tuliskan puisi lama bekasi, bukan karawang bekasi!
1. tuliskan puisi lama bekasi, bukan karawang bekasi!
KARAWANG BEKASI
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
Tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami
Terbayang kami maju dan berdegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum apa-apa
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu jiwa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan
Atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak bisa lagi berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang-kenanglah kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung Syahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang-kenanglah kami
Yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi
2. makna puisi karawang bekasi
merupakan puisi yang menggambarkan perjuangan yang hampir berakhir.. entah suatu masalah apa yang menyebabkannya
3. karawang bekasi merupakan puisi karangan.....
Karangan
Chairil AnwarMerupakan puisi karangan Chairil Anwar
4. lagu apa yang cocok untuk musikalisasi puisi karawang bekasi?
kiss the rain ... Maybe...lagu melo dan klasik
5. puisi karawang bekasi karya chairil anwar
KRAWANG - BEKASI
karya:Chairil anwar
Kami yang kini berbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yg tidak lagi mendengar deru kami
terbayang kami maju dan berdegap hati?
kami bicara padamu dalam hening di mlm sepi
jika dada rasa hampa dan jam dinding yg berdetak
kami mati muda.yg tinggal tulang diliputi debu kanang,kenanglah kami
kami sudah coba apa yg kami bisa
tapi kerja belum selesai,belum apa²
kami sudah beri kami punya jiwa kerja belum selesai,
belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
kami cuma tulang-tulang berserakan
tapi adalah kepunyaanmu
kaulah lagi yg tentukan nilai tulalng-tulang berserakan
ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan
kemenangan dan harapan
atau tidak tahu,kami tidak lagi bisa berkata
kaulah sekarang yang berkata
kami bicara padamu dalam hening dimlm sepi
jika ada rasa hampa dan jam dinding yg berdetak
kenang,kenanglah kami
teruskan,teruskanlah jiwa kami
menjaga bung Karno
menjaga bung Hatta
menjaga bung Sjahrir
kami sekarang mayat
berilah kami arti
berjagalah di garis batas pernyataan dan mimpi
kenag,kenanglah kami
yg tinggal tulang diliputi debu
beribu kami terbaring antara Kerawang-Bekasi
6. puisi dari Chairil Anwar seperti yang berjudul 'Diponegoro' atau 'antara Karawang dan Bekasi'
Jawaban:
puisinya ada digambar ya kak ;)
Penjelasan:
semoga membantu7. unsur batin puisi karawang bekasi
Jawaban:
puisi kerawang bekasi
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati?Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi
(*)
Penulis: iam
Editor: abduh imanulhaq
Sumber: Tribun Jateng
Penjelasan:
unsur batin
1 tema:perjuangan para pahlawan yang telah gugur dalam medan perang dan terbaring antara Kota Krawang sampai Kota Bekasi
2 perasaan: sangat tegas, lugas tanpa basa-basi dalam suatu perjuangan
3 nada dan suasana puisi:bersikap rendah hati, angkuh, persuatif, sugestif
4 amanat: amanat ini bergantung pada pekerjaan, cita-cita, pandangan hidup, dan keyakinan yang dianut penyair.
arvi junio larsent
8. makna baris puisi "Karawang bekasi" Chairil Anwar
Si Binatang Jalang”, julukan bagi Chairil Anwar dari karyanya yang berjudul Aku, beliau adalah penyair terkemuka di Indonesia. Diperkirakan beliau telah menulis kurang lebih 240 karya. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin beliau dinobatkan sebagai pelopor angkatan ’45 sekaligus puisi modern Indonesia.
Banyak orang yang menganggap kehidupan Chairil Anwar ini berantakan, penulis pun beranggapan seperti itu. Bagaimana tidak dilihat dari latar belakang kehidupannya beliau lahir dari keluarga yang berada, bahkan beliau diperlakukan manja karena beliau adalah anak tunggal, namun beliau masih cenderung keras kepala dan tidak ingin kehilangan apa pun. Akan tetapi kehidupan keluarganya tetap saja berantakan. kedua orang tuanya berpisah kemudian beliau tinggal bersama ibunya di Batavia (yang sekarang menjadi jakarta) dan beliau mulai berkenalan dengan dunia sastra sekitar tahun 1940.
Dari banyaknya karya yang telah diciptakan oleh Chairil Anwar penulis ingin memaknai salah satu dari karya-karya beliau yang berjudul “Aku”. Menurut penulis makna yang terkandung dalam puisi Aku sangat menarik dan indah.
“Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau”
Seperti pada bait pertama yang memiliki makna bahwa beliau ingin membuang semua kekhawatirannya akan kematian. Dan juga tidak peduli terhadap siapa pun yang merayunya, bahkan tidak juga kekasihnya sendiri.
“Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulan yang terbuang”
Bait kedua memiliki makna bahwa beliau memberikan pesan kepada orang-orang terdekatnya supaya melepaskannya, jika saatnya untuk menghadap sang khalik telah tiba. Bahkan beliau menyebut dirinya sebagai binatang jalang, sebagai simbol kehinaan dirinya.
9. rima puisi karawang bekasitolong dibantu kakak
Jawaban:
Rima akhir: beka si, lagi, kami, hati, (kata yang berbunyi sama dan akhiran sama yg terletak di akhir kata
Penjelasan:
Rima adalah pengulangan bunyi yg berselang
10. Karawang Bekasi buatlah penjelasannya dan isi kata kata dalam puisi
Jawaban:
Karawang-Bekasi menggambarkan kuburan mereka. Pahlawan tersebut gugur setelah berjuang. Kata “teriak 'Merdeka' dan angkat senjata” menggambarkan perjuangan mereka.
_________________
JADIKANJAWABAN
TERBAIK!!
11. apa yang diceritakan penyair melalui puisi karawang-bekasi tersebut??
Jawaban:
tentang kemerdekaan
maaf kalau salah
12. unsur fisik dan unsur batin tentang puisi karawang-bekasi
Jawaban:
Tipografi: puisi Karawang-Bekasi hanya terdiri atas sembilan bait. Bait paling sedikit berisi dua baris, sedangkan paling banyak berisi lima baris. Baris paling panjang berisi 12 kata, yang terletak pada bait ketiga. Sementara baris paling pendek terdiri atas tiga kata.
Diksi: pilihan kata yang dipakai terkesan sederhana namun menyiratkan banyak makna. Chairil lebih menekankan pilihan kata yang biasa dipakai dalam bahasa sehari-hari atau ragam lisan.
Misalnya penggunaan kata “bisa” alih-alih menggunakan kata “dapat” atau kata “tapi” yang pada ragam tulis seharusnya menjadi “tetapi”.
Pencitraan: imaji yang didapat dengan membaca puisi Karawang-Bekasi adalah kesedihan dan ratapan. Penyair seolah mengajak pembaca untuk terus mengenang dan merasakan.
Kata konkrit: kata yang berhubungan dengan imaji atau pencitraan antara lain “tulang-tulang” dan “teriak ‘Merdeka’ dan angkat senjata”. Chairil menggambarkan pahlawan kemerdekaan yang gugur dalam medan perang sebagai “tulang-tulang”.
Sementara Karawang-Bekasi menggambarkan kuburan mereka. Pahlawan tersebut gugur setelah berjuang. Kata “teriak ‘Merdeka’ dan angkat senjata” menggambarkan perjuangan mereka.
Majas: Chairil menggunakan majas ironi dalam kalimat “Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi”. Bicara dalam hening menjadi ironi karena keduanya bertentangan. Sedangkan majas eufimisme ditemukan dalam kata “kami cuma tulang-tulang berserakan”.
Bila kita menyebut tubuh yang sudah meninggal sebagai mayat atau jenazah, Chairil merendahkannya dengan menyebut “tulang-tulang berserakan”.
Versifikasi: rima dalam puisi Karawang-Bekasi beragam, tetapi didominasi rima dengan huruf akhir (i). Sementara ritmanya berseling panjang dan pendek. Porsi ritma pendek lebih banyak sehingga iramanya terkesan cepat. Namun pada baris panjang, iramanya menjadi lambat.
Penjelasan:
Berikut analisis struktur fisik puisi Karawang-Bekasi karya Chairil Anwar.
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi
13. isi puisi karawang bekasi
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi
14. puisi bertajuk "karawang bekasi" merupakan karya?
Chairil Anwar .....mungkinn
karawang bekasi tu karya chairil anwar
15. Pengarang Puisi yang berjudul "Karawang Bekasi" ialah...
pengarangnya yaitu chairil anwar pengarang nya chairil anwar
16. dimanakah terletak majas personifikasi pada puisi karawang bekasi
Jawaban:Sepi, gelap mencekam, hanya tersisa tubuh yang dipeluk malam, menggigil kedinginan.
Hari ini satu harapku, pelangi akan muncul tersenyum padaku.
Dompet mulai berbisik meminta untuk segera di isi.
Matahari pagi muncul menyapa orang orang yang tengah menyemai disawah.
Teriakan petir seakan hendak menghancurkan dunia.
Komputer ini menyelesaikan semua tugas tugas yang diberikan padaku selama ini.
Sepi, gelap mencekam, hanya tersisa tubuh yang dipeluk malam, menggigil kedinginan.
Hari ini satu harapku, pelangi akan muncul tersenyum padaku.
Dompet mulai berbisik meminta untuk segera di isi.
Matahari pagi muncul menyapa orang orang yang tengah menyemai disawah.
Teriakan petir seakan hendak menghancurkan dunia.
Komputer ini menyelesaikan semua tugas tugas yang diberikan padaku selama ini.
Penjelasan:
17. puisi karawang-bekasi mempunyai makna tersira.Tolong dijawab dengan benar
Para pahlawan yang dikubur sepanjang jaeak karawang bekadi seakan mengatakan kepada kita kalau mereka sudah tak dapat berteriak lagi, terapi mereka merasa yakin saat mereka maju ke medan perang tidak ada yang akan melupaka perjuangan mereka
18. apa unsur batin pada puisi karawang bekasi?
unsur batin pada puisi karawang bekasi
Disini seakan ada pesan jangan sampai kita lupa terhadap asal usul kita,tempat kita,dimana suatu peristiwa itu terjadi,sekecil apapun tempat itu,kalau mengandung nilai sejarah harus tetap kita hargai sebagaimana mestinya.
19. alamat URL Puisi karawang bekasi chairil anwar
Jawaban:
alamat URL spesifik untuk puisi tertentu oleh Chairil Anwar yang berkaitan dengan Karawang atau Bekasi karena tidak memiliki akses langsung ke internet dan juga tidak memiliki data spesifik mengenai URL tertentu.
Namun, Anda dapat mencari puisi karya Chairil Anwar dengan judul tertentu yang berkaitan dengan Karawang atau Bekasi di mesin pencari atau situs web sastra yang menyediakan kumpulan karya sastra. Pastikan untuk mencari di situs web yang dapat diandalkan atau perpustakaan digital yang sah untuk menemukan puisi yang Anda cari.
Penjelasan:
20. Apa amanat dari puisi karawang-bekasi
Jawaban:
Amanat adalah sebuah pesan, tapi bisa juga berupa perintah yang di sampaikan pengarang kepada pembaca. Pesan atau perintah tersebut bisa tersurat (implisit) dan bisa tersirat (eksplisit), tergantung dari bagaimana cara pengarang mengungkapkanya. Di dalam Puisi Karawang – Bekasi terdapat banyak amanat.
Diantaranya yang diungkapakan oleh pengarang cerita secara tersurat (implisit) adalah pada kalimat
· Kenang, kenaglah kami
· Teruskan, teruskan jiwa kami
· Berikan kami arti
· Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Dan amanat yang diungkapkn pengarang dengan tersirat (eksplisit) antara lain adalah :
· “Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa”
Menurut peneliti puisi, amanat tersebut mempunyai arti “ walaupun Negara ini sudah merdeka, tapi belum bisa mengahargai jasa – jasa pahlawan yang gugur saat berjuang malawan penjajah demi kemerdekaan ”.
· “Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan”
Arti pada amanat ini adalah “ hanya kita sebagai penerus kemerdekaan yang mampu memberi nilai dan menghargai para pahlawan yang telah gugur”.
21. unsur ekstrinsik pada puisi karawang bekasi tolong..????
Penyampaian ingin minta tolong
22. apa batin dari puisi (karawang bekasi)tolong kk jawab
Jawaban:
puisi kerawang bekasi
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati?Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi
(*)
Penulis: iam
Editor: abduh imanulhaq
Sumber: Tribun Jateng
Penjelasan:
unsur batin
1 tema:perjuangan para pahlawan yang telah gugur dalam medan perang dan terbaring antara Kota Krawang sampai Kota Bekasi
2 perasaan: sangat tegas, lugas tanpa basa-basi dalam suatu perjuangan
3 nada dan suasana puisi:bersikap rendah hati, angkuh, persuatif, sugestif
4 amanat: amanat ini bergantung pada pekerjaan, cita-cita, pandangan hidup, dan keyakinan yang dianut penyair.
Penjelasan:
23. Puisi Karawang-Bekasi mempunyai makna tersirat?
kita harus tetap menghargai perjuangan semua pahlawan
24. apa tema puisi dari karawang bekasi karya chairil anwar?dansuasana apa yang terkandung dalam puisi tersebut?
kecintaan kepada tanah air
kalau menurut saya itu sebuah puisi yg bertemakan "PERJUANGAN" .
suasana yg terkandung dlm puisi diatas adalah sangat menyedihkan.
25. deklamasikan puisi"karawang- bekasi" karya chairil anwar dibawah ini
kamu yang kini terbaring antara Karawang -Bekasi tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami .
26. tulislah puisi karawang-bekasi dan struktur batinnya
Jawaban:
Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poites, yang berarti pembangun, pembentuk, pembuat. Dalam bahasa Latin dari kata poeta, yang artinya membangun, menyebabkan, menimbulkan, menyair. Dalam perkembangan selanjutnya, makna kata tersebut menyempit menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak dan kadang-kadang kata kiasan (Sitomorang, 1980:10).
Ketertarikan penganalisis karya sastra terhadap puisi berjudul Karawang – Bekasi Karya Chairil Anwar adalah karena hampir semua kata – kata yang digunakan oleh pengarang puisi memiliki pemaknaan yang dalam. Pada kesempatan ini, penganalisis meneliti puisi berdasarkan teori strukturalis karya sastra, yaitu dengan meneliti unsur intrinsik puisi yang berupa tema, majas, citraan, rima, diksi, dan amanat.
Pada dasarnya, teori strukturalis karya sastra adalah merupakan cara berfikir tentang dunia yang terutama berhubungan dengan tanggapan dan deskriksi struktur – struktur ( Suwardi, 2006:49 ). Penelitian ini dilakukan obyektif yaitu menekankan aspek intrinsik karya sastra. Penelitian struktual akan memandang karya sastra sebagai sosok yang berdiri sendiri, mengesampingkan unsur di luar karya sastra. Sebagai model penelitian, teori strukturalis bukan tanpa kelemahan. Kelemahan teori ini adalah karya sastra seakan – akan diasingkan dari konteks fungsinya, sehingga dapat kehilangan relevansi sosial, tercerabut dari sejarah, dan terpisah dari aspek kemanusiaan.
Tema merupakan gagasan, ide atau pikiran utama di dalam karya sastra, baik yang terungkap maupun tidak (Sujiman, 1990:78). Menurut peneliti puisi, tema pada puisi Karawang - Bekasi adalah “perjuangan para pahlawan yang telah gugur dalam medan perang dan terbaring antara Kota Krawang sampai Kota Bekasi”. Hal ini dapat dilihat pada baris pertama dan terakhir pada puisi. Yaitu pada baris pertama “Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi” dan pada baris terakhir “Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi”.
2. Bahasa Kiasan.
Unsur bahasa kiasan adalah untuk mendapatkan efek estetis dengan pengungapannya secara tak langsung. Kadang kala, untuk mendapatkan kejelasan gambaran angan. Bahasa kiasan bermacam-macam, antara lain simile (perbandingan), metafora (perbandingan tak langsung), personifikasi, metonimi, sinekdoki, dan alegori. Bahasa kiasan biasanya kita kenal dengan sebutan majas.
3. Citraan.
Citraan adalah gambaran angan yang bermanfaat dalam pemahaman puisi. Citraan memungkinkan kita untuk mencitrakan atau membayangkan kata-kata. Citraan ini sangat bermanfaat dalam menghidupkan puisi Beberapa macam citraan antara lain citraan penglihatan, citraan pendengaran, citraan lidah atau rasa, citraan gerak, dan citraan rabaan.
4. Rima.
Rima adalah persamaam bunyi dalam puisi. Dalam rima dikenal perulangan bunyi yang cerah, ringan, yang mampu menciptakan suasana kegembiraan serta kesenangan. Bunyi semacam ini disebut euphony. Sebaliknya, ada pula bunyi-bunyi yang berat, menekan, yang membawa suasana kesedihan. Bunyi semacam ini disebut cacophony.
5. Diksi.
Diksi adalah pilihan kata atau frase dalam karya sastra. Kata-kata yang dipilih oleh penyair merupakan ”kata pilihan” untuk mengungkapkan apa yang disampaikannya secara tepat.
5. Amanat.
Amanat adalah sebuah pesan, tapi bisa juga berupa perintah yang di sampaikan pengarang kepada pembaca.
27. diksi pada puisi Karawang Bekasi pada bait 1 adalah
Jawaban:
kami yang kini terbaring antara karawang-bekasi
Penjelasan:
maaf kalau salah
28. bagaimana pendapatmu berkenaan dengan puisi karawang bekasi dikaitkan dengan merumuskan uud
sebenarnya tidak boleh di rumuskan ke uud, karena tetap saja uud tidak dapat diubah oleh apapun
29. Alur apa yang digunakan dalam puisi karawang bekasi
Puisi Karawang - Bekasi merupakan salah satu karya sastra hasil karangan Chairil Anwar, salah satu tokoh terkenal di belantara sastra Indonesia. Beliau telah membuat berbagai jenis karya sastra. Salah satunya adalah puisi Karawang Bekasi. Puisi ini begitu terkenal di kalangan pecinta seni terutama karena gaya bahasa dan pesan yang terkandung di dalamnya. Puisi ini kaya dengan pesan perjuangan yang dititipkan kepada generasi muda. Perjuangan para pahlawan tidak berhenti pada berakhirnya kehidupan merkea yang terkubur di tanah Indonesia, tapi diteruskan kepada para generasi muda.
Berikut kakak lampirkan puisi tersebut:
Karawang - Bekasi
Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi
tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu
Kenang, kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Karawang-Bekasi ...................
Pada kesempatan kali soal meminta kita untuk menentukan alur yang digunakan dalam puisi tersebut. JIka kita perhatikan dengan seksama, sebenarnya puisi ini tidak secara jelas menggunakan alur maju ataupun mundur. Namun, jika kita mengacu pada baris-baris terakhir pada puisi, maka puisi ini condong menggunakan alur maju.
Hal ini tidak terlepas dari amanat puisi ini yang meminta para generasi muda Indonesia untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan yang kini telah terbaring di tanah.
Contoh lain tentang alur puisi dapat kamu pelajari pada halaman berikut:
https://brainly.co.id/tugas/6482192
Simpulan:
Alur yang digunakan dalam puisi Karawang Bekasi adalah alur maju.
Kelas; IX
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Kategori: Unsur intrinsik dan ekstrinsik
Kata kunci: alur, puisi, maju, karawang bekasi, chairil anwar
30. Puisi karawang bekasi mempunyai makna tersirat
tersirat makna untuk bekerja keras dana mengerjakan pekerjaan yang belum tuntas,dan senantiasa tidak melupakan perjuangan dari para pendahulu kita,walaupun para pejuang tersebut telah gugur
maaf kalau salah :(semoga membantu)
31. Sebutkan 3 nilai yang ada di dalam puisi Karawang bekasi
Puisi ini menyatakan bahwa mereka pahlawan tak dikenal yang telah berjuang antara krawang-bekasi tidak bisa berjuang lagi karena mereka telah gugur mereka ingin dikenang atas jasa mereka. Mereka sudah berjuang tapi kerja mereka belum selesai karena belum bisa memperhitungkan 4-5 ribu nyawa teman seperjuangan mereka. perjuangan para pahlawan yang telah gugur
good luck
32. puisi karawang Bekasi mempunyai makna tersirat
Secara umum, puisi Kerawang-Bekasi ini mengisahkan para pahlawan yang telah gugur di medan perang untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Adapun MAKNA TERSIRAT di dalam puisi ini adalah bahwa generasi pelanjut harus menghargai jasa-jasa mereka dengan mengenang dan melanjutkan perjuang mereka mengisi kemerdekaan.
Makna tersirah dari puisi ini bisa dilihat jelas dalam kalimat ‘Kenanglah, kenanglah kami’ ‘Berikanlah kami arti’, ‘Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian’ dan ‘Teruskan, teruskan jiwa kami’.
33. Apa makna Dari puisi karawang bekasi ?????
Para pahlawan yang dimakamkan sepanjang jarak Karawang-Bekasi seakan mengatakan pada kita bahwa mereka sudah tidak dapat berteriak lagi. Tetapi mereka merasa yakin bahwa tidak ada yang lupa terhadap deru semangat saat mereka maju ke medan perang. Mereka telah tidur panjang di pemakaman sepanjang Karawang-Bekasi.
Walaupun mereka mati muda, tetapi semangat mereka tetap membara. dan terus membahana di langit malam yang sepi. Mereka selalu berharap agar pada malam- malam sepi dan hening, keberadaan mereka tetap dikenang sebagai sosok-sosok yang tiada henti berjuang untuk kemerdekaan bangsa dan negara ini. Mereka menyadari bahwa mereka hanya tulang-tulang belulang yang berserakan, dan kita yang menentukan nilai dari tulang-tulang tersebut.
Semangat perjuangan mereka begitu bergelora, walau kemudian mereka terpaksa harus mati muda. Tetapi, semangat kepahlawanan mereka tidak pernah padam. Setiap saat, rasanya mereka bangkit dan ikut maju ke medan perang. Bagi mereka, pekerjaan belumlah selesai. Mereka sudah berusaha sekuat tenaga, tetapi kematian telah menyergap mereka sehingga tidak dapat lagi membuat perhitungan atas gugurnya 4 sampai 5 ribu sahabat mereka.
Kenang, kenanglah kami, adalah sebagian ungkapan yang dituliskan oleh Chairil Anwar sebagai bentuk harapan tulus. Mereka hanya ingin keberadaan mereka tidak dilupakan begitu saja sebab bagi mereka negeri ini adalah jiwanya.
Pengharapan para pahlawan tidak pernah berbatas. Mereka tetap berharap untuk dapat menjaga Bung Karno, menjaga Bung Hatta, menjaga Bung Sjahrir. Mereka tidak rela para pimpinan negeri mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh karena itulah, mereka menitipkan dan berharap agar para pimpinan tetap dijaga.
Dan, meskipun mereka telah terbaring dalam pemakaman sepanjang jarak antara Karawang-Bekasi, tetapi mereka tetap memberikan semangat perjuangan yang tidak ada habisnya. Inilah pengharapan tak berbatas yang sepertinya ingin mereka katakan. Walaupun sebenarnya, mereka telah menjadi tulang belulang yang berserakan antara Karawang-Bekasi.
Makna Puisi Krawang-Bekasi :
Puisi ini menyatakan bahwa mereka pahlawan tak dikenal yang telah berjuang antara krawang-bekasi tidak bisa berjuang lagi karena mereka telah gugur. Namun mereka ingin dikenang atas jasa mereka. Mereka sudah berjuang tapi kerja mereka belum selesai karena belum bisa memperhitungkan 4-5 ribu nyawa teman seperjuangan mereka. Mereka, para pahlawan ini, sekarang hanyalah tulang belulang namun kitalah yang harus menentukan harga diri mereka. Mereka, para pahlawan menginginkan kita untuk meneruskan perjuangan mereka dan berkata untuk mereka.Mereka menginginkan kita terus meneruskan semangat juang mereka. Dan juga mereka ingin kita menjaga dan menghargai pahlawan bangsa dan mereka yang telah berjasa untuk bangsa.34. tuliskan lah konotasi di puisi karawang-bekasi
Jawaban:
Tipografi: puisi Karawang-Bekasi hanya terdiri atas sembilan bait. Bait paling sedikit berisi dua baris, sedangkan paling banyak berisi lima baris. Baris paling panjang berisi 12 kata, yang terletak pada bait ketiga. Sementara baris paling pendek terdiri atas tiga kata.
Diksi: pilihan kata yang dipakai terkesan sederhana namun menyiratkan banyak makna. Chairil lebih menekankan pilihan kata yang biasa dipakai dalam bahasa sehari-hari atau ragam lisan.
Misalnya penggunaan kata “bisa” alih-alih menggunakan kata “dapat” atau kata “tapi” yang pada ragam tulis seharusnya menjadi “tetapi”.
Pencitraan: imaji yang didapat dengan membaca puisi Karawang-Bekasi adalah kesedihan dan ratapan. Penyair seolah mengajak pembaca untuk terus mengenang dan merasakan.
Kata konkrit: kata yang berhubungan dengan imaji atau pencitraan antara lain “tulang-tulang” dan “teriak ‘Merdeka’ dan angkat senjata”. Chairil menggambarkan pahlawan kemerdekaan yang gugur dalam medan perang sebagai “tulang-tulang”.
Sementara Karawang-Bekasi menggambarkan kuburan mereka. Pahlawan tersebut gugur setelah berjuang. Kata “teriak ‘Merdeka’ dan angkat senjata” menggambarkan perjuangan mereka.
Majas: Chairil menggunakan majas ironi dalam kalimat “Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi”. Bicara dalam hening menjadi ironi karena keduanya bertentangan. Sedangkan majas eufimisme ditemukan dalam kata “kami cuma tulang-tulang berserakan”.
Bila kita menyebut tubuh yang sudah meninggal sebagai mayat atau jenazah, Chairil merendahkannya dengan menyebut “tulang-tulang berserakan”.
Versifikasi: rima dalam puisi Karawang-Bekasi beragam, tetapi didominasi rima dengan huruf akhir (i). Sementara ritmanya berseling panjang dan pendek. Porsi ritma pendek lebih banyak sehingga iramanya terkesan cepat. Namun pada baris panjang, iramanya menjadi lambat.
35. puisi berjudul KARAWANG BEKASI ciptaan
klo gk salah, Chairil Anwar..Puisi Kerawang Bekasi karangan Chairil Anwar.
36. majas yang ada dalam puisi yang berjudul karawang bekasi
Penjelasan:
majas personifikasi =ben
da mati seolah olah
Hidup
37. Puisi bertajuk "Karawang Bekasi"merupakan karya....
dibuat oleh chairil anwarPuisi "Karawang Bekasi" merupakan karya Chairil Anwar
38. makna perbaitnya dari puisi "karawang bekasi"
jawaban beserta penjelasannya
Quote:Makna dari puisi Karawang-Bekasi adalah :
Para pahlawan yang dimakamkan sepanjang jarak Karawang-Bekasi seakan mengatakan pada kita bahwa mereka sudah tidak dapat berteriak lagi. Tetapi mereka merasa yakin bahwa tidak ada yang lupa terhadap deru semangat saat mereka maju ke medan perang
maaf kalo salah hehe
semoga bermanfaat ok39. 4.analisislah struktur batin puisi tersebut !Karawang-bekasi
Jawaban:
Tema
Rasa/Perasaan
Tone/Nada
Amanat
Penjelasan:
maaf kalau salah
40. puisi karawang bekasi mempunyai tema
perjuangan rakyat indonesia