Amanat dari puisi sajak anak muda
1. Amanat dari puisi sajak anak muda
Jadilah pemuda di generasi masa depan yang dapat membanggakan negara ini, selalu berbuat baik dalam melakukan sesuatu. Semoga Bermanfaat untuk anda!
2. amanat pesan dari puisi sajak anak muda
Selalu berjuang dan pantang menyerah untuk memajukan dan mensejahterakan bangsa kita dari Semua Kejahatan baik dari luar maupun dari dalam
3. amanat dari puisi sajak anak muda Tolong dibantu ya
gak ada puisinya kak, saya gak tahu puisinya tuhh
4. Tentukan makna dan larik dari puisi sajak anak muda
-Di bait ketiga & keempat penyair mengungkapkan kegalauan hatinya melalui pertanyaan-pertanyaan yang ia ungkapkan lewat puisinya.
Penyair merasa apakah pemuda hanya ingin dijadikan alat produksi oleh para kaum kapitalis, Alat produksi yang dimaksud disini adalah tenaga kerja murah. Tenaga kerja murah ini dibekali dengan pengetahuan membaca dan menulis di sekolah rakyat atau SLA dan dijadikan sebagai pegawai rendahan di perusahaan milik kaum kapitalis.
Disini kekuasaan kaum kapitalis sangat dominan dan sewenang-wenang yang tentunya telah menyimpang dari prinsip demokrasi, dimana kaum tersebut dapat mengontrol sistem pendidikan yang ada, hal tersebut dimaksudakan agar tak ada pemuda Indonesia yang dapat berpikir untuk melengserkan kekuasaan mereka.
-Di bait kelima & keenam penyair mengungkapkan realita yang terjadi pada saat itu yang menggambarkan ketidak relevanan dasar pendidikan yuang diberikan terhadap kebutuhan bangsa.
Yaitu sistem pendidikan yang berlaku adalah sistem kepatuhan , dikte atau hafalan, dimana pelajar hanya diajarkan untuk patuh terhadap apa yang diajarkan tanpa diajarkan untuk berpikir dan menguraikan gagasan serta ide. Hal ini sebenarnya tak terjadi pada sekolah-sekolah anak para penguasa, borjuis dan para pejabat, tetapi hanya pada sekolah orang-orang miskin dan orang-orang kalangan bawah.
-Di bait ketujuh dan kedelapan penyair mengungkapkan dasar-dasar ilmu pengetahuan yang seharusnya didapat di sekolah justru tak di berikan, seperti ilmu keadilan atau ilmu hukum dan ilmu sosial.
-Di bait kesembilan penyair menjelaskan tentang implikasi dari enerapan sistem pendidikan yang anti rakyat, yaitu masyarakat berada pada kegagapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Masyarakat hanya bisa untuk mengonsumsi tanpa dapat berpikir untuk mencipta, karena tak dibekali dengan pengetahua tentang itu.brakyat tak bisa menjadi seorang pemimpin karena hanya dibekali dengan pengetahuan membaca dan menulis.
-Di bait kesepuluh penyair menjelaskan aerah pendidikan di Indonesia yang seakan dibawa ke sistem pendidikan di Barat, di mana pemuda dipersiapkan sebagi alat industri padahal kenyataan di Indonesia pemuda hanya dijadikan sebagai alat birokrasi yang hanya menyusahkan serta menyengsarakan rakyat.
-Di bait kesebelas sampai bait tiga belas penyair mengungkapkan kebingungan rakyat terhadap realita yang terjadi di sekitarnya, diman para rakyat menjadi seorang pengangguran, karena yang diterima bekerja hanya sebagian kecil.
5. Makna larik puisi sajak anak muda
Bait pertama mengisahkan kehidupan di indonesia dimana para pemuda dijadikan sebagai aset tekmolgi dan ilmu pengetahuanBait kedua diceritakan sistem pendidikan di indonesia yang belum baikBait ketiga menceritakan kegundahan hati si penukis yang di lukiskan melalui pertanyaan yang ada pada puisi#semogamembantuPada bait ketiga dan keempat penyair mengungkapkan kegalauan hatinya melalui pertanyaan-pertanyaan yang ia ungkapkan lewat puisinya. Penyair merasa apakah pemuda hanya ingin dijadikan alat produksi oleh para kaum kapitalis, Alat produksi yang dimaksud disini adalah tenaga kerja murah. Tenaga kerja murah ini dibekali dengan pengetahuan membaca dan menulis di sekolah rakyat atau SLA dan dijadikan sebagai pegawai rendahan di perusahaan milik kaum kapitalis. Disini kekuasaan kaum kapitalis sangat dominan dan sewenang-wenang yang tentunya telah menyimpang dari prinsip demokrasi, dimana kaum tersebut dapat mengontrol sistem pendidikan yang ada, hal tersebut dimaksudakan agar tak ada pemuda Indonesia yang dapat berpikir untuk melengserkan kekuasaan mereka.
Pada bait kelima dan keenam penyair mengungkapkan realita yang terjadi pada saat itu yang menggambarkan ketidak relevanan dasar pendidikan yuang diberikan terhadap kebutuhan bangsa. Yaitu sistem pendidikan yang berlaku adalah sistem kepatuhan , dikte atau hafalan, dimana pelajar hanya diajarkan untuk patuh terhadap apa yang diajarkan tanpa diajarkan untuk berpikir dan menguraikan gagasan serta ide. Hal ini sebenarnya tak terjadi pada sekolah-sekolah anak para penguasa, borjuis dan para pejabat, tetapi hanya pada sekolah orang-orang miskin dan orang-orang kalangan bawah.
Pada bait ketujuh dan kedelapan mengungkapkan dasar-dasar ilmu pengetahuan yang seharusnya didapat di sekolah justru tak di berikan, seperti ilmu keadilan atau ilmu hukum dan ilmu sosial.
Pada bait kesembilan penyair menjelaskan tentang implikasi dari enerapan sistem pendidikan yang anti rakyat, yaitu masyarakat berada pada kegagapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Masyarakat hanya bisa untuk mengonsumsi tanpa dapat berpikir untuk mencipta, karena tak dibekali dengan pengetahua tentang itu.brakyat tak bisa menjadi seorang pemimpin karena hanya dibekali dengan pengetahuan membaca dan menulis.
Pada bait kesepuluh penyair menjelaskan aerah pendidikan di Indonesia yang seakan dibawa ke sistem pendidikan di Barat, di mana pemuda dipersiapkan sebagi alat industri padahal kenyataan di Indonesia pemuda hanya dijadikan sebagai alat birokrasi yang hanya menyusahkan serta menyengsarakan rakyat.
Pada bait kesebelas sampai bait ketigabelas penyair mengungkapkan kebingungan rakyat terhadap realita yang terjadi di sekitarnya, diman para rakyat menjadi seorang pengangguran, karena yang diterima bekerja hanya sebagian kecil.
Pada baris keempatbelas penyair mengungkapkan kebenciannya terhadap orang-orang yang tunduk pada sistem dan mengabdi pada kaum kapitalis, dimana mereka telah mendapatkan penghidupan serta pekerjaaan yang layak, tetapi bersikap apatis terhadap situasi yang terjadi di sekitarnya. Penyair mengungkapkan keadilan yang seharusnya didapatkan oleh seluruh rakyat justru hanya dinikmati oleh sebagian rakyat yang tunduk dan patuh pada kaum kapitalis.
Pada bait keenambelas penyair mengungkapkan akan sistem demokrasi yang tak terealisasi, yaitu rakyat merasa dalam penjara yang membawa kesengsaraan. Di mana hal tersebut ditutupi dengan sistem yang seakan-akan baik, tetapi sebenarnya membawa rakyat pada kemelaratan.
Pada bait ketujuhbelas penyair mengungkapkan bahwa sebenarnya para pemuda Indonesia memilki kemampuan untuk melakukan perubahan, tetapi hanya dibatasi oleh sistem yang dibuat pemerintah dan kaum kapitalis. Sehingga aspirasi mereka tak dapat mereka salurkan. Padahal dalam demokrasi kekuasaan negara berada di tangan rakyat dan aspirasi rakyat adalah kekuatan terbesar suatu negara.
6. suasana dalam puisi sajak anak muda
bahagia, terharu
maaf kalo slahBiasanya puisi dalam anak muda memiliki suasana yang ceria yang diikuti dengan komedi/kelucuan, yang umumnya dilakukan secara bersahutan.
7. suasana dan larik yang ada di puisi sajak anak muda
Kategori soal : Bahasa Indonesia - Puisi Lama
Kelas : X
Pembahasan:
Puisi yang berjudul "Sajak Anak Muda" merupakan karangan dari WS. Rendra
Isi dari puisi tersebut antara lain:
1. Tema : angkatan gagap, yang diambil dari
Kita adalah angkatan gagapyang diperanakkan oleh angkatan takabur.Kita kurang pendidikan resmidi dalam hal keadilan,karena tidak diajarkan berpolitik,dan tidak diajar dasar ilmu hukum.Kita melihat kabur pribadi orang,karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.
2. Latar :
tempat : Indonesia
waktu : masa kini
suasana : kekecewaan yang mendalam terhadap sistem pendidikan dan generasi pemuda dan kaum kapitalis yang selalu mengatur dan menindas generasi muda dan menjadikan alat saja
3. Alur : maju
4. Majas dan larik :
- majas metafora : "angkatan gagap"
- majas perumpamaan : "di dalam kemabukanWajah berdarah Aku terlihat sebagai bulan" dan "Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi Dianggap bunga plastic Sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi"
- majas Erotesi : "Apakah kita persiapkan Untuk menjadi alat saja?"
5. Amanat : jadilah generasi muda yang berguna dan tidak mengikuti arus
8. Puisi sajak anak muda beserta parafrasenya
Sajak Anak MudaKita adalah angkatan gagapyang diperanakkan oleh angkatan takaburKita kurang pendidikan resmidi dalam hal keadilan,karena tidak diajarkan berpolitik.dan tidak diajar dasar ilmu hukum
kita melihat kabur pribadi orangkarwena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus,karena tidak diajar filsafat atau logika.
Apakah kita tidak dimaksudUntuk mengerti itu semua?Apakah kita hanya dipersiapkanUntuk menjadi alat saja?
Inilah gambaran rata-rataPemuda tamatan S.L.A.,Pemuda menjelang dewasa
Dasar pendidikan kita adal;ah kepatuahnBukan pertukaran pikiran.
Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan,Dan bukan ilmu latihan menguraikan.
Dasar keadilan di dalam pergaulan,Serta pengetahuan akan kelakuan manusia,Sebagai kelompok atau sebagai pribadiTidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.
Kenyataan di dunia menjadi remang-remangGejala-gejala yang muncul jadi lalu lalangTidak bisa kita hubung-hubungkan.Kita marah pada diri sendiri.Kita sebal terhadap masa depan.Lalu akhirnya,Menikmati masa bodoh dan santai
Di dalam kegagapanKita hanya bisa membeli dan memakai,Tanpa bisa menciptaKita tak bisa memimpin,Tetapi hanya bisa berkuasaPersis seperti bapa-bapa kita
Pendidikan negeri ini berkiblat ke BaratDi sana anak-anak memang disiapkanUntuk menjadi alat dari industriDan industri mereka berjalan tanpa berhenti.Tetapi kita dipersiapkan untuk menjadi alat apa?Kita hanya menjadi alat birokrasi!Dan birokrasi menjadi berlebihanTanpa kegunaanMenjadi benalu di dahan
Gelap pandanganku gelapPendidikan tidak memberikan pencerahanLatihan-latihan tidak memberikan pekerjaanGelap, keluh kesahku gelapOrang yang hidup di dalam pengangguran
Apakah yang terjadi di sekitarku ini?Karena tak bisa kita tafsirkan,Lebih enak kita lari dalam puisi ganja.
Apa artinya tanda-tanda yang rumit ini?Apakah ini? Apakah ini?Ah, di dalam kemabukanWajah berdarahAku terlihat sebagai bulan.
Mengapa kita harus terima hidup begini?Seseorang berhak diberi ijazah dokter,Dianggap sebagai orang terpelajar,Tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan,Dan bila ada tirani yang merajalelaia diam tidak bicarakerjanya hanya menyuntik saja
Bagaimana? Apakah kita akan terus diam sajaMahasiswa-mahasiswa ilmu hukumDianggap sebagai bendera-bendera upacara,Sementara hukum dikhianati berulang kaliMahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomiDianggap bunga plastik,Sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.
Kita berada di pusaran tatawarnaYang ajaib dan tidak terbacaKita berada di dalam penjara kabut yang memabukkanTangan kita menggapai untuk mencari pegangan,Dan bila luputKita memukul dan mencakarKe arah udara
Kita adalah angkatan gagapYang diperanakkan oleh angkatan kurang ajarDaya hidup telah diganti oleh nafsuPencerahan telah diganti oleh pembatasankita adalah angkatan yang berbahaya
(Rendra, 1977)
9. nilai puisi sajak anak muda
saya Nga Bisa bikin puisi maaf
10. nada yang digunakan dalam puisi sajak anak muda
Jawaban:
Nada pada puisi ini adalah semangat, berapi-api, nada protes dengan suara yang tinggi.
Maaf kalau salah
Jawaban:
Amanat yang kita peroleh dari puisi ini adalah pemuda dan anak muda harus bisa bangkit dalam keterpurukan dan kebodohan, pendidikan Indonesia harus mengasah keterampilan bukan hanya teori. Nada pada puisi ini adalah semangat, berapi-api, nada protes dengan suara yang tinggi
Penjelasan:
maaf klo salah
11. Carilah majas dalam puisi sajak anak muda
Kita adalah angkatan gagap yang diperanakkan oleh angkatan takabur. (hiperbola)
Kita kurang pendidikan resmi di dalam hal keadilan, karena tidak diajarkan berpolitik, dan tidak diajar dasar ilmu hukum
Kita melihat kabur pribadi orang, karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.
Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus, karena tidak diajar filsafat atau logika.
Apakah kita tidak dimaksud untuk mengerti itu semua ? Apakah kita hanya dipersiapkan untuk menjadi alat saja ? inilah gambaran rata-rata pemuda tamatan SLA, pemuda menjelang dewasa.
Dasar pendidikan kita adalah kepatuhan. (hiperbola)Bukan pertukaran pikiran.
Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan, dan bukan ilmu latihan menguraikan.
Dasar keadilan di dalam pergaulan, serta pengetahuan akan kelakuan manusia, sebagai kelompok atau sebagai pribadi, tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.
Kenyataan di dunia menjadi remang-remang. Gejala-gejala yang muncul lalu lalang, tidak bisa kita hubung-hubungkan. Kita marah pada diri sendiri Kita sebal terhadap masa depan. Lalu akhirnya, menikmati masa bodoh dan santai.
Di dalam kegagapan, kita hanya bisa membeli dan memakai tanpa bisa mencipta. Kita tidak bisa memimpin, tetapi hanya bisa berkuasa, persis seperti bapak-bapak kita.
Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat. Di sana anak-anak memang disiapkan Untuk menjadi alat dari industri. Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti. Tetapi kita dipersiapkan menjadi alat apa ? Kita hanya menjadi alat birokrasi ! Dan birokrasi menjadi berlebihan tanpa kegunaan menjadi benalu di dahan.
Gelap. Pandanganku gelap. Pendidikan tidak memberi pencerahan. Latihan-latihan tidak memberi pekerjaan Gelap. Keluh kesahku gelap. Orang yang hidup di dalam pengangguran.
Apakah yang terjadi di sekitarku ini ? Karena tidak bisa kita tafsirkan, lebih enak kita lari ke dalam puisi ganja.
Apakah artinya tanda-tanda yang rumit ini ? Apakah ini ? Apakah ini ? Ah, di dalam kemabukan, wajah berdarah (hiperbola)akan terlihat sebagai bulan. ( hiperbola)
Mengapa harus kita terima hidup begini ? Seseorang berhak diberi ijazah dokter, dianggap sebagai orang terpelajar, tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan. Dan bila ada ada tirani merajalela, (hiperbola)ia diam tidak bicara, kerjanya cuma menyuntik saja.
Bagaimana ? Apakah kita akan terus diam saja. Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum dianggap sebagi bendera-bendera upacara, (metafora)sementara hukum dikhianati berulang kali. (hiperbola)
Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi dianggap bunga plastik, (metafora)sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi. Kita berada di dalam pusaran tatawarna (metafora)yang ajaib dan tidak terbaca.
Kita berada di dalam penjara kabut yang memabukkan. (hiperbola)Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan. Dan bila luput, kita memukul dan mencakar ke arah udara Kita adalah angkatan gagap. Yang diperanakan oleh angkatan kurangajar. (metafora)Daya hidup telah diganti oleh nafsu. (metafora)Pencerahan telah diganti oleh pembatasan. (metafora)Kita adalah angkatan yang berbahaya. (metafora)
12. Tentukan tema, sajak, rima, dan amanat dalam puisi
tema=mengapa lagi
maaf jawabnya tema di fotonya jawabannya cuma tema
13. Apa citraan dari puisi sajak anak muda
puisi sajak ank mudah adlha keremajaan
14. Sajak dalam puisi "Sajak Anak Muda"?
Nih, dengan senang hati akan saya kasih.
Psst, nih sajak tahun '77 lho
Sajak Sajak Anak Muda
By W.S Randra, thn '77
Ah, didalam kemabukan,
Wajah berdarah
Akan terlihat seperti bulan
Mengapa harus kita terima hidup seperti ini?
Seseorang berhak diberi ijasah dokter,
dianggap sebagai orang terpelajar,
Tanpa diuji kepengetahuannya akan keadilan,
Dan bila ada tirani merajalela,
ia diam tak bicara,
kerjanya cuma menyuntik saja
Bagaimana? Apakah kita akan terus diam?
Mahasiswa-mahasiswa ilmu huku
dianggap sebagai bendera-bendera upacara
sementara hukum dikhianati berulang kali
Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi
Dianggap sebagai bunga plastik
Sementara ada kebangkrutan dan korupsi
Kita berada didalam pusaran tata warna
yang ajaib dan tak terbaca
Kita berada ditangan penjara kabut yang memabukkan.
Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan
Dan bila luput,
Kita memukul dan mencakar
Ke arah udara
Kita adalah angkatan gagap
Yang diperankan oleh angkatan kurang ajar
Daya hidup telah diganti oleh nafsu
Pencerahan telah diganti oleh pembatasan
Kita adalah angkatan berbahaya
Puisi oleh W.S Randra tahun '77
Ok, sekian dari saya semoga bermanfaat
15. imaji dalam puisi sajak anak muda
Jawaban:
Imaji dalam puisi "Sajak Anak Muda" bisa diinterpretasikan sebagai penggambaran visual atau perumpamaan yang digunakan oleh penyair untuk menggambarkan perasaan atau pengalaman generasi muda saat itu. Beberapa contoh imaji yang mungkin terdapat dalam puisi tersebut adalah:
"Bak sunyi terdengar suara merdu" - Penggambaran suara merdu yang terdengar seperti sunyi, mungkin dapat diartikan sebagai rasa kesepian atau hampa yang dirasakan oleh generasi muda saat itu."Seperti pasir di pantai waktu berlalu" - Perumpamaan waktu yang berlalu seperti pasir di pantai, mungkin menunjukkan betapa cepatnya waktu berlalu dan sulitnya untuk menghentikannya."Bintang di angkasa pun menari" - Penggambaran bintang yang menari mungkin melambangkan harapan dan keinginan generasi muda untuk terus bergerak dan mengejar impian mereka."Matahari pagi semerbak kopi" - Penggambaran aroma kopi pagi mungkin dapat diartikan sebagai semangat dan semerbaknya harapan pada generasi muda untuk memulai hari dengan semangat dan optimisme.Imaji-imaji dalam puisi ini membantu membawa pembaca ke dalam perasaan dan pengalaman generasi muda pada waktu itu dan dapat membuat pembaca merasakan perasaan yang sama atau mirip dengan yang diungkapkan dalam puisi.
Penjelasan:
semoga membantu
Jawaban:
Anak muda
Oleh: [Nama Penyair]
Ketika dunia penuh warna
Anak muda menjelajahi laman
Mereka mengejar mimpi-mimpi mereka
Dan menangkap kebebasan dengan tangannya sendiri
Mereka menari dengan langit malam
Dan bernyanyi dengan suara hati mereka
Mereka mengejar kegembiraan dan kebahagiaan
Dan mencari arti kehidupan mereka sendiri
Mereka berjalan di jalan mereka sendiri
Dengan mata yang penuh keberanian
Mereka mencari cinta dan kedamaian
Dan menemukan keindahan dalam kehidupan yang sederhana
Anak muda, berani melompat
Melangkah keluar dari zona nyaman
Menjadi diri mereka sendiri dan mengejar impian mereka
Mereka adalah pahlawan masa depan
Dalam hidup yang singkat ini
Mereka mencari kebahagiaan dan makna
Dan ketika mereka beranjak dewasa
Mereka akan menjadi pemimpin masa depan
Anak muda, teruslah bermimpi
Teruslah mengejar kebebasan dan kebahagiaan
Dan jadilah cahaya dalam kegelapan
Dan semangat dalam kehidupan yang kadang-kadang sulit.
16. unsur instrinsik puisi sajak anak muda
1. tema
2. amanat
3.emosi
4. tonasi
1.Tema
2.Tipografi
3.Amanat
4.Nada
5.Rasa
6.Perasaan
7.Enjambemen
8.Kata konkret
9.Diksi
10.Akulirik
11.Rima
12.Verifikasi
13.Majas
14.Citraan
17. suasana dan larik yang ada di puisi sajak anak muda
Kategori soal : Bahasa Indonesia - Puisi Lama
Kelas : X
Pembahasan:
Puisi yang berjudul "Sajak Anak Muda" merupakan karangan dari WS. Rendra
Isi dari puisi tersebut antara lain:
1. Tema : angkatan gagap, yang diambil dari
Kita adalah angkatan gagap yang diperanakkan oleh angkatan takabur.
Kita kurang pendidikan resmi di dalam hal keadilan, karena tidak diajarkan berpolitik, dan tidak diajar dasar ilmu hukum. Kita melihat takabur pribadi orang, karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.
2. Latar :
tempat : Indonesia
waktu : masa kini
suasana : kekecewaan yang mendalam terhadap sistem pendidikan dan generasi pemuda dan kaum kapitalis yang selalu mengatur dan menindas generasi muda dan menjadikan alat saja
3. Alur : maju
4. Majas dan larik :
- majas metafora : "angkatan gagap"
- majas perumpamaan : "di dalam kemabukan Wajah berdarah Aku terlihat sebagai bulan" dan "Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi dianggap bunga plastik sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi"
- majas Erotesi : "Apakah kita persiapkan Untuk menjadi alat saja?"
5. Amanat : jadilah generasi muda yang berguna dan tidak mengikuti arus
18. Makna dan larik puisi sajak anak muda
Sajak Anak Muda
Kita adalah angkatan gagap yang diperanakkan oleh angkatan takabur Kita kurang pendidikan resmi di dalam hal keadilan, karena tidak diajarkan berpolitik. dan tidak diajar dasar ilmu hukum
makna: menggambarkan kondisi anak muda indonesia yang tidak memahami keadilan karena tidak diajarkan tentang ilmu politik dan hukum.
kita melihat kabur pribadi orang karwena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa. Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus, karena tidak diajar filsafat atau logika. makna: memiliki mental menjadi orang yang suka berprasangka dan suka menilai orang lain tanpa dasar yang kuat
Apakah kita tidak dimaksud Untuk mengerti itu semua? Apakah kita hanya dipersiapkan Untuk menjadi alat saja?
makna: mempertanyakan tentang posisi anak muda yang kemungkinan hanya akan menjadi alat saja
Inilah gambaran rata-rata Pemuda tamatan S.L.A., Pemuda menjelang dewasa
makna: menggambarkan kondisi pemuda saat itu secara umum
Dasar pendidikan kita adal;ah kepatuahn Bukan pertukaran pikiran. makna: menggambarkan pemuda saat ini dikondisikan untuk patuh, bukan berdialektika dan berpikir.
Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan, Dan bukan ilmu latihan menguraikan.
makna: ilmu haya sekadar dihafalkan, bukan dipahami
Dasar keadilan di dalam pergaulan, Serta pengetahuan akan kelakuan manusia, Sebagai kelompok atau sebagai pribadi Tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.
makna: hakikat kemanusiaan yang sesungguhnya diangap sebagai ilmu yang tidak penting
Kenyataan di dunia menjadi remang-remang Gejala-gejala yang muncul jadi lalu lalang Tidak bisa kita hubung-hubungkan. Kita marah pada diri sendiri. Kita sebal terhadap masa depan. Lalu akhirnya, Menikmati masa bodoh dan santai
makna: dengan segala keadaan yang tidak menentu tersebut, akhirnya pemuda cenderung untuk menikmati masa bodoh dan hidup santai.
Di dalam kegagapan Kita hanya bisa membeli dan memakai, Tanpa bisa mencipta Kita tak bisa memimpin, Tetapi hanya bisa berkuasa Persis seperti bapa-bapa kita
makna: menggambarkan kondisi manusia yang hanya menjadi konsumen dan dikuasai sebagaimana generasi sebelumnya
Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat Di sana anak-anak memang disiapkan Untuk menjadi alat dari industri Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti. Tetapi kita dipersiapkan untuk menjadi alat apa? Kita hanya menjadi alat birokrasi! Dan birokrasi menjadi berlebihan Tanpa kegunaan Menjadi benalu di dahan
makna: menggambarkan kondisi tentang manusia yang hanya menjadi alat birokrasi, ilmu didominasi barat, dan haya menjadi benalu negara
Gelap pandanganku gelap Pendidikan tidak memberikan pencerahan Latihan-latihan tidak memberikan pekerjaan Gelap, keluh kesahku gelap Orang yang hidup di dalam pengangguran
makna: menceritakan kebingungan terhadap kondisi saat itu yang melihat banyak pengangguran karena pendidikan tidak memiliki pengaruh apa-apa.
Apakah yang terjadi di sekitarku ini? Karena tak bisa kita tafsirkan, Lebih enak kita lari dalam puisi ganja.
makna: rasa frustasi membuat penulis ingin melarikan diri ke ranah-ranah estetika, yaitu puisi
Apa artinya tanda-tanda yang rumit ini? Apakah ini? Apakah ini? Ah, di dalam kemabukan Wajah berdarah Aku terlihat sebagai bulan.
makna: penulis melihat semua fenomena yang terjadi sebagai sebuah tanda tentang kecarut-marutan.
Mengapa kita harus terima hidup begini? Seseorang berhak diberi ijazah dokter, Dianggap sebagai orang terpelajar, Tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan, Dan bila ada tirani yang merajalela ia diam tidak bicara kerjanya hanya menyuntik saja
makna: banyak penguasa yang dipilih tanpa melihat kemampuannya. Di dalam bait ini disimbolkan sebagai ijazah dan terpelajar
Bagaimana? Apakah kita akan terus diam saja Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum Dianggap sebagai bendera-bendera upacara, Sementara hukum dikhianati berulang kali Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi Dianggap bunga plastik, Sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.
Makna: semua yang seharusnya dihormati dan dilaksanakan hanya dianggap sebagai perhiasan smata. Hukum ada tetapi dilanggar
Kita berada di pusaran tatawarna Yang ajaib dan tidak terbaca Kita berada di dalam penjara kabut yang memabukkan Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan, Dan bila luput Kita memukul dan mencakar Ke arah udara
makna: pemuda saat ini berada dalam pusaran kesenangaan yang melupakan esensi hidup. dan memungkinkan terjadi kekacauan di akhirnya
Kita adalah angkatan gagap Yang diperanakkan oleh angkatan kurang ajar Daya hidup telah diganti oleh nafsu Pencerahan telah diganti oleh pembatasan kita adalah angkatan yang berbahaya
makna: menggambarkan kondisi pemuda saat ini yang berasa dalam masa kritis karena tinggi nafsu rendah ilmu
19. Makna dan larik puisi sajak anak muda
Puisi adalah salah satu karya sastra Indonesia yang berasal dari dua periode yang berbeda. Salah satunya berasal dari sastra lama, sementara yang lainnya berasal dari periode sastra baru. Puisi yang berasal dari periode sastra baru lebih kita kenal dengan sebutan puisi kontemporer, sebuah puisi yang berupaya melepaskan diri dari berbagai ketentuan yang mengikat puisi lama.
PembahasanPada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menyajikan makna dan larik puisi sajak anak muda. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
Sajak Anak Muda
Kita adalah angkatan gagap yang diperanakkan oleh angkatan takabur Kita kurang pendidikan resmi di dalam hal keadilan, karena tidak diajarkan berpolitik. dan tidak diajar dasar ilmu hukum
makna: menggambarkan kondisi anak muda indonesia yang tidak memahami keadilan karena tidak diajarkan tentang ilmu politik dan hukum.
kita melihat kabur pribadi orang karwena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa. Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus, karena tidak diajar filsafat atau logika.
makna: memiliki mental menjadi orang yang suka berprasangka dan suka menilai orang lain tanpa dasar yang kuat
Apakah kita tidak dimaksud Untuk mengerti itu semua? Apakah kita hanya dipersiapkan Untuk menjadi alat saja?
makna: mempertanyakan tentang posisi anak muda yang kemungkinan hanya akan menjadi alat saja
Inilah gambaran rata-rata Pemuda tamatan S.L.A., Pemuda menjelang dewasa
makna: menggambarkan kondisi pemuda saat itu secara umum
Dasar pendidikan kita adal;ah kepatuahn Bukan pertukaran pikiran.
makna: menggambarkan pemuda saat ini dikondisikan untuk patuh, bukan berdialektika dan berpikir.
Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan, Dan bukan ilmu latihan menguraikan.
makna: ilmu haya sekadar dihafalkan, bukan dipahami
Dasar keadilan di dalam pergaulan, Serta pengetahuan akan kelakuan manusia, Sebagai kelompok atau sebagai pribadi Tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.
makna: hakikat kemanusiaan yang sesungguhnya diangap sebagai ilmu yang tidak penting
Kenyataan di dunia menjadi remang-remang Gejala-gejala yang muncul jadi lalu lalang Tidak bisa kita hubung-hubungkan. Kita marah pada diri sendiri. Kita sebal terhadap masa depan. Lalu akhirnya, Menikmati masa bodoh dan santai
makna: dengan segala keadaan yang tidak menentu tersebut, akhirnya pemuda cenderung untuk menikmati masa bodoh dan hidup santai.
Di dalam kegagapan Kita hanya bisa membeli dan memakai, Tanpa bisa mencipta Kita tak bisa memimpin, Tetapi hanya bisa berkuasa Persis seperti bapa-bapa kita
makna: menggambarkan kondisi manusia yang hanya menjadi konsumen dan dikuasai sebagaimana generasi sebelumnya
Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat Di sana anak-anak memang disiapkan Untuk menjadi alat dari industri Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti. Tetapi kita dipersiapkan untuk menjadi alat apa? Kita hanya menjadi alat birokrasi! Dan birokrasi menjadi berlebihan Tanpa kegunaan Menjadi benalu di dahan
makna: menggambarkan kondisi tentang manusia yang hanya menjadi alat birokrasi, ilmu didominasi barat, dan haya menjadi benalu negara
Gelap pandanganku gelap Pendidikan tidak memberikan pencerahan Latihan-latihan tidak memberikan pekerjaan Gelap, keluh kesahku gelap Orang yang hidup di dalam pengangguran
makna: menceritakan kebingungan terhadap kondisi saat itu yang melihat banyak pengangguran karena pendidikan tidak memiliki pengaruh apa-apa.
Apakah yang terjadi di sekitarku ini? Karena tak bisa kita tafsirkan, Lebih enak kita lari dalam puisi ganja.
makna: rasa frustasi membuat penulis ingin melarikan diri ke ranah-ranah estetika, yaitu puisi
Apa artinya tanda-tanda yang rumit ini? Apakah ini? Apakah ini? Ah, di dalam kemabukan Wajah berdarah Aku terlihat sebagai bulan.
makna: penulis melihat semua fenomena yang terjadi sebagai sebuah tanda tentang kecarut-marutan.
Mengapa kita harus terima hidup begini? Seseorang berhak diberi ijazah dokter, Dianggap sebagai orang terpelajar, Tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan, Dan bila ada tirani yang merajalela ia diam tidak bicara kerjanya hanya menyuntik saja
makna: banyak penguasa yang dipilih tanpa melihat kemampuannya. Di dalam bait ini disimbolkan sebagai ijazah dan terpelajar
Bagaimana? Apakah kita akan terus diam saja Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum Dianggap sebagai bendera-bendera upacara, Sementara hukum dikhianati berulang kali Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi Dianggap bunga plastik, Sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.
Makna: semua yang seharusnya dihormati dan dilaksanakan hanya dianggap sebagai perhiasan smata. Hukum ada tetapi dilanggar
...
Pelajari lebih lanjutPada materi ini, kamu dapat belajar tentang puisi:
https://brainly.co.id/tugas/2072217
Detil jawabanKelas: SMA
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Bab: -
Kode kategori: -
kata kunci: makna, larik, puisi, sajak anak muda
20. makna dari puisi sajak anak muda sampai bait terakhir
Sajak anak muda itu seperti kisah persahabatan atau percintaan
Kayanya soalnya cuman itu yang w tau:'v
21. Mencari majas dari puisi sajak anak muda
Mencari majas dalam sebuah puisi sebaiknya memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan majas. Majas adalah kalimat kiasan yang berfungsi untuk memperindah puisi tersebut sehingga pembaca ikut merasakan kejadian atau pesan dalam puisi tersebut. Dalam puisi sajak anak muda karangan WS Rendra, pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang adalah rasa kekecewaannya dan kegelisahannya pada sistem pendidikan di Indonesia. Itulah sebabnya banyak ditemukan beberapa majas disini.
Pertama, pada kutipan kalimat sajak "..... diperanakkan oleh angkatan yang takabur" merupakan majas yang bermaksud mengejek atau menyindir generasi tua sebagai generasi yang sombong. Dengan demikian pada kalimat ini ada majas sarkasme. Majas ini merupakan majas yang bertujuan menyindir dengan nada marah. Kedua, pada kalimat "....dan industri mereka berjalan tanpa henti" merupakan majas personifikasim yaitu majas yang bertujuan untuk membandingkan atau mengumpamakan benda mati seperti manusia yang bernyawa. Kata industi dan berjalan tanpa henti adalah contoh majas personifikasi dalam puisi ini. Ketiga, penggalan kalimat...."tanpa kegunaan, menjadi benalu di dalam" adalah termasuk unsur majas metafora, yang merupakan majas perbandingan atau menyamakan langsung. Keempat, penggalan kalimat " wajah yang berdarah akan terlihat seperti bulan" adalah termasuk majas simile yangmana majas ini membandingkan kata penghubung dengan kata depannya. Kelima, kalimat "Ia diam tidak bicara" adalah merupakan majas pleonasme yang artinya majas penegasan karena ada diam dan tidak bicara. Dengan demikian dapat disimpulkan majas dalam sajak anak muda adalah majas sarkasme, personifikasi, metafora, simile dan pleonasme.
22. Tentukan suasana puisi, makna puisi, dan tema puisi dari puisi "Sajak Anak Muda"
Jawaban:
suasanapuisi sedih
makna puisi kita kekurangan pendidikan keadilan.
tema dasar pendidikan
23. jelaskan puisi sajak anak muda
puisi sanjak anak muda adalah puisi untuk neningkatkan motifasi anak bangsa
24. puisi sajak anak muda termasuk jenis puisi?
Jawaban:
Tergantung puisinya tentang apa. Apakah tentang makanan atau cinta
Penjelasan:
25. makna dari puisi sajak anak muda
Jawaban:
PUISI SAJAK ANAK MUDAPenjelasan:
menggambarkan kondisi anak muda indonesia yang tidak memahami keadilan karena tidak diajarkan tentang ilmu politik dan hukum. kita melihat kabur pribadi orang karwena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa. Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus, karena tidak diajar filsafat atau logika.
NB : Support Saya ya..Teman Teman
BERIKAN TERCERDAS √Jawaban:
✍️Jawab
Makna adalah menggambarkan tentang Anak muda yang tidak memahami keadilan karena tidak diajarkan ilmu politik dan hukum.
26. Apakah makna dari puisi sajak anak muda dengan lengkap
Kita adalah angkatan gagap yang diperanakkan oleh angkatan takabur Kita kurang pendidikan resmi di dalam hal keadilan, karena tidak diajarkan berpolitik. dan tidak diajar dasar ilmu hukum
makna: menggambarkan kondisi anak muda indonesia yang tidak memahami keadilan karena tidak diajarkan tentang ilmu politik dan hukum.
kita melihat kabur pribadi orang karwena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa. Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus, karena tidak diajar filsafat atau logika.
makna: memiliki mental menjadi orang yang suka berprasangka dan suka menilai orang lain tanpa dasar yang kuat
Apakah kita tidak dimaksud Untuk mengerti itu semua? Apakah kita hanya dipersiapkan Untuk menjadi alat saja?
makna: mempertanyakan tentang posisi anak muda yang kemungkinan hanya akan menjadi alat saja
Inilah gambaran rata-rata Pemuda tamatan S.L.A., Pemuda menjelang dewasa
makna: menggambarkan kondisi pemuda saat itu secara umum
Dasar pendidikan kita adal;ah kepatuahn Bukan pertukaran pikiran.
makna: menggambarkan pemuda saat ini dikondisikan untuk patuh, bukan berdialektika dan berpikir.
Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan, Dan bukan ilmu latihan menguraikan.
makna: ilmu haya sekadar dihafalkan, bukan dipahami
Dasar keadilan di dalam pergaulan, Serta pengetahuan akan kelakuan manusia, Sebagai kelompok atau sebagai pribadi Tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.
makna: hakikat kemanusiaan yang sesungguhnya diangap sebagai ilmu yang tidak penting
Kenyataan di dunia menjadi remang-remang Gejala-gejala yang muncul jadi lalu lalang Tidak bisa kita hubung-hubungkan. Kita marah pada diri sendiri. Kita sebal terhadap masa depan. Lalu akhirnya, Menikmati masa bodoh dan santai
makna: dengan segala keadaan yang tidak menentu tersebut, akhirnya pemuda cenderung untuk menikmati masa bodoh dan hidup santai.
Di dalam kegagapan Kita hanya bisa membeli dan memakai, Tanpa bisa mencipta Kita tak bisa memimpin, Tetapi hanya bisa berkuasa Persis seperti bapa-bapa kita
makna: menggambarkan kondisi manusia yang hanya menjadi konsumen dan dikuasai sebagaimana generasi sebelumnya
Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat Di sana anak-anak memang disiapkan Untuk menjadi alat dari industri Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti. Tetapi kita dipersiapkan untuk menjadi alat apa? Kita hanya menjadi alat birokrasi! Dan birokrasi menjadi berlebihan Tanpa kegunaan Menjadi benalu di dahan
makna: menggambarkan kondisi tentang manusia yang hanya menjadi alat birokrasi, ilmu didominasi barat, dan haya menjadi benalu negara
Gelap pandanganku gelap Pendidikan tidak memberikan pencerahan Latihan-latihan tidak memberikan pekerjaan Gelap, keluh kesahku gelap Orang yang hidup di dalam pengangguran
makna: menceritakan kebingungan terhadap kondisi saat itu yang melihat banyak pengangguran karena pendidikan tidak memiliki pengaruh apa-apa.
Apakah yang terjadi di sekitarku ini? Karena tak bisa kita tafsirkan, Lebih enak kita lari dalam puisi ganja.
makna: rasa frustasi membuat penulis ingin melarikan diri ke ranah-ranah estetika, yaitu puisi
Apa artinya tanda-tanda yang rumit ini? Apakah ini? Apakah ini? Ah, di dalam kemabukan Wajah berdarah Aku terlihat sebagai bulan.
makna: penulis melihat semua fenomena yang terjadi sebagai sebuah tanda tentang kecarut-marutan.
Mengapa kita harus terima hidup begini? Seseorang berhak diberi ijazah dokter, Dianggap sebagai orang terpelajar, Tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan, Dan bila ada tirani yang merajalela ia diam tidak bicara kerjanya hanya menyuntik saja
makna: banyak penguasa yang dipilih tanpa melihat kemampuannya. Di dalam bait ini disimbolkan sebagai ijazah dan terpelajar
Bagaimana? Apakah kita akan terus diam saja Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum Dianggap sebagai bendera-bendera upacara, Sementara hukum dikhianati berulang kali Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi Dianggap bunga plastik, Sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.
Makna: semua yang seharusnya dihormati dan dilaksanakan hanya dianggap sebagai perhiasan smata. Hukum ada tetapi dilanggar
Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/10622215#readmore
27. Suasana puisi sajak anak muda tiap sajak
Sajak Anak Muda
Kita adalah angkatan gagap
yang diperanakkan oleh angkatan takabur
Kita kurang pendidikan resmi
di dalam hal keadilan,
karena tidak diajarkan berpolitik.
dan tidak diajar dasar ilmu hukum
kita melihat kabur pribadi orang
karwena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.
Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus,
karena tidak diajar filsafat atau logika.
Apakah kita tidak dimaksud
Untuk mengerti itu semua?
Apakah kita hanya dipersiapkan
Untuk menjadi alat saja?
Inilah gambaran rata-rata
Pemuda tamatan S.L.A.,
Pemuda menjelang dewasa
Dasar pendidikan kita adal;ah kepatuahn
Bukan pertukaran pikiran.
Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan,
Dan bukan ilmu latihan menguraikan.
Dasar keadilan di dalam pergaulan,
Serta pengetahuan akan kelakuan manusia,
Sebagai kelompok atau sebagai pribadi
Tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.
Kenyataan di dunia menjadi remang-remang
Gejala-gejala yang muncul jadi lalu lalang
Tidak bisa kita hubung-hubungkan.
Kita marah pada diri sendiri.
Kita sebal terhadap masa depan.
Lalu akhirnya,
Menikmati masa bodoh dan santai
Di dalam kegagapan
Kita hanya bisa membeli dan memakai,
Tanpa bisa mencipta
Kita tak bisa memimpin,
Tetapi hanya bisa berkuasa
Persis seperti bapa-bapa kita
Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat
Di sana anak-anak memang disiapkan
Untuk menjadi alat dari industri
Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti.
Tetapi kita dipersiapkan untuk menjadi alat apa?
Kita hanya menjadi alat birokrasi!
Dan birokrasi menjadi berlebihan
Tanpa kegunaan
Menjadi benalu di dahan
Gelap pandanganku gelap
Pendidikan tidak memberikan pencerahan
Latihan-latihan tidak memberikan pekerjaan
Gelap, keluh kesahku gelap
Orang yang hidup di dalam pengangguran
Apakah yang terjadi di sekitarku ini?
Karena tak bisa kita tafsirkan,
Lebih enak kita lari dalam puisi ganja.
Apa artinya tanda-tanda yang rumit ini?
Apakah ini? Apakah ini?
Ah, di dalam kemabukan
Wajah berdarah
Aku terlihat sebagai bulan.
Mengapa kita harus terima hidup begini?
Seseorang berhak diberi ijazah dokter,
Dianggap sebagai orang terpelajar,
Tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan,
Dan bila ada tirani yang merajalela
ia diam tidak bicara
kerjanya hanya menyuntik saja
Bagaimana? Apakah kita akan terus diam saja
Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum
Dianggap sebagai bendera-bendera upacara,
Sementara hukum dikhianati berulang kali
Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi
Dianggap bunga plastik,
Sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.
Kita berada di pusaran tatawarna
Yang ajaib dan tidak terbaca
Kita berada di dalam penjara kabut yang memabukkan
Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan,
Dan bila luput
Kita memukul dan mencakar
Ke arah udara
Kita adalah angkatan gagap
Yang diperanakkan oleh angkatan kurang ajar
Daya hidup telah diganti oleh nafsu
Pencerahan telah diganti oleh pembatasan
kita adalah angkatan yang berbahaya
28. Sebutkan unsur puisi yang berupa sajak tema dan amanat
tema
amanat
alur
jenis kalimat
29. suasana dan larik yang ada di puisi sajak anak muda
Kategori soal : Bahasa Indonesia - Puisi Lama
Kelas : X
Pembahasan:
Puisi yang berjudul "Sajak Anak Muda" merupakan karangan dari WS. Rendra
Isi dari puisi tersebut antara lain:
1. Tema : angkatan gagap, yang diambil dari
Kita adalah angkatan gagap yang diperanakkan oleh angkatan takabur.
Kita kurang pendidikan resmi di dalam hal keadilan, karena tidak diajarkan berpolitik, dan tidak diajar dasar ilmu hukum. Kita melihat takabur pribadi orang, karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.
2. Latar :
tempat : Indonesia
waktu : masa kini
suasana : kekecewaan yang mendalam terhadap sistem pendidikan dan generasi pemuda dan kaum kapitalis yang selalu mengatur dan menindas generasi muda dan menjadikan alat saja
3. Alur : maju
4. Majas dan larik :
- majas metafora : "angkatan gagap"
- majas perumpamaan : "di dalam kemabukan Wajah berdarah Aku terlihat sebagai bulan" dan "Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi dianggap bunga plastik sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi"
- majas Erotesi : "Apakah kita persiapkan Untuk menjadi alat saja?"
5. Amanat : jadilah generasi muda yang berguna dan tidak mengikuti arus
30. Apa tema, nada, perasaan dan amanat dalam puisi sajak hujan
Penjelasan:
jawab sendiri
31. Apa makna seanjutnya dari puisi sajak anak muda
Jawaban:
https://medium.com/@Corson123Daviel/game-of-thrones-season-8-episode-4-eng-sub-new-episodes-ae598bbfd92b
Penjelasan:
32. teks anekdot dari puisi sajak anak muda
Puisi sajak anak muda
Kita adalah angkatan gagap
yang diperanakkan oleh angkatan takabur.
Kita kurang pendidikan resmi
di dalam hal keadilan,
karena tidak diajarkan berpolitik,
dan tidak diajar dasar ilmu hukum
Kita melihat kabur pribadi orang,
karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.
Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus,
karena tidak diajar filsafat atau logika.
Apakah kita tidak dimaksud
untuk mengerti itu semua ?
Apakah kita hanya dipersiapkan
untuk menjadi alat saja ?
inilah gambaran rata-rata
pemuda tamatan SLA,
pemuda menjelang dewasa.
Dasar pendidikan kita adalah kepatuhan.
Bukan pertukaran pikiran.
Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan,
dan bukan ilmu latihan menguraikan.
Dasar keadilan di dalam pergaulan,
serta pengetahuan akan kelakuan manusia,
sebagai kelompok atau sebagai pribadi,
tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.
Kenyataan di dunia menjadi remang-remang.
Gejala-gejala yang muncul lalu lalang,
tidak bisa kita hubung-hubungkan.
Kita marah pada diri sendiri
Kita sebal terhadap masa depan.
Lalu akhirnya,
menikmati masa bodoh dan santai.
Di dalam kegagapan,
kita hanya bisa membeli dan memakai
tanpa bisa mencipta.
Kita tidak bisa memimpin,
tetapi hanya bisa berkuasa,
persis seperti bapak-bapak kita.
Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat.
Di sana anak-anak memang disiapkan
Untuk menjadi alat dari industri.
Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti.
Tetapi kita dipersiapkan menjadi alat apa ?
Kita hanya menjadi alat birokrasi !
Dan birokrasi menjadi berlebihan
tanpa kegunaan -
menjadi benalu di dahan.
Gelap. Pandanganku gelap.
Pendidikan tidak memberi pencerahan.
Latihan-latihan tidak memberi pekerjaan
Gelap. Keluh kesahku gelap.
Orang yang hidup di dalam pengangguran.
Apakah yang terjadi di sekitarku ini ?
Karena tidak bisa kita tafsirkan,
lebih enak kita lari ke dalam puisi ganja.
Apakah artinya tanda-tanda yang rumit ini ?
Apakah ini ? Apakah ini ?
Ah, di dalam kemabukan,
wajah berdarah
akan terlihat sebagai bulan.
Mengapa harus kita terima hidup begini ?
Seseorang berhak diberi ijazah dokter,
dianggap sebagai orang terpelajar,
tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan.
Dan bila ada ada tirani merajalela,
ia diam tidak bicara,
kerjanya cuma menyuntik saja.
Bagaimana ? Apakah kita akan terus diam saja.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum
dianggap sebagi bendera-bendera upacara,
sementara hukum dikhianati berulang kali.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi
dianggap bunga plastik,
sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.
Kita berada di dalam pusaran tatawarna
yang ajaib dan tidak terbaca.
Kita berada di dalam penjara kabut yang memabukkan.
Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan.
Dan bila luput,
kita memukul dan mencakar
ke arah udara
Kita adalah angkatan gagap.
Yang diperanakan oleh angkatan kurangajar.
Daya hidup telah diganti oleh nafsu.
Pencerahan telah diganti oleh pembatasan.
Kita adalah angkatan yang berbahaya.Maksutnya itu apa ?
Sajak Anak Muda
Kita adalah angkatan gagap
yang diperanakkan oleh angkatan takabur.
Kita kurang pendidikan resmi
di dalam hal keadilan,
karena tidak diajarkan berpolitik,
dan tidak diajar dasar ilmu hukum
Kita melihat kabur pribadi orang,
karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.
Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus,
karena tidak diajar filsafat atau logika.
Apakah kita tidak dimaksud
untuk mengerti itu semua ?
Apakah kita hanya dipersiapkan
untuk menjadi alat saja ?
inilah gambaran rata-rata
pemuda tamatan SLA,
pemuda menjelang dewasa.
Dasar pendidikan kita adalah kepatuhan.
Bukan pertukaran pikiran.
Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan,
dan bukan ilmu latihan menguraikan.
Dasar keadilan di dalam pergaulan,
serta pengetahuan akan kelakuan manusia,
sebagai kelompok atau sebagai pribadi,
tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.
Kenyataan di dunia menjadi remang-remang.
Gejala-gejala yang muncul lalu lalang,
tidak bisa kita hubung-hubungkan.
Kita marah pada diri sendiri
Kita sebal terhadap masa depan.
Lalu akhirnya,
menikmati masa bodoh dan santai.
Di dalam kegagapan,
kita hanya bisa membeli dan memakai
tanpa bisa mencipta.
Kita tidak bisa memimpin,
tetapi hanya bisa berkuasa,
persis seperti bapak-bapak kita.
Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat.
Di sana anak-anak memang disiapkan
Untuk menjadi alat dari industri.
Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti.
Tetapi kita dipersiapkan menjadi alat apa ?
Kita hanya menjadi alat birokrasi !
Dan birokrasi menjadi berlebihan
tanpa kegunaan -
menjadi benalu di dahan.
Gelap. Pandanganku gelap.
Pendidikan tidak memberi pencerahan.
Latihan-latihan tidak memberi pekerjaan
Gelap. Keluh kesahku gelap.
Orang yang hidup di dalam pengangguran.
Apakah yang terjadi di sekitarku ini ?
Karena tidak bisa kita tafsirkan,
lebih enak kita lari ke dalam puisi ganja.
Apakah artinya tanda-tanda yang rumit ini ?
Apakah ini ? Apakah ini ?
Ah, di dalam kemabukan,
wajah berdarah
akan terlihat sebagai bulan.
Mengapa harus kita terima hidup begini ?
Seseorang berhak diberi ijazah dokter,
dianggap sebagai orang terpelajar,
tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan.
Dan bila ada ada tirani merajalela,
ia diam tidak bicara,
kerjanya cuma menyuntik saja.
Bagaimana ? Apakah kita akan terus diam saja.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum
dianggap sebagi bendera-bendera upacara,
sementara hukum dikhianati berulang kali.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi
dianggap bunga plastik,
sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.
Kita berada di dalam pusaran tatawarna
yang ajaib dan tidak terbaca.
Kita berada di dalam penjara kabut yang memabukkan.
Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan.
Dan bila luput,
kita memukul dan mencakar
ke arah udara
Kita adalah angkatan gagap.
Yang diperanakan oleh angkatan kurangajar.
Daya hidup telah diganti oleh nafsu.
Pencerahan telah diganti oleh pembatasan.
Kita adalah angkatan yang berbahaya.
#maafKalauSalah
33. Tentukan ritme yang ada dalam puisi sajak anak muda?
Jawaban:
ada 8 buah
Penjelasan:
ritme sempurna
ritme tak sempurna
ritme mutlak
ritme terbuka
ritme tertutup
ritme aliterasi
ritme asonasi
ritme disonasi
34. apa tema dari puisi sajak anak muda karya W.S Rendra
Sajak Anak Muda
Pengarang: W.S Rendra
Kategori: W.S Rendra
Kita adalah angkatan gagap
yang diperanakkan oleh angkatan takabur.
Kita kurang pendidikan resmi
di dalam hal keadilan,
karena tidak diajarkan berpolitik,
dan tidak diajar dasar ilmu hukum
Kita melihat kabur pribadi orang,
karena tidak diajarkan kebatinan atau ilmu jiwa.
Kita tidak mengerti uraian pikiran lurus,
karena tidak diajar filsafat atau logika.
Apakah kita tidak dimaksud
untuk mengerti itu semua ?
Apakah kita hanya dipersiapkan
untuk menjadi alat saja ?
inilah gambaran rata-rata
pemuda tamatan SLA,
pemuda menjelang dewasa.
Dasar pendidikan kita adalah kepatuhan.
Bukan pertukaran pikiran.
Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan,
dan bukan ilmu latihan menguraikan.
Dasar keadilan di dalam pergaulan,
serta pengetahuan akan kelakuan manusia,
sebagai kelompok atau sebagai pribadi,
tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.
Kenyataan di dunia menjadi remang-remang.
Gejala-gejala yang muncul lalu lalang,
tidak bisa kita hubung-hubungkan.
Kita marah pada diri sendiri
Kita sebal terhadap masa depan.
Lalu akhirnya,
menikmati masa bodoh dan santai.
Di dalam kegagapan,
kita hanya bisa membeli dan memakai
tanpa bisa mencipta.
Kita tidak bisa memimpin,
tetapi hanya bisa berkuasa,
persis seperti bapak-bapak kita.
Pendidikan negeri ini berkiblat ke Barat.
Di sana anak-anak memang disiapkan
Untuk menjadi alat dari industri.
Dan industri mereka berjalan tanpa berhenti.
Tetapi kita dipersiapkan menjadi alat apa ?
Kita hanya menjadi alat birokrasi !
Dan birokrasi menjadi berlebihan
tanpa kegunaan -
menjadi benalu di dahan.
Gelap. Pandanganku gelap.
Pendidikan tidak memberi pencerahan.
Latihan-latihan tidak memberi pekerjaan
Gelap. Keluh kesahku gelap.
Orang yang hidup di dalam pengangguran.
Apakah yang terjadi di sekitarku ini ?
Karena tidak bisa kita tafsirkan,
lebih enak kita lari ke dalam puisi ganja.
Apakah artinya tanda-tanda yang rumit ini ?
Apakah ini ? Apakah ini ?
Ah, di dalam kemabukan,
wajah berdarah
akan terlihat sebagai bulan.
Mengapa harus kita terima hidup begini ?
Seseorang berhak diberi ijazah dokter,
dianggap sebagai orang terpelajar,
tanpa diuji pengetahuannya akan keadilan.
Dan bila ada ada tirani merajalela,
ia diam tidak bicara,
kerjanya cuma menyuntik saja.
Bagaimana ? Apakah kita akan terus diam saja.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu hukum
dianggap sebagi bendera-bendera upacara,
sementara hukum dikhianati berulang kali.
Mahasiswa-mahasiswa ilmu ekonomi
dianggap bunga plastik,
sementara ada kebangkrutan dan banyak korupsi.
Kita berada di dalam pusaran tatawarna
yang ajaib dan tidak terbaca.
Kita berada di dalam penjara kabut yang memabukkan.
Tangan kita menggapai untuk mencari pegangan.
Dan bila luput,
kita memukul dan mencakar
ke arah udara
Kita adalah angkatan gagap.
Yang diperanakan oleh angkatan kurangajar.
Daya hidup telah diganti oleh nafsu.
Pencerahan telah diganti oleh pembatasan.
Kita adalah angkatan yang berbahaya.
Pejambon, Jakarta, 23 Juni 1977
Potret Pembangunan dalam Puisi
Tema puisi Sajak anak muda karya W.S Rendra adalah Kedudukan.
Dimana pada puisi diatas berisi tentang kehidupan muda-mudi Indonesia yang gaptek (gagap teknologi) serta belum dikuasinya ilmu-ilmu seperti filsafat dan logika sehingga hanya patuh saja menuruti perintah tanpa bisa mengelak
35. Citraan dalam puisi "Sajak Anak Muda" ?
Memaksa / menyuruh para anak muda untuk semakin lebih baik dan belajar lebih giat, dll.
Semoga membantu :D
Jadikan jawaban terbaik ya ^_^
36. apa makna yang terkandung dalam puisi sajak anak muda
anak muda zaman sekarang harus memiliki semangat juang yang besar
37. makan dan larik puisi sajak anak muda
Jawaban:
mohon di jelaskan dan di perbaiki kata kata nya
38. nilai dari puisi sajak anak muda
Puisi "Sajak Anak Muda" merupakan salah satu karya dari legenda sastra Indonesia, yaitu WS Rendra. Melalui puisi ini, ia ingin menyampaikan kritik dan kekhawatirannya tentang dunia pendidikan Indonesia.
Lebih lanjut, kakak akan menyampaikan nilai dari puisi ini:
Pendidikan Indonesia jauh dari hakikat pendidikan yang sebenarnya. Para murid diajarkan untuk bukan untuk mengoptimalkan daya pikirnya, tapi patuh pada sistem yang ada. Para murid hanya diajarkan tentang mata pelajaran, dan bukan tentang keadilan. Para murid pun tidak diajarkan tentang kehidupan, cara berinteraksi dengan orang lain, tenggang rasa, dan saling menghormati satu sama lain.
Menurut Rendra, alih-alih menggunakan pendidikan untuk membentuk pribadi yang berkualitas, dunia pendidikan Indonesia membentuk siswanya menjadi alat pemenuh kebutuh industri. Siswa diajar untuk patuh, bukan saling bertukar pikiran dan mengembangkan daya nalar mereka.
Renda juga mengkritik bahwa sekolah adalah tempat untuk belajar tentang kehidupan, bukan tempat untuk belajar pafalan atau menguraikan. Rendra bahkan menyatakan bahwa dunia pendidikan di Indonesia seolah-olah mengatakan bahwa lebih penting menjadi 'budak' industri daripada memahami kehidupan.
Akibatnya, tidak sedikit dari mereka yang pernah mengecap pendidikan menjadi gamang ketika masuk ke dunia nyata dan gagal menghadapi tantangan. Tidak sedikit juga yang malah menyerah, menjadi pengangguran, dan menikmati hidup yang tanpa tujuan dengan santai.
Rendra juga mengritik betapa pendidikan tidak berubah selama beberapa generasi meskipun kehidupan sudah berubah sangat drastis. Seringkali nilai yang didapat lewat pendidikan adalah nilai yang sama yang diajarkan kepada beberapa generasi di atas kita. Akibatnya, kita pun hanya bisa menghadapi kehidupan sebatas mereka, tanpa bisa berkembang lebih jauh.
Pendidikan yang tanpa arah dan tujuan ini pada akhirnya akan merugikan semua pihak. Tak heran jika banyak penggangguran meski mereka sudah mengantongi gelar sarjana. Tak heran banyak pengguna narkoba yang pernah mengecam pendidikan tinggi. Mereka frustasi karena toh, pendidikan yang mereka kecap hampir tidak ada artinya.
Carut-marutnya pendidikan Indonesia bahkan berdampak ke pemerintahan. Banyak orang yang hanya bermodalkan ijazah, tapi tidak punya kemampuan pada akhirnya dipilih untuk memegang peran di pemerintahan.
Pendidikan pun menjadi tak berguna karena hanya menghasilkan alumni dan bukan orang-orang yang akan memberikan peran yang besar bagi masyarakat dan negara. Pendidikan hanya dianggap sebatas ijazah dan bukan kesempatan untuk belajar hal yang lebih baik.
Di akhir puisinya, Rendra bahkan mengatakan bahwa generasi pemuda saat ini terkenal karena nafsu mereka yang tinggi untuk mengejar pendidikan, tapi toh tetap rendah ilmu.
Contoh lain tentang puisi WS Rendra dapat kamu temukan disini:
https://brainly.co.id/tugas/4169440
Kesimpulan:
Dalam puisi "Sajak Anak Muda", WS Rendra menyampaikan kritiknya atas dunia pendidikan Indonesia yang dianggapnya hampir tidak ada gunanya karena mengajarkan siswa untuk menjadi alat pemuas kebutuhan industri dan bukan sebagai sarana mengembangkan daya nalar.
Kelas: XI
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Kategori: Makna yang Terkandung dalam Puisi dan Kata Bermakna Lambang
Kata kunci: WS Rendra, pendidikan
39. apa tema dari puisi sajak anak muda karya W.S Rendra
dalam puisi Sajak Anak Muda adalah kenyataan yang dialami oleh golongan masyarakat yang menderita, yakni kaum buruh dan tani. Penggambarabn kenyataan tersebut dimaksudkan untuk membangkitkan pertentangan kelas, yakni bangkitnya kaum buruh dan tani untuk melawan kaum borjuis atau kapitalis bahkan pemerintahan.
40. Apa yg ingin disampaikan oleh penyair dari puisi sajak anak muda
Untuk memajukan generasi muda