11. Menurut pendapatmu mengapa seni pertunjukan Melayu Riau harus dilestarikan
Jawaban:
Seni pertunjukan Melayu Riau harus dilestarikan karena merupakan bagian penting dari budaya Melayu Riau yang telah ada selama berabad-abad. Seni pertunjukan Melayu Riau mencerminkan kebudayaan dan nilai-nilai tradisional yang telah diturunkan dari generasi ke generasi. Selain itu, seni pertunjukan Melayu Riau juga merupakan sumber daya budaya yang berharga yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran budaya dan menghargai warisan budaya Melayu Riau. Dengan melestarikan seni pertunjukan Melayu Riau, kita dapat memastikan bahwa budaya Melayu Riau tetap hidup dan berkembang di masa depan.
12. mapel: Budaya Melayu RiauApasambungan pantun Nasehat dibawah ini ?"Elok laku anak Pelalawan"
Jawaban:
Menjadikan Riau homeland of Melayu salah satu caranya adalah mengenalkan budaya Melayu Riau ini sejak kecil. Setelah mengenal mereka akan menerapkan dan kemudian menjaganya. Jika tidak ada wadah mengenalkan seni budaya, tradisi tunjuk ajar hingga adat istiadat Melayu khususnya Riau bagaimana mereka bisa menjaganya?
13. Seperti apa budaya melayu riau itu?
Jawaban:
Budaya Kepulauan Riau sangat dipengaruhi oleh kebudayaan suku Melayu dan etnis Tionghoa. Beberapa suku contohnya Jawa, Bali, Bugis, Batak, dan kebudayaan Eropa juga berpengaruh pada beberapa bidang kebudayaan.
14. BMR budaya melayu riau
Jawaban:
8.nasi
9.orang tua
10.nasi
Penjelasan:
maaf klo salah
15. Buatlah pantun tentang Melayu Riau
Jawaban:
Kayu jati di atas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Budaya dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
Penjelasan:
Maaf ya kalau salah♀️
16. sebutkan contoh pantun melayu riau
Jawaban:
Contoh pantun Melayu:pantun nasehat:Warga desa sedang menggali tanah
Jenazah meninggal akan dikubur
Jadi orang haruslah amanah
Harus terus bicara dengan jujur
Anak kelinci melompat-lompat
Berlompat-lompat di tepi telaga
Janganlah kita suka mengumpat
Kelak hilang seluruh pahala
Kayu jati di atas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Budaya dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
semoga bermanfaat:)#jadikan jawaban yang terbaik#semangat belajar dirumah#belajar bersama brainlylike dan follow saya ya:)17. pelajaran budaya Melayu riau
Jawaban:
- budaya melayu riau artinya budaya riau yang menggunakan Bahasa, adat, dan budaya Melayu sehari-harinya. Melayu Riau merupakan saujana peradaban Melayu yang luas, kaya, dan indah.
- Keunikan, budaya dan ciri khas riau
Rumah Adat. Rumah adat Melayu Riau ini juga bisa di sebut rumah bubung Melayu, atau rumah.
Pakaian Adat. Bagi laki-laki Melayu Riau pakaian adat adalah baju kurung cekak musang atau baju.
Senjata Tradisional Riau.
Tari Tradisional.
.Alat musik tradisional.
Makanan khas Riau.
- pada masa silam kota ini hanya berupa dusun kecil yang dikenal dengan sebutan Dusun Senapelan, yang dikepalai oleh seorang Batin (kepala dusun). Dalam perkembangannya, Dusun Senapelan berpindah ke tempat pemukiman baru yang kemudian disebut Dusun Payung Sekaki, yang terletak di tepi Muara Sungai Siak. Perkembangan Dusun Senapelan ini erat kaitannya dengan perkembangan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Pada masa itu, raja Siak Sri Indrapura yang keempat, Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah, bergelar Tengku Alam (1766-1780 M.), menetap di Senapelan, yang kemudian membangun istananya di Kampung Bukit berdekatan dengan Dusun Senapelan (di sekitar Mesjid Raya Pekanbaru sekarang). Tidak berapa lama menetap di sana, Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah kemudian membangun sebuah pekan (pasar) di Senapelan, tetapi pekan itu tidak berkembang. Usaha yang telah dirintisnya tersebut kemudian dilanjutkan oleh putranya, Raja Muda Muhammad Ali di tempat baru yaitu di sekitar pelabuhan sekarang.
Selanjutnya, pada hari Selasa tanggal 21 Rajab 1204 H atau tanggal 23 Juni 1784 M., berdasarkan musyawarah datuk-datuk empat suku (Pesisir, Lima Puluh, Tanah Datar dan Kampar), negeri Senapelan diganti namanya menjadi Pekan Baharu. Sejak saat itu, setiap tanggal 23 Juni ditetapkan sebagai hari jadi Kota Pekanbaru. Mulai saat itu pula, sebutan Senapelan sudah ditinggalkan dan mulai populer dengan sebutan Pekan Baharu. Sejalan dengan perkembangannya, kini Pekan Baharu lebih populer disebut dengan sebutan Kota Pekanbaru, dan oleh pemerintah daerah ditetapkan sebagai ibukota Provinsi Riau.
Jauh sebelum Sultan Abdul Djalil Alamuddin Syah, putra Sultan Abdul Djalil Rahmat Syah memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Siak dari Sungai Mempura ke Senapelan pada 1763 Masehi, Petapahan dan Teratak Buluh juga menjadi pusat perdagangan yang cukup ramai pada saat itu. Kedua daerah ini tempat berkumpulnya para pedagang dari pedalaman Sumatera membawa hasil pertanian, hasil hutan, dan hasil tambang.
Oleh para pedagang, hasil pertanian, hasil hutan dan hasil tambang tersebut mereka bawa ke Singapura dan Malaka mengunakan perahu. Untuk jalur perdagangan Sungai Kampar, pusat perdagangannya terletak di Teratak Buluh. Sedangkan pusat perdagangan jalur Sungai Siak terletak di Petapahan. Perdagangan jalur Sungai Kampar kondisinya kurang aman, perahu pedagang sering hancur dan karam dihantam gelombang (Bono) di Kuala Kampar dan sering juga terjadi perampokan yang dilakukan oleh para lanun. Sedangkan Sungai Siak termasuk jalur perdagangan yang cukup aman.
Senapelan ketika itu hanya sebuah dusun kecil yang letaknya di kuala Sungai Pelan, hanya dihuni oleh dua atau tiga buah rumah saja (sekarang tepatnya di bawah Jembatan Siak I). Pada saat itu di sepanjang Sungai Siak, mulai dari Kuala Tapung sampai ke Kuala Sungai Siak (Sungai Apit) sudah ada kehidupan, hanya pada saat itu rumah-rumah penduduk jaraknya sangat berjauhan dari satu rumah ke rumah lainnya. Ketika itu belum ada tradisi dan kebudayaan, yang ada hanya bahasa, sebagai alat komunikasi bagi orang-orang yang tinggal di pinggir Sungai Siak.
Bahasa sehari-hari yang mereka pakai adalah bahasa Siak, bahasa Gasib, bahasa Perawang dan bahasa Tapung, karena orang-orang inilah yang lalu-lalang melintasi Sungai Siak. Pada saat itu pengaruh bahasa Minang, bahasa Pangkalan Kota Baru dan bahasa Kampar belum masuk ke dalam bahasa orang-orang yang hidup di sepanjang Sungai Siak.
Setelah Sultan Abdul Djalil Alamuddin Syah memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Siak dari Sungai Mempura ke Senapelan, pembesar-pembesar kerajaan serta orang-orang dalam kerajaan serta keluarganya ikut pindah ke Senapelan. Dan pada saat itulah tradisi serta budaya, bahasa sehari-hari terbawa pindah ke Senapelan. Di Senapelan, sultan membangun istana (istana tersebut tidak terlihat lagi karena terbuat dari kayu). Sultan juga membangun masjid, masjid tersebut berukuran kecil, terbuat dari kayu, makanya masjid tersebut tidak bisa kita lihat lagi sekarang ini. Dari dasar masjid inilah menjadi cikal bakal Masjid Raya Pekanbaru di Pasar Bawah sekarang ini.
Sultan juga membangun jalan raya tembus dari Senapelan ke Teratak Buluh. Sultan Abdul Djalil Alamuddin Syah membangun pasar, yang aktivitasnya hanya sepekan sekali. Belum sempat Senapelan berkembang, Sultan Abdul Djalil Alamuddin Syah wafat pada 1765 masehi dan dimakamkan di samping Masjid Raya Pekanbaru, sekarang dengan gelar Marhum Bukit.
18. pantun balas-balasan tentang melestarikan lingkungan
Ketika mentari mendadak reDUP Tak perlu merasa kehilangan siNAR Mari kita lestarikan lingkungan hiDUP Tanpa banyak teriak apalagi bikin oNAR
kucoba coba mencari mangga
mangga kucari manggis kudapat
kucoba coba menghias bunga
kuhias bunga nilai ku dapat
hehehe
19. apa pengertian budaya , melayu , riau ?
Melayu Riau(Jawi: ملايو رياو) adalah salah satu dari banyak Rumpun Melayu yang ada di nusantara. Mereka berasal dari daerah Riau yang menyebar di seluruh wilayah sampai ke pulau-pulau terkecil yang termasuk dalam wilayah propinsi Riau dan kepulauan Riau.
20. pantun 4 baris bahasa Melayu riau
Jawaban:
Pakcik dan makcik salng berkedip mata
Bercanda mesra sambil makan kue serabi
Sekelompok Lanun memegang senjata
Dikira hendak merampok malah
Meski ia begitu namun elok hatinya
Sekelompok lanun mencari harta karun
Tak tahu pasti dimana berada
Bangsawan Jawa bernama priyayi
Bangsawan melayu entah apa namanya
Sekelompok lanun bernyanyi-nyanyi
Alangkah gembiranya hati mereka
21. apa itu budaya melayu riau dan melayu riau itu seperti apa
Jawaban:Budaya rio itu adalah budaya dari rio,budaya itu seperti orang budaya rio lakukan
Penjelasan:
22. 1. Jelaskanlah macam2 syair Melayu riau! 2. Jelaskanlah macam2 pantun Melayu Riau!?tolong kak
Jawaban:
1) Dengan bismillah kita awalkab
Negri berdamai jadi harapan
Budaya melayu jangan di tinggalkan
Adat negri kita lestarikan
2)Warga desa sedang menggali tanah
Jenazah meninggal akan dikubur
Jadi orang haruslah amanah
Harus terus bicara dengan jujur
Anak kelinci melompat-lompat
Berlompat-lompat di tepi telaga
Janganlah kita suka mengumpat
Kelak hilang seluruh pahala
Kayu jati di atas batu
Sudah diikat dibawa pulang
Budaya dunia memang begitu
Benda yang buruk memang terbuang
kalo misalnya salah Jan salahin sya
23. pantun taka teki dalam tulisan arab melayu riau
berburu ke padang datar,
mendapat rusa belang kaki.
berguru kepalang ajar,
bagai bunga kembang tak jadi.
24. pantun tentang Melayu Riau
Jawaban:
semua pembahasan tentang tugas kementerian negara republik indonesia
25. Tuliskan tiga jenis pantun Melayu Riau
Jawaban:
dari mana datangnya lintah
dari sawah turun ke kali
dari mana datangnya cinta
dari mata turun ke hati
kunjung kunjung di bukit tinggi
kolam sebuah dibawahnya
wajib insan mengenai diri
sifat Allah pada tubuhnya
nurani hakikat khatam
supaya terang taut maha dalam
berhenti angin ombak pun padam
menjadi Sultan kedua alam
SEMOGA MEMBANTU
26. Pada prosesi pernikahan budaya melayu sering dilakukan berbalas pantun.Tuliskan contoh pantun dengan balasannya pada acara pernikahan!
Jawaban:
pohon hidup berribu tahun tapi cintaku tak akan padam
27. apakah yang dimaksud dengan kebudayaan melayu riau
maksudnya?
masyarakat riau yang kebudayaannya bercampur dengan melayu (nyoba-nyoba, gatau tapi :) )
28. soal budaya melayu Riau
Jawaban:
1. Bomo.
2. Ancaman malu.
Maaf y kalau salah.
Semoga membantu ya jawabannya.
Dan jadikan jawaban ini yang tercerdas.
"Selamat Belajar"29. budaya suku melayu riau
maaf kalau salah ya -,-
30. Dalam sistem budaya masyarakat Melayu Riau nilai-nilai budaya dilakukan baik secara lisan maupun dalam tindakan perbuatan yang nyata. Berikut ini fungsi yang benar dari nilai-nilai budaya Melayu Riau, yaitu .... * A. sebagai pedoman dan arah agar lingkungan terpelihara B. sebagai acuan adat C. sebagai pelindung budaya Melayu Riau D. sebagai pemersatu budaya Melayu Riau E. sebagai penghubung masyarakat Melayu Riau
Jawaban:
E kayaknya maaf kalo salag
31. 1. Apa itu pakaian adat Melayu Riau? 2. Apa saja jenis pakaian Melayu Riau?3. Apa fungsi pakaian bagi orang Melayu? 4. Jelaskan apa makna dan fungsi pakaian dalam budaya Melayu Riau! 5. Jelaskan konsep pakaian Melayu sesuai dengan ketentuannya dalam kebudayaan Melayu Riau !
1. **Pakaian Adat Melayu Riau**: Pakaian adat Melayu Riau adalah pakaian tradisional yang dikenakan oleh masyarakat Melayu di Provinsi Riau, Indonesia. Pakaian ini memiliki nilai historis dan budaya yang mendalam, sering kali digunakan dalam acara-acara penting dan upacara adat.
2. **Jenis Pakaian Melayu Riau**: Beberapa jenis pakaian Melayu Riau meliputi:
- **Baju Kurung Teluk Belanga**: Pakaian wanita yang terdiri dari blus longgar dan kain panjang.
- **Baju Melayu**: Pakaian pria yang terdiri dari baju longgar dan celana panjang.
- **Baju Sikap**: Pakaian pria yang lebih formal dan sering digunakan dalam acara-acara resmi.
- **Baju Riau**: Varian dari baju Melayu dengan warna dan motif yang khas Riau.
- **Samping**: Kain panjang yang dikenakan di bagian pinggang.
3. **Fungsi Pakaian bagi Orang Melayu**: Pakaian dalam budaya Melayu memiliki beberapa fungsi:
- Identitas: Pakaian tradisional mencerminkan identitas suatu kelompok atau daerah.
- Representasi: Pakaian menggambarkan kekayaan budaya dan sejarah suatu masyarakat.
- Ritual dan Upacara: Pakaian digunakan dalam upacara adat, perkawinan, dan acara keagamaan.
- Ekspresi: Pakaian bisa menjadi cara untuk mengekspresikan diri dan citra diri.
4. **Makna dan Fungsi Pakaian dalam Budaya Melayu Riau**: Pakaian dalam budaya Melayu Riau memiliki makna mendalam dan beragam:
- **Makna Simbolis**: Pakaian mencerminkan identitas etnis, status sosial, dan peran dalam masyarakat.
- **Hubungan dengan Alam**: Motif dan warna pakaian sering terinspirasi dari alam dan lingkungan sekitar.
- **Keterampilan dan Kerajinan**: Pembuatan pakaian sering melibatkan keterampilan tradisional dan kerajinan tangan.
- **Penghormatan terhadap Warisan**: Pakaian adat menghormati dan merayakan warisan budaya nenek moyang.
5. **Konsep Pakaian Melayu dalam Kebudayaan Melayu Riau**: Pakaian Melayu dalam budaya Melayu Riau memiliki ciri khas sebagai simbol tradisi dan identitas. Pakaian ini sering mengutamakan kesederhanaan, tetapi juga menghargai keindahan dalam bentuk motif dan hiasan. Penggunaan pakaian adat Melayu Riau masih dijunjung tinggi dalam berbagai acara adat, upacara, dan perayaan sebagai wujud penghargaan terhadap warisan budaya dan nilai-nilai leluhur.
32. pantun saling membalas tentang mencari 40 orang buta budaya Melayu
Jawaban:
j
Penjelasan:
33. Pengertian budaya melayu riau
Jawaban:
Kebudayaan Melayu Riau yang selanjutnya disebut kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa yang berbahasa Melayu, beradat istiadat Melayu, beragama Islam, dan Suku Asli dan atau komunitas adat terpencil (indigenus people) yang sesuai dengan karakter ,identitas dan jati diri orang Melayu yang secara geografis politis ...
jsjsjssjsjdjdsjajejejejwjsjsjsisosowowlskskssk
34. 3jenis pantun berbalas versi melayu
Jawaban:
1. Tegak tegak cocokkan pancang
Pasang bendera bunyikan tabuh
Agak agak mengatai orang
Biar cidera tidak tumbuh
2. Bendahara mudik berkakap
Balai selasa kembang pelangai
Saudara jangan berbesar cakap
Jaga-jaga pegang perangai
3. Balai selasa kambang pelangai
Ke seberang jalan indera pura
Jaga-jaga pegang perangai
Seberang laku jangan sahaja
4. Kayu pantai di kota Alam
Pantainya sendi bersendi
Jika engkau pandai di alam
Patah tumbuh hilang berganti
5. Encik sholeh menikam pari
Bilakan tumbuh padi di kota
Akhir menyesal di kemudian hari
Takkan sungguh bagai dikata
Penjelasan:
Maaf kalo salah
35. Penggunaan pantun dalam lagu lagu melayu riau
Jawaban: lagu Sri Mersing dan rasa sayang
Penjelasan:semoga membantu:)
36. sebutkan penggunaan pantun dalam lagu lagu melayu riau
lagu selayang pandang
37. Seperti apa budaya melayu riau itu?
Jawaban:
Suku Melayu Riau (Jawi: ملايو رياو) adalah salah satu dari banyak Rumpun Melayu yang ada di nusantara. Mereka berasal dari daerah Riau yang menyebar di seluruh wilayah sampai ke pulau-pulau terkecil yang termasuk dalam wilayah provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Wilayah kediaman mereka yang utama adalah di daerah pantai timur Riau, sebagian besar di Bengkalis, Indragiri Hulu, Kampar, dan wilayah Kota Pekanbaru yang merupakan kekuatan kerajaan Riau pada masa lampau.
38. semboyan budaya melayu riau?
Jawaban:
Riau the home land of melayu Riau, Tanah Tumpah Darah Melayu (The Homeland of Melayu), demikian semboyan ini dinukilkan pada perhelatan hari jadi ke-58 Provinsi Riau Tahun 2015.
39. apa saja tantangan dan hambatan yang kamu kemukakan dalam upaya melestarikan budaya Melayu di bumi Riau? tolong teman teman
Jawaban:
1. Sifat malas
2. budget
3. tidak ada motivasi
maaf jika salah
40. buatlah 2 bait pantun yang saling berbalas tentang makna terubuk tersangkut jaring (budaya malayu riau) kelas 6
Jawaban:
jalan-jalan ke gunung salak yang lupa membeli kemiri kalau bumi kita rusak yang rugi kita sendiri
Penjelasan:
maaf kalau salah