Analisis Semiotik Sajak Putih

Analisis Semiotik Sajak Putih

apa yang dimaksud dengan analisis semiotik dan berikan contohnya?

Daftar Isi

1. apa yang dimaksud dengan analisis semiotik dan berikan contohnya?


analisis semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda,contohnya adalah contohnya adalah tanda "Dilarang Parkir" yang ada di jalan rayaAnalisis Semiotik adalah Ilmu mengenai tanda-tanda yang disepakati oleh masyarakat dilingkungan

2. setelah membaca puisi sajak putih analisislah unsur fisik yang membangun puisi sajak putih a.diksi. b.citraan. c.kata konkrit. d.rima​


Berikut ini analisis unsur fisik yang membangun dari Puisi Sajak Putih:

Diksi: "Sajak" merupakan kiasan suara hati si penyair, suara hati si aku, sedangkan "Putih" merupakan kiasan dari ketulusan, kejujuran, dan keikhlasan. Jadi, "Sajak Putih" sendiri berarti suara hati si aku yang sangat tuIus dan jujur.  Pada bait I: “Warna pelangi” maksudnya yakni gambaran hati seorang pemuda yang sedang senang. “Bertudung sutra senja” maksudnya yakni gambaran pada sore hari. “Di hitam matamu kembang mawar dan melati” maksudnya yakni bola matanya yang indah. Pada bait II: “Sepi menyanyi” maksudnya yakni memohon (do’a) kepada Allah. “Muka kolam air jiwa” maksudnya yakni bersedih hati. “Dadaku memerdu lagu” maksudnya yakni berkata dalam hati. “Menari seluruh aku” maksudnya yakni menggambarkan rasa kegembiraan. Pada bait III: “Hidup dari hidupku, pintu terbuka” maksudnya yakni menggambarkan bahwa si aku merasa hidupnya penuh dengan kemungkinan dan ada jaIan keluar. “Selama matamu bagiku menengadah” maksudnya yakni kiasan bahwa si gadis masih mencintai si aku, mau memandang wajah si aku. “Selama kau darah mengaIir dari Iuka” maksudnya yakni hidup si aku penuh harapan seIama si gadis masih hidup wajar. “Antara kita Mati datang tidak membelah” maksudnya yakni menggambarkan sampai kematian tiba pun keduanya masih mencintai, dan tidak akan terpisahkan.Citraan: Citraan visual atau penglihatan: terlihat pada baris ke-2 dan ke-8 yaitu  “Kau depanku dan menarik menari”. Citraan indera atau pencium: terlihat pada bait ke-4 “Harum rambutmu”. Citraan indera atau pendengaran: terlihat pada baris ke-5 yaitu “Sepi menyanyi”.Kata konkrit: Pada Puisi "Sajak Putih" ini ditemukan diksi berupa kata-kata konkret yang dapat membangkitkan citraan seperti pengIihatan, penciuman, dan juga pendengaran. Kata-kata konkret tersebut ini sangat jeIas menunjukan sikap tindakan baik dari penyair maupun dari pembaca. Kata-kata konkret tersebut memiIiki tujuan untuk menggambarkan unsur-unsur puisi secara tepat supaya pembaca dapat merasakan keadaan yang dirasakan penyair.Rima: Pada Puisi “Sajak Putih” secara keseluruhan didominasi dengan adanya vokal berupa /a/, /i/, dan /u/. Asonansi vokal /a/ terdapat pada baris puisi yakni baris 2, 4, 5, 6, 9, 10, 11, dan 12.  Misalnya Asonansi vokal (a) yakni:  “Kau depanku bertudung sutra senja” (baris ke-2 bait pertama). “Harum rambutmu mengaIun bergeIut senja” (baris ke-4 bait pertama). Sedangkan Asonansi vokal (i) yakni: “Bersandar pada tali warna pelangi” (bait pertama baris pertama). “Di Hitam matamu kembang mawar dan melati” (bait pertama baris ke-3).

Pembahasan

Diksi sendiri iaIah makna kiasan yang harus dipahami secara seksama serta menyeIuruh,

Citraan dalam karya sastra berperan guna untuk menimbulkan pembayangan imajinatif bagi pembaca melalui ungkapan tidak langsung.

Pelajari lebih lanjut

1. Materi tentang rima pada puisi

https://brainly.co.id/tugas/14795075

2. Materi tentang pencitraan puisi

https://brainly.co.id/tugas/6102937

3. Materi tentang diksi dalam puisi

https://brainly.co.id/tugas/10798065

-----------------------------

Detil jawaban

Kelas: 8

Mapel: B. Indonesia

Bab: Bab 1 - Sastra

Kode: 8.1.1

#AyoBelajar #SPJ2


3. apa definisi semiotik? Dan apa arti dari semiotik itu ?


Semiotika atau ilmu ketandaan (juga disebut studi semiotik dan dalam tradisi Saussurean disebut semiologi) adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi.

sc : wikipediaSemiotika atau ilmu ketandaan (juga disebut studi semiotik dan dalam tradisi Saussurean disebut semiologi) adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi.

Source : Wikipedia

4. Analisis puisi sajak putih karya sapardi djoko damono, tentukan kata konkret dan gaya bahasa


Berikut adalah analisis lebih lanjut mengenai kata konkret dan gaya bahasa yang digunakan dalam puisi tersebut:

Kata konkret:

Kata konkret adalah kata yang mengacu pada objek atau hal yang dapat dilihat, diraba, atau diindera secara fisik. Dalam "Sajak Putih," Sapardi Djoko Damono menggunakan beberapa kata konkret yang memberikan gambaran visual yang kuat kepada pembaca, antara lain:"burung-burung jalak" (baris 2): menggambarkan burung jalak sebagai objek yang konkret dan dapat terlihat."sajak-sajak" (baris 4): menggambarkan sajak-sajak sebagai objek konkret yang dapat diraba."pohon" (baris 6): menggambarkan pohon sebagai objek konkret yang dapat dilihat.

Gaya bahasa:

Gaya bahasa yang digunakan dalam puisi ini juga mencerminkan kekhasan Sapardi Djoko Damono. Beberapa gaya bahasa yang dapat ditemukan dalam "Sajak Putih" antara lain:Metafora: Gaya bahasa ini digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda namun memiliki kesamaan. Contohnya terdapat pada baris 5, "aku ingin mencintaimu dengan sederhana," di mana mencintaimu dengan sederhana bukanlah makna harfiah, tetapi menggambarkan cara mencintai yang tulus dan tidak rumit.Personifikasi: Gaya bahasa ini memberikan atribut manusia pada objek non-manusia. Contohnya terdapat pada baris 2, "burung-burung jalak sering hinggap di halaman rumahku," di mana burung-burung jalak diberikan kemampuan untuk hinggap di halaman rumah.Rekursi: Gaya bahasa ini mengulang kata atau frasa untuk memberikan penekanan dan kekuatan dalam pengungkapan. Contohnya terdapat pada baris 9, "maka dari itu aku tak mencoba menceritakan," di mana pengulangan kata "maka dari itu" memberikan penekanan pada alasan mengapa penulis tidak mencoba menceritakan.Repetisi: Gaya bahasa ini mengulang kata atau frasa secara berulang-ulang untuk memberikan efek ritme atau pengulangan makna yang kuat. Contohnya terdapat pada baris 3, "itu saja," yang diulang sebanyak tiga kali untuk memberikan kesan pengulangan yang menonjol.Pembahasan

Puisi yaitu merupakan sebuah karya sastra yang isinya berupa ungkapan hati dari seorang penulis yang di mana di dalamnya terdapat suatu irama, lirik, rima, dan ritme pada tiap baris puisi. Puisi itu sendiri akan dikemas dalam bahasa yang penuh dengan imajinatif serta disusun dengan kata yang padat dan juga bermakna.

Ciri-ciri puisi:

Berima dan bersajak teratur.Memiliki makna yang konotatif.Bersifat simetris.Puisi bersajak syair, atau berpola pantun yang terdapat pada puisi lama.Puisi terdiri dari satu bentuk  kesatuan yang bersifat sintaksis atau yang disebut dengan gatra.Bahasa yang dipakai oleh puisi yaitu bahasanya lebih padat daripada prosa dan juga drama.Pelajari lebih lanjutMateri penjelasan tentang puisi pada link brainly.co.id/tugas/21548899Materi penjelasan tentang puisi bertema cita-cita pada link brainly.co.id/tugas/16070487Materi penjelasan tentang contoh puisi  pada link brainly.co.id/tugas/5137511Detil Jawaban

Kelas     : VIII

Mapel    : Bahasa Indonesia

Bab        : Bab 1 - Sastra

Kode      : 8.1.1

#AyoBelajar

#SPJ2


5. Jelaskan isi puisi sajak putih dengan kalimat anda sendiri


hidup itu berharga buat kita semua

6. apa yang dimaksudkan dengan semiotik?​


Jawaban:

Semiotika atau ilmu ketandaan (juga disebut studi semiotik dan dalam tradisi Saussurean disebut semiologi) adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi.

Jawaban:

Semiotika atau ilmu ketandaan (juga disebut studi semiotik dan dalam tradisi Saussurean disebut semiologi) adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi.


7. analisis kan puisi " sajak orang miskin"


SAJAK ORANG MISKIN
Oleh: Ws Rendra

Orang-orang miskin di jalan,
yang tinggal di dalam selokan,
yang kalah di dalam pergulatan,
yang diledek oleh impian,
janganlah mereka ditinggalkan.
Angin membawa bau baju mereka.
Rambut mereka melekat di bulan purnama.
Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala,
mengandung buah jalan raya.
Orang-orang miskin. Orang-orang berdosa.
Bayi gelap dalam batin. Rumput dan lumut jalan raya.
Tak bisa kamu abaikan.
Bila kamu remehkan mereka,
di jalan kamu akan diburu bayangan.
Tidurmu akan penuh igauan,
dan bahasa anak-anakmu sukar kamu terka.
Jangan kamu bilang negara ini kaya
karena orang-orang berkembang di kota dan di desa.
Jangan kamu bilang dirimu kaya
bila tetanggamu memakan bangkai kucingnya.
Lambang negara ini mestinya trompah dan blacu.
Dan perlu diusulkan
agar ketemu presiden tak perlu berdasi seperti Belanda.
Dan tentara di jalan jangan bebas memukul mahasiswa.
Orang-orang miskin di jalan
masuk ke dalam tidur malammu.
Perempuan-perempuan bunga raya
menyuapi putra-putramu.
Tangan-tangan kotor dari jalanan
meraba-raba kaca jendelamu.
Mereka tak bisa kamu biarkan.
Jumlah mereka tak bisa kamu mistik menjadi nol.
Mereka akan menjadi pertanyaan
yang mencegat ideologimu.
Gigi mereka yang kuning
akan meringis di muka agamamu.
Kuman-kuman sipilis dan tbc dari gang-gang gelap
akan hinggap di gorden presidenan
dan buku programma gedung kesenian.
Orang-orang miskin berbaris sepanjang sejarah,
bagai udara panas yang
selalu ada,
bagai gerimis yang selalu membayang.
Orang-orang miskin mengangkat pisau-pisau
tertuju ke dada kita,
atau ke dada mereka sendiri.
O, kenangkanlah :
orang-orang miskin
juga berasal dari kemah Ibrahim..

8. Ada yang tau not pianika lagu "Sajak Putih"?


Jawaban:mudaah

Penjelasan:

cari di you tube


9. Suasana dan majas puisi sajak putih adalah


Penjelasan:

Dalam puisi “Sajak Putih” gaya bahasa (majas) yang muncul yaitu: ... Mawar dan melati yang mekar menggambarkan sesuatu yang indah dan menarik, biasanya mawar itu berwarna merah yang menggambarka cinta dan melati putih menggambarkan kesucian. Jadi dalam mata si gadis tampak cinta yang tulus, menarik, dan mengikat


10. lagu yang pas dan cocok buat musikalisasi puisi sajak putih


Dengan lagu butiran debu juga tidak buruk

11. Makna singkat dr puisi sajak putih


Puisi Sajak Putih merupakan salah satu puisi yang lahir dari tangan sastrawan terkenal Indonesia, Chairil Anwar. Puisi ini lahir tepatnya pada tanggal 18 Januari 1944. Chairil Anwar sendiri cukup dikenal sebagai penyair yang berhasil melahirkan beragam karya sastra, terutama puisi dan syair. Seperti para penyair pada umumnya, beliau menggunakan puisi untuk mengekspresi perasaan dan pemikirannya tentang suatu topik. 

Jika kita telisik puisi 'Sajak Putih' karya beliau, kita bisa mengetahui bahwa puisi ini mengusung makna percintaan. Dalam puisi ini, Chairil Anwar mengutarakan kerinduan yang mendalam dari seorang gadis terhadap seorang pria. Meski begitu, baik sang gadis dan pria tersebut belum siap untuk menyatakan perasaan mereka kepada satu sama lain. Keduanya hanya diam dan tidak berbuat apa-apa, meski si pria masih memendam asa bahwa sang gadis juga mencintainya. Dalam puisi ini, Chairil Anwar juga menyebutkan bahwa pada akhirnya kedua insan tersebut membangun janji untuk setia selalu sampai kapanpun.


Sebagai rujukan jawaban ini, berikut kakak sertakan puisi 'Sajak Putih' karya Chairil Anwar.


SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah...

Karya : Chairil Anwar


Contoh lain tentang makna puisi dapat kamu pelajari pada halaman berikut:
https://brainly.co.id/tugas/9990159


Simpulan:
Pada puisi 'Sajak Putih', Chairil Anwar mengemukakan kisah sepasang insan yang saling mencintai namun tak berani mengungkapkan perasaan mereka. Mereka hanya diam meski berjanji untuk tetap setia satu sama lain.


Kelas: IX
Mata pelajaran: Bahasa Indonesia
Kategori: Unsur intrinsik dan ekstrinsik
Kata kunci: makna, tema, puisi, Sajak Putih, Chairil Anwar, percintaan, sepasang insan

12. Not pianika sajak putih


Intro: A-D-E-A

A                 D                  E

Kalau sampai waktuku

                           A                    D

Kumau tak seorang kan merayu

                    E

Tidak juga kau

               A                         

Tak perlu sedu-sedan itu

D

Aku ini binatang jalang

E                                   A

dari kumpulannya yang terbuang

     D 

Biar peluru menembus kulitku

E

Aku akan meradang menerjang

Reff:

A                         D                     E

Luka dan bisa kubawa lari

                                  D

berlari hingga hilang pedih peri

A                       D

dan aku akan lebih tidak peduli

E                              D               A

Aku mau hidup seribu tahun lagi


13. tolong analisis puisi sajak putih karya supardi djoko damono dan tentukan makna konotatif, makna simbol, rima, imaji​


Pada suatu hari nanti

Jasadku tak akan ada lagi

Tapi dalam bait-bait sajak ini

Kau takkan kurelakan sendiri

Pada suatu hari nanti

Suaraku tak terdengar lagi

Tapi di antara larik-larik sajak ini

Kau akan tetap kusiasati

Pada suatu hari nanti

Impianku pun tak dikenal lagi

Namun di sela-sela huruf sajak ini

Kau takkan letih-letihnya kucari

Karya : Sapardi Djoko Damono

A. Unsur Instrinsik

Tifografi

Pada puisi `pada suatu hari nanti` karya Sapardi Djoko Damono,tipografi yang ditampilkan adalah bentuk ratakiri dan lurus bawah.Puisi itu diberi wajah yangsederhana untuk memperkuat makna yangdisampaikan, yaitu tentang.Tipografi puisi diatas dibentuk oleh tiga bait,yang mana jumlah baris tiap bait berbeda-beda.Pada bait pertama, terdiri atas empat baris yangmana tiap baris mempunyai jumlah kata yangberbeda sehingga menimbulkan tampilan yangtidak rata kana-kiri melainkan hanya rata kirisaja. Pada bait kedua terdiri atas dua baris yangdisusun sama seperti bait sebelumnya. Baitketiga terdiri atas dua baris. Bait ketiga,keempat, dan kelima, masing-masing terdiri atasempat baris yang disusun sama seperti baitsebelumnya. Antara bait satu dan yang lainnyan diberi jeda (spasi). Hal itu sebagai penandaperpindahan bait. Karena mungkin setiap baitmengandung makna yang terpisah.Jumlah baris dalam satu bait berbeda-beda.Demikan juga jumlah kata dalam satu baris jugaberbeda-beda.Hal itu menimbulkan panjangpendeknya tampilan baris.

Diksi

Diksi adalah pemilihan kata yang tepat, padat dan kaya akan nuansa makna dan suasana sehingga mampu mengembangkan dan mempengaruhi daya imajinasi pembaca

Kata-kata yang digunakan pada puisi ini mudah untuk dipahami, contoh pada kata “Pada suatu hari nanti” pembaca bisa mengerti maksud dari puisi ini bahwa menceritakan sesuatu yang akan datang. Lalu pada kata “Jasadku tak akan ada lagi”sudah jelas bahwa suatu saat nanti tokoh ku tidak akan ada lagi di dunia ini. dan kata-kata pada bait selanjutnya mudah dipahami karena lebih ke makna yang sebenarnya.

Majas

Bahasa figuratif atau majas adalah bahasa kiasan yang mengiaskan atau mempersamakan sesuatu hal dengan hal lain supaya gambaran menjadi jelas, lebih menarik, dan hidup. Bahasa figuratif atau majas terdiri dari perbandingan, metafora, perumpamaan epos, dan personifikasi.

Pada puisi ini hanya terdapat majas metafora.Metafora adalah bahasa kiasan seperti perbandingan, hanya tidak menggunakan kata-kata perbandingan.

Amanat

Amanat adalah pesan yang akan disampaikan oleh pengarang. Amanat dari puisi ini adalah bahwa penyair ingin menyampaikan kesetiaannya kepada pembaca walaupun ia sudah tidak adi, pembaca tak usah sedih. Karena dia tetap setia dan tetap bisa menemani pembaca dengan karya-karya nya.

Verifikasi

1) Rima

Rima adalah unsur bunyi untuk menimbulkan kemerduan puisi, unsur yang dapat memberikan efek terhadap makna nada dan suasana puisi, dan juga rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi. Pada puisi ini semua baitnya mempunyai akhiran i yang memberikan kesan kesetiaan, pengandaian dan rayuan terhadap sesuatu yang akan dihadapi.

2) Ritme

Ritme adalah pengulangan bunyi, kata, frase dan kalimat pada puisi. Pada puisi ini ritma terdapat pada bait I, II, dan III yaitu pengulangan klausa “Pada suatu hari nanti”.

Nada

Nada adalah sikap penyair terhadap pembaca. Sikap penyair pada puisi ini adalah lembut dan halus karena ia menjelaskan bahwa walau suatu hari nanti ia tidak ada, tapi karya-karyanya akan selalu ada menemani para pembaca.

Perasaan

Perasaan adalah suasana perasaan sang penyair yang diekspresikan dan harus dihayati oleh pembaca. Pada puisi ini, penyair merasa sedih karena pada suatu hari nanti ia akan meninggalkan sosok Kau pada puisi ini yang bisa berarti pembaca, tetapi ia pun senang karena walaupun suatu hari nanti ia tiada, tapi ia tetap menemani dan keberadaannya itu digantikan oleh larik-larik sajak dan kenangan indah semasa hidup.

Tema

Tema adalah ide atau gagasan yang menduduki tempat utama di dalam cerita.Puisi Pada Suatu Hari Nanti karya Sapardi Djoko Damono mempunyai tema kesetiaan. Kesetian terhadap Kau yang bisa berarti pembaca, walaupun Aku dalam puisi ini tidak ada, tetapi dia akan tetap setia ada bagi pembaca.

Kata Konkret

Kata kongkret adalah kata-kata yang jika dilihat secara denotatif sama, tetapi secara konotatif tidak sama, bergantung pada situasi dan kondisi pemakainya. Atau dengan kata lain, kata-kata itu dapat menyaran kepada arti yang menyeluruh. Seperti pengimajian, kata yang dikongkretkan juga erat hubungannya dengan penggunaan kiasan dan lambang.

#SEMOGA MEMBANTU


14. Bagaimana Irama yang tergambar di dalam puisi sajak putih?​


Jawaban:

baca buku paket itu

Penjelasan:

biar paham jangan ke brainli terus ingat buku adalah jendela ilmu


15. apa makna dari puisi berjudul sajak putih?


Makna dari puisi sajak putih adalah seorang pemuda yang yang pada awalnya menceritakan tentang isi hatinya yang sedang gembira dan tidak lupa pemuda ini juga berdoa kepada Tuhan agar cita-cita atau impiannya bisa terwujud. Makna ini tersirat pada bait.

Bersandar pada tari warna pelangiSepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba

Akan tetapi pemuda tersebut juga sadar bahwa mungkin saja wanita itu juga memiliki rasa yang sama kepada dirinya dan selama mereka berdua masih hidup bersama maka impian itu bisa terwujud. Bahkan ketika diantara mereka sudah tiada, maka kisah cinta mereka juga akan tetap ada.

Pembahasan

Setelah mengetahui apa makna dari puisi berjudul sajak putih. Mari kita berkenalan dengan penulis puisi tersebut. Puisi Sajak Putih merupakan karya dari Chairil Anwar, seorang sastrawan, penyair yang lahir pada tanggal 26 Juli 1922. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Aku. Selain puisi berjudul Aku, karya lainnya adalah

Deru Campur DebuTiga Menguak TakdirBuat Nyonya NDari DiaCerita Buat Dien TamaelaCeritaDerai-Derai CemaraDimesjid

Karya-karya Chairil Anwar masih banyak dibaca bahkan menjadi puisi wajib dalam perlombaan pembacaan puisi.

Pelajari lebih lanjut

Demikian pembahasan mengenai makna dari puisi berjudul Sajak Putih karya Chairil Anwar, menceritakan seorang pemuda yang jatuh hati kepada seorang wanita. Untuk membaca materi lebih lanjut tentang Chairil Anwar dapat dibaca pada link berikut

1. Syair Aku karya Chairil Anwar https://brainly.co.id/tugas/10886269

2. Chairil anwar adalah seorang sastrawan angkatan https://brainly.co.id/tugas/3290948

3. Siapakah Chairil Anwar itu https://brainly.co.id/tugas/1705559

Detil jawaban

Kelas: 8 SMP

Mapel: Bahasa Indonesia

Bab: Makna dari puisi Sajak Putih

Kode: 8.1.1

Kata Kunci: Makna dari puisi Sajak Putih



16. Analisis sajak jeng tema na


Jawaban:

maaf klo bisa bahasa nya pake bahasa Indonesia


17. apa saja karya puisi chairil anwar selain 'AKU' , 'MENYESAL', 'SAJAK PUTIH' ?


kepada peminta minta , doa,kepada kawan ,cerita buat dien tamaela , dan cintaku jauh di pulau

semoga membantu

18. Menganalisis sajak setatsion tugu


tugu monunen ada lah pusat wisata yang banyakbdigemari masyarakat.maaf klo salah


19. menganalisis sajak budak sakti


Dalam sastra Sunda, sajak adalah bentuk puisi yang tidak begitu terikat oleh aturan, seperti aturan yang ada pada pupuh. Pupuh adalah merupakan salah satu jenis puisi Sunda. Aturan yang ada pada pupuh dikenal dengan istilah "guru lagu" dan "guru wilangan". Jadi, dalam sastra Sunda, sajak adalah bentuk puisi yang tidak terikat oleh guru lagu dan guru wilangan.

Meskipun sajak tidak terikat oleh guru lagu dan guru wilangan, sajak sebagai karya sastra, tetap memiliki unsur intrinsik. Unsur intrinsik yang ada dalam sebuah sajak adalah tema, nada, rasa dan amanat. Pengertian secara singkat, tema adalah hal pokok yang menjiwai isi dari sajak, nada adalah sikap dari penulis sajak yang dirasakan oleh yang mendengar atau yang membaca sajak, rasa adalah yang menggambarkan sikap yang membawakan sajak, amanat adalah perkara atau persoalan yang ingin disampaikan oleh pengarang sajak kepada yang mendengar atau yang membaca sajak.

Unsur-unsur intrinsik yang ada dalam sebuah sajak adalah merupakan alat yang dapat digunakan untuk menganalisa sajak. Di bawah ini adalah analisa dari sajak Budak Sakti :

1. Tema atau hal pokok yang menjiwai isi dari sajak Budak Sakti adalah tema tentang teka-teki.

2. Nada atau sikap dari penulis sajak yang dirasakan oleh yang mendengar atau yang membaca sajak Budak Sakti adalah suasana yang bernada humor terkait sebuah teka-teki.

3. Rasa atau yang menggambarkan sikap yang membawakan sajak Budak Sakti adalah rasa gembira dalam menyampaikan sebuah teka teki yang jenaka.

4. Amanat atau persoalan yang ingin disampaikan oleh pengarang sajak kepada yang mendengarkan atau membaca sajak Budak Sakti adalah bahwa sajak tersebut berisi sebuah teka-teki tentang anak (anak dalam bahasa Sunda disebut budak) yang sakti yang bisa terbang di malam hari dan kesukaannya makan buah-buahan. Budak Sakti yang dimaksud oleh teka-teki tersebut adalah kelelawar.

20. jelaskan perbedaan semantik dan semiotik?


Jawaban:

sematik adalah cabang linguistik yang mempelajari arti/makna yang terkandung pada suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lain. Dengan kata lain, semantik adalah pembelajaran tentang makna.

sedangkan semiotik adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda, indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi.

maaf kalau salah , semoga membantu.


21. Tema puisi sajak putih karya chairil anwar


sekian jawaban saya semoga membantu

22. buatlah puisi Sajak putih - Chairil Anwar


Bersandar pada tari warna pelangi…
Kau depanku bertudung sutra senja..
Di hitam matamu kembang mawar dan melati…
Harum rambutmu mengalun bergelut senda…

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba…
Meriak muka air kolam jiwa..
Dan dalam dadaku memerdu lagu…
Menarik menari seluruh aku…

Hidup dari hidupku, pintu terbuka…
Selama matamu bagiku menengadah..
Selama kau darah mengalir dari luka..
Antara kita Mati datang tidak membelah…

Maaf ya kalau salah

23. makna dari puisi sajak putihmohon di bantu​


Jawaban:

puisi adlh tesk yg singkat dn mudah di pahami

Jawaban:

a. Dalam puisi “Sajak Putih” gaya bahasa (majas) yang muncul yaitu:

1. Pada baris ketiga bait pertama, yaitu “Dihitam matamu kembang mawar dan melati”, merupakan majas metafora yang bersifat membandingkan sesuatu secara langsung. Mawar dan melati yang mekar menggambarkan sesuatu yang indah dan menarik, biasanya mawar itu berwarna merah yang menggambarkan cinta dan melati putih menggambarkan kesucian. Jadi dalam mata si gadis tampak cinta yang tulus, menarik, dan mengikat.

2. Majas repetisi pada baris kesembilan bait ketiga, yaitu terjadi pengulangan kata, “Hidup dari hidupku”, menggambarkan bahwa si aku merasa hidupnya penuh dengan kemungkinan.

3. Pada baris 1 bait 1 yaitu, “Tari warna pelangi” merupakan bahasa kiasan personifikasi yang menggambarkan benda mati dapat digambarkan seolah-olah hidup. “Rambutmu mengalun bergelut senda” juga menggunakan bahasa kiasan personifikasi.

4. Dalam bait kedua baris pertama, “Sepi menyanyi” adalah majas personifikasi karena mereka berdua tidak berkata-kata, suasana begitu khusuk seperti waktu malam untuk mendoa tiba. Dalam keadaan diam itu, jiwa si akulah yang berteriak seperti air kolam kena angin.

5. Majas Anatonomasia pada bait kesatu baris kedua yaitu, “Kau depanku bertudung sutra senja” yang menggunakan ciri fisik seseorang sebagai penggantinya.

b. Kata berlambang dan maknanya.

Pada bait I

1. “Warna pelangi” adalah gambaran hati seorang pemuda yang sedang senang;

2. “Bertudung sutra senja” yang dimaksud adalah pada sore hari;

3. “Di hitam matamu kembang mawar dan melati” yang di maksud adalah bola matanya yang indah.

Pada bait II

1 “Sepi menyanyi” yang di maksud adalah memohon (do’a) kepada Allah;

2. “Muka kolam air jiwa” yang di maksud adalah bersedih hati;

3. “Dadaku memerdu lagu” yang di maksud adalah berkata dalam hati;

4. “Menari seluruh aku” menggambarkan rasa kegembiraan.

Pada bait III

1 “Hidup dari hidupku, pintu terbuka” menggambarkan bahwa si aku merasa hidupnya penuh dengan kemungkinan dan ada jalan keluar;

2. “Selama matamu bagiku menengadah” merupakan kiasan bahwa si gadis masih mencintai si aku, mau memandang wajah si aku;

3 “Selama kau darah mengalir dari luka” yang di maksud adalah hidup si aku penuh harapan selama si gadis masih hidup wajar;

4. “Antara kita Mati datang tidak membelah” menggambarkan sampai kematian tiba pun keduanya masih mencintai, dan tidak akan terpisahkan.

Makna yang terkandung dalam puisi sajak putih

adalah bahwa jika kita mencintai seseorang harus berani untuk menyatakaan perasaan kita masing-masing, menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan kita, dan berusahalah untuk selalu mencitai, dan selalu ada disisinya sampai hembusan nafas terakhir.


24. tentukan rima yg terdapat dalam sajak putih


Puisi “Sajak Putih” secara keseluruhan didominasi dengan adanya vokal /a/, /i/, dan /u/. Asonansi vokal /a/ terdapat pada baris puisi yaitu baris 2, 4, 5, 6, 9, 10, 11, dan 12. Misalnya:
 Asonansi vokal (a)
 “Kau depanku bertudung sutra senja” (baris kedua bait pertama).
 “Harum rambutmu mengalun bergelut senja” (baris keempat bait pertama).

25. Apa yang dimaksud dengan pendekatan semiotik? Jelaskan dengan ringkas!


kalo g salah .. sebisa aku ajaSemiotik berasal dari kata Yunani kuno”semeton” yang berarti tanda atau”sign” dalam bahasa Inggris. Ferdinand de Saussure yang digelar sebagai bapak Lungustik Moderen, dalam bukunya Ours de Linguistiqe General (1916), juga mengajukan konsep signe (Inggris: sign Indonesia: tanda) untuk mengajukan gabungan signifie (Inggris: signified) atau “yang mengartikan” adalah tidak lain dari makna atau konsep dari signifiet atau yang mengartikan yang wujudnya berupa bunyi-bunyi bahasa. Signifiet dan signifiant sebagi signe linguistique merupakan satu kesatuan yang merujuk kepada suatu referent, yaitu suatu, berupa benda atau hal, yang berada di luar bahasa.

26. Siapa pencipta puisi sajak putih


pencipta puisi "Sajak Putih" adalah Chairil Anwarpencipta puisi sajak putih yaitu chairil anwar

27. Lagu yang cocok untuk syair sajak putih


sajadh panjang,,,,,,,,,,,,,,sajadah panjang oleh noah

28. analisis sajak "Tukeuran ieu sajak" yasana yus rusyana


puisi ini merupakan sebuah kritik terhadap kemiskinan dimana-mana akibat dari melanggengnya korupsi yang terjadi di birokrasi. penulis menggunakan puisi sebagai alat tukar untuk mengentaskan mereka dari keadaan yang membelenggu tersebut. akan tetapi puisi ini sebenarnya hanya metafora. tujuan intinya adalah kritik sosial terhadap bencana kemanusiaan suatu negara.

29. Contoh semiotik pada novel atau prosa


Jawaban;

Bahasa merupakan sistem semiotik, sistem tanda. Setiap tanda sebagai unsur bahasa punya arti tertentu yang secara konvensi disepakati oleh masyarakat.Menurut Teeuw(1984:96) bahasa tanpa pengertian bukan bahasa. Bahasa dan sastra termasuk dalam semiotik karena mengandung lambang-lambang (luxemburg,1992 : 44-47). Sastra merupakan sistem tanda sehingga dengan mempelajari bahasanya dapat di temukan lambang-lambang.

Dengan demikian semiotika menawarkan suatu sistem,suatu cara memandang tanda-tanda yang sistematis seolah-olah setiap tanda itu strukturnya jelas,dalam arti tanda itu seolah –olah bermakna tertentu pada hal bermakna yang lain. Setiap tanda tetap boleh ditafsirkan semaunya tapi harus sistematis.

Makna dan keindahan sastra dapat ditemukan dalam penggunaan bahasa dan sistem tanda atau lambang-lambang sebagai sistim semionik yang digunakan oleh pengarang di dalam menciptakan karya sastranya.

Sehubungan dengan hal ini di atas maka penelitian ini di maksudkan untuk menyimak dan meneliti secara mendetail bagaimana sistem lambang atau semiotik yang di gunakan oleh pengarang di dalam hasil karya sastranya yaitu pada novel “Pulang” karya Toha Mohtar.

Dengan memberikan batasan terhadap sesuatu masalah yang akan di bicarakan, maka seseorang peneliti sebuah karya sastra akan lebih mudah mengerjakannya. Si peneliti akan dapat memfokuskan pemikiran pada hal-hal yang termasuk dalam penelitiannya. Sebaliknya jika suatu masalah tidak dibatasi, maka pembicaraan nantinya akan menjadi luas dan tidak terarah serta dapat membuahkan hasil yang tidak diharapkan.

Sehubungan dengan hal itu, mengigat banyaknya karya sastra indonesia yang memiliki permasalahan yang berbeda-beda dan cukup rumit,sekaligus dengan kemampuan dan waktu yang terbatas,maka peneliti tidak membicarakan keseluruhannya . Oleh sebab itu,peneliti perlu membatasi permasalahn penelitian.

Adapun batasan masalah penelitian ini adalah sesuai dengan judul penelitian yaitu analisis semiotik dalam novel “ Pulang” karya Toha Mocthar.

Suatu penelitian timbul karena adanya masalah. Munculnya suatu masalah bila ada kesenjangan antara yang semestinya ada dengan yang ada pada kenyataannya. Nazir (1985 :33) menyatakan bahwa “masalah timbul karena adanya tantangan, adanya keasingan ataupun kebingungan terhadap suatu hal atau fenomena adanya kemenduaan arti (ambiquity) , adanya halangan dan rintangan, adanya celah (gap) baik antara kegiatan atau antar fenomena, baik telah ada ataupun yang akan ada “.

Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk mengungkapkan unsur-unsur semiotik yang terdapat dalam novel “ Pulang” karya Toha mohtar

b. Untuk mengetahui apakah makna semiotik yang terdapat dalam novel “Pulang” karya Toha Mohtar.

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

a. Menjadi bahan perbandingan dan sekaligus sebagai sumber kajian ilmiah bagi para siswa yang ingin mngadakan penelitian dalam bidang sastra.

b. Sebagai bahan informasi bagi guru-guru yang mengajarkan apresiasi sastra yang ingin mengigatkan kemampuannya dalam mengapresiasi hasil karya sastra.

c. Dapat di pakai sebagai bahan kajian dalam pegajaran sastra.

k

Penjelasan:

Sebuah novel disamping memiliki unsur struktur pembangunnya, novel memiliki unsur semiotik yaitu mempelajari sistem-sistem, aturan-aturan, dan konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti dan makna.

Sehubungan pernyataan tersebut maka peneliti melakukan penelitian ini untuk menemukan sistem tanda atau lambang yang terdapat di dalam novel “Pulang” karya Toha Mochtar. Setelah diteliti secara menjelimat, ternyata dalam novel “Pulang” karya Toha Mochtar ini ditemukan banyak pemakaian bahasa secara semiotik yakni tanda atau lambang berupa kata, tanda atau lambang berupa kalimat, berupa teks maupun berupa kode budaya.

Sesuai dengan judul penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif analisis yakni metode deskriptif yang disertai kegiatan analisis, dimana data diperoleh dengan cara membaca novel “Pulang” karya Toha Mochtar. Tehknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data dengan penelitian kepustakaan.

Melalui analisis semiotik novel “Pulang” karya Toha Mochtar banyak ditemukan tanda atau lambang yang tersurat. Melalui analisis ini perlu disampaikan kepada masyarakat pembaca agar dapat menghayati dan menghargai karya sastra dan memahami sistem semiotik yang terdapat dalam karya sastra tersebut.

ket:

Semiotik atau semiologi berasal dari kata dalam Yunani yang berarti tanda, lambang. Semiotik atau semiologi adalah ilmu yang mengkaji secara sistematis tentang tanda-tanda, lambang-lambang, proses penciptaan yang menyangkut karya sastra sebagai suatu sosok yang memiliki sistem sendiri (Semi, 1993 : 86).


30. analisis puisi tiga sajak ringkas tentang cahaya


Cahaya dari langit


Dengarkan baik-baik
Sekali lagi dengarkan baik-baik
Aku berjalan sendiri tanpa cahaya tanpa pelita
Aku menapaki jalan sepi lagi berduri

Tanpa alas kaki
Yang mampu melindungi
Namun, perlindungan itu takkan terjadi
Karena kaki sudah mengeluarkan darah merah

Tanda rasa sakit yang terlalu membekas
Hingga aku berjumpa sebuah cahaya di atas langit
Hingga aku merasa aman dengan cahaya itu
Hingga aku menemukan cahaya untuk mengantarku pulang

Hingga aku terus berjalan
Cahaya yang begitu terang dari langit


SEMOGA MEMBANTU :-)
/Maaf kalau puisinya kurang baik atau jelek

31. Not pianika sajak putih?


Jawaban:

*Jawaban sudah ada pada lampiran*


32. analisis (rasa dan amanatnya) sajak budak sakti


Di dalam sastra Sunda, sajak adalah merupakan karya sastra bentuk puisi yang tidak terikat oleh aturan, seperti aturan yang ada pada pupuh. Pupuh adalah merupakan salah satu jenis puisi yang ada dalam sastra Sunda. Aturan yang berlaku dalam pupuh disebut dengan istilah "guru lagu" dan "guru wilangan". Sehingga, di dalam sastra Sunda, sajak adalah merupakan bentuk puisi yang tidak terikat oleh aturan "guru lagu" dan "guru wilangan".

Meskipun tidak terikat oleh guru lagu dan guru wilangan, sebagai sebuah karya sastra, sajak tetap memiliki unsur-unsur intrinsik. Unsur-unsur intrinsik yang ada dalam sebuah sajak adalah unsur tema, nada, rasa dan amanat. Penjelasan secara singkat, tema adalah merupakan hal pokok yang menjiwai isi dari suatu sajak. Nada adalah sikap yang ada dalam penulis sajak yang dirasakan oleh yang membaca atau yang mendengar sajak. Rasa adalah gambaran sikap dari yang membawakan sebuah sajak. Sedangkan amanat adalah perkara atau persoalan yang ingin disampaikan oleh pengarang sajak kepada yang mendengarkan atau yang membaca sajak.

Unsur intrinsik yang ada dalam sebuah sajak, merupakan alat yang dapat digunakan dalam menganalisa suatu sajak. Di bawah ini adalah analisa terhadap unsur rasa dan unsur amanat dari sajak Budak Sakti :

1. Rasa atau gambaran sikap dari yang membawakan sajak Budak Sakti adalah rasa gembira saat menyampaikan sebuah teka teki yang jenaka.

2. Amanat atau persoalan yang ingin disampaikan oleh pengarang sajak kepada yang mendengarkan atau membaca sajak Budak Sakti adalah bahwa sajak Budak Sakti berisi sebuah teka-teki tentang anak (dalam bahasa Sunda, budak artinya adalah anak) yang sakti, yang bisa terbang di malam hari serta kesukaannya adalah makan buah-buahan. Budak Sakti yang dimaksud di dalam teka-teki tersebut artinya adalah kelelawar.

33. apa kata-kata bermakna konotasi pada puisi sajak putih. ​


Jawaban:

arti dari sajak putih ialah "suara hati di aku yang sangat tulus dan jujur" atau Warna Pelangi

maaf kalo salah

"gemar membantu"

follow aku saya yahh ^-^


34. diksi dari puisi sajak putih​


Jawaban:

PUTIH

Bersandar pada tari warna pelangi

Kau depanku bertudung sutra senja

Di hitam matamu kembang mawar dan melati

Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba

Meriak muka air kolam jiwa

Dan dalam dadaku memerdu lagu

Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka

Selama matamu bagiku menengadah

Selama kau darah mengalir dari luka

Antara kita Mati datang tidak membelah...

Karya : Chairil Anwar

A. Unsur Intrinsik 

 

Struktur Fisik Puisi

Diksi

Diksi merupakan makna kiasan yang harus dipahami secara seksama dan menyeluruh, seperti:

Sajak merupakan kiasan suara hati si penyair, suara hati si aku. Putih mengiaskan ketulusan,  kejujuran, dan keihklasan. Jadi, sajak putih berarti suara hati si aku yang sangat tulus dan jujur.

Pada bait I

“Warna pelangi” adalah gambaran hati seorang pemuda yang sedang senang;

 “Bertudung sutra senja” yang dimaksud adalah pada sore hari;

 “Di hitam matamu kembang mawar dan melati” yang di maksud adalah   bola matanya yang indah.

Pada bait II

“Sepi menyanyi” yang di maksud adalah memohon (do’a) kepada Allah;

“Muka kolam air jiwa” yang di maksud adalah bersedih hati;

“Dadaku memerdu lagu” yang di maksud adalah berkata dalam hati;

“Menari seluruh aku” menggambarkan rasa kegembiraan.

Pada bait III 

“Hidup dari hidupku, pintu terbuka” menggambarkan bahwa si aku merasa hidupnya penuh dengan kemungkinan dan ada jalan keluar;

“Selama matamu bagiku menengadah” merupakan kiasan bahwa si gadis masih mencintai si aku, mau memandang wajah si aku;

“Selama kau darah mengalir dari luka” yang di maksud adalah hidup si aku penuh harapan selama si gadis masih hidup wajar;

“Antara kita Mati datang tidak membelah” menggambarkan sampai kematian tiba pun keduanya masih mencintai, dan tidak akan terpisahkan.

Citraan

Citraan dalam karya sastra berperan untuk menimbulkan pembayangan imajinatif bagi pembaca melalui ungkapan tidak langsung. 

Citraan visual (penglihatan) terlihat pada baris kedua dan kedelapan yaitu  “Kau depanku dan menarik menari”.

Citraan indera (pencium) terlihat pada bait keempat yaitu “Harum rambutmu”.

Citraan indera (pendengaran) terlihat pada baris kelima yaitu “Sepi menyayi”.

Kata-kata konkret

Pada puisi ini ditemukan diksi yang berupa kata-kata konkret yang dapat membangkitkan citraan seperti penglihatan, penciuman, pendengaran. Kata-kata konkret tersebut sangat jelas menunjukan sikap tindakan baik dari penyair maupun dari pembaca. Kata-kata konkret tersebut bertujuan untuk menggambarkan unsur-unsur puisi secara tepat agar pembaca dapat merasakan keadaan yang dirasakan penyair.

Gaya Bahasa (Majas)

Dalam puisi “Sajak Putih” gaya bahasa (majas) yang muncul yaitu:

Pada baris ketiga bait pertama, yaitu “Dihitam matamu kembang mawar dan melati”, merupakan majas metafora yang bersifat membandingkan sesuatu secara langsung. Mawar dan melati yang mekar menggambarkan sesuatu yang indah dan menarik, biasanya mawar itu berwarna merah yang menggambarka cinta dan melati putih menggambarkan kesucian. Jadi dalam mata si gadis tampak cinta yang tulus, menarik, dan mengikat.

Majas repetisi pada baris kesembilan bait ketiga, yaitu terjadi pengulangan kata, “Hidup dari hidupku”, menggambarkan bahwa si aku merasa hidupnya penuh dengan kemungkinan.

Pada baris 1 bait 1 yaitu, “Tari warna pelangi” merupakan bahasa kiasan personifikasi yang menggambarkan benda mati dapat digambarkan seolah-olah hidup. “Rambutmu mengalun bergelut senda” juga menggunakan bahasa kiasan personifikasi.

Dalam bait kedua baris pertama, “Sepi menyanyi” adalah personifikasi karena mereka berdua tidak berkata-kata, suasana begitu khusuk seperti waktu malam untuk mendoa tiba. Dalam keadaan diam itu, jiwa si akulah yang berteriak seperti air kolam kena angin.

Majas Anatonomasia pada bait kesatu baris kedua yaitu, “Kau depanku bertudung sutra senja” yang menggunakan ciri fisik seseorang sebagai penggantinya.

Rima dan ritma

Puisi “Sajak Putih” secara keseluruhan didominasi dengan adanya vokal /a/, /i/, dan /u/. Asonansi vokal /a/ terdapat pada baris puisi yaitu baris 2, 4, 5, 6, 9, 10, 11, dan 12. Misalnya:

 Asonansi vokal (a)

Penjelasan:

maaf kalau salah


35. penggunaan gaya bahasa dalam puisi sajak putih​


Maksudnya puisi sajak putih?


36. Perasaan dan Nada puisi sajak putih adalah


Nada yang ditunjukan dalam puisi “Sajak Putih” adalah kegembiraan dan kebahagiaan. Nada gembira dan bahagia ini muncul karena, rasa gembira seorang pria yang memiliki seorang gadis yang mempunyai cinta yang sangat tulus dan suci terhadapnya yang terlihat pada kata tali warna pelangi, sutra senja, menarik menari.

Jawaban:

Nada Kegembiraan dan kebahagiaan

Penjelasan:

Nada yang ditunjukan dalam puisi “Sajak Putih” ini adalah kegembiraan dan kebahagiaan. Nada gembira dan bahagia ini muncul karena, rasa gembira seorang pria yang memiliki seorang gadis yang mempunyai cinta yang sangat tulus dan suci terhadapnya yang terlihat pada kata tali warna pelangi, sutra senja, menarik menari


37. Tema puisi Sajak Putih adalah


Jawaban:

Percintaan

Penjelasan:

Tema dalam puisi “Sajak Putih” adalah “Percintaan”. Dalam puisi Sajak Putih menceritakan seorang gadis yang sangat cantik yang mempunyai cinta yang sangat tulus dan memikat terhadap seorang pria yang membuat pria tersebut merasa terharu dan tertarik terhadapnya.

Jawaban:

Percintaan

Pembahasan:

~~~~SAJAK PUTIH~~~

(Karya : Chairil Anwar)

Unsur Batin Puisi Sajak Putih

Tema

• Amanat

• Nada

- Unsur nada optimis

- Unsur nada kesetiaan

• Suasana

Semoga menjawab pertanyaanmu


38. lagu apa yang cocok buat musikalisasi puisi sajak putih?


Lagu yang cocok  Laskar Pelangilagu yang cocok adalah lagu laskar pelangi

39. Kelebihan dan kekurangan puisi sajak putih?​


Jawaban:

SAJAK PUTIH

Bersandar pada tari warna pelangi

Kau depanku bertudung sutra senja

Di hitam matamu kembang mawar dan melati

Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba

Meriak muka air kolam jiwa

Dan dalam dadaku memerdu lagu

Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka

Selama matamu bagiku menengadah

Selama kau darah mengalir dari luka

Antara kita Mati datang tidak membelah.

Penjelasan:

maaf kalo salah


40. mengapa kamu memilih puisi dan penyair dari puisi sajak putih


Karena puisinya bagus dan kata kata nya indah


Video Terkait

Kategori b_indonesia